Intensitas Perhatian Manfaat Penelitian

10 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada bagian kajian pustaka akan dijelaskan mengenai kajian teori, kajian empiris, kerangkan berpikir dan hipotesis penelitian. Kajian teori menguraikan tentang teori-teori yang mendasari pelaksanaan penelitian. Kajian empiris merupakan kajian mengenai penelitian-penelitian sejenis. Kerangka berpikir berisi gambaran singkat pemikiran peneliti tentang penelitian yang akan dilakukan. Kemudian pada kajian pustaka akan diuraikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut: 2.1 KAJIAN TEORI Bagian ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Hal- hal yang akan dibahas dalam kajian teori antara lain: 1 Intensitas perhatian, 2 Intensitas perhatian orang tua, 3 Tanggung jawab belajar siswa, dan 4 Pengaruh intensitas perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa.

2.1.1 Intensitas Perhatian

Ajizah 2013: 1 dalam Adisti 2014: 9 mengungkapkan bahwa “intensitas berasal dari bahasa Inggris yaitu Intensity yang berarti: kemampuan, kekuatan, gigih atau kehebatan”, sedangkan pengertian intensity intensitas menurut kamus Psikologi adalah kekuatan yang mendukung suatu pendapat atau sikap. Intensitas dapat diartikan sebagai kegiatan yang didasarkan kesadaran atau kemauan yang gigih, sungguh-sungguh, tekun dan giat. Dalam penelitian ini, 11 istilah intensitas diartikan sebagai seberapa sering orang tua memberikan perhatian kepada anaknya terhadap tanggung jawab belajar anak. Sumadi Suryabrata 2012: 14 menyatakan bahwa “Perhatian merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan”. Selanjutnya Slameto 2013: 105 menyatakan bahwa “Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya”. Sedangkan Gazali dalam Slameto 2013: 56, menyatakan bahwa “Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda hal atau sekumpulan objek”. Bimo Walgito 2010: 110 mengatakan bahwa “Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam penyeleksian terhadap stimulus yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. “Attention may be defined either as the selective charakteristic of the mental life ” Drever, 1960: 22 dalam Bimo Walgito 2010: 111. Objek dalam penelitian ini yaitu pemusatan perhatian orang tua terhadap anaknya yang masih membutuhkan perhatian dan bimbingan dalam melaksanakan tanggung jawab belajarnya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa intesitas perhatian adalah seberapa besar respon individu yang diberikan terhadap obyek tertentu yang dilakukan secara sadar yang memberikan rangsangan kepada individu, sehingga ia hanya terfokus pada obyek yang merangsang tersebut. 12 Untuk mempermudah memahami bentuk perhatian dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu penggolongan. Ditinjau dari berbagai hal, perhatian dapat digolongkan dan dibedakan menjadi beberapa macam: Menurut Dakir 1993 dalam Sholehah 2011: 10-11 perhatian dapat dilihat dari derajatnya, cara timbulnya, objeknya, dan sifatnya. Dilihat dari derajatnya, terdapat perhatian yang tinggi dan perhatian yang rendah. Derajat perhatian itu mempunyai perbedaan sifat kualitatif. Dilihat dari cara timbulnya, perhatian ada dua macam yaitu perhatian spontan dan perhatian reflektif. Perhatian spontan yaitu perhatian yang tidak disengaja atau tidak sekehendak. Perhatian reflektif yaitu apabila timbulnya secara disengaja serta dengan kemauan yang kuat. Dilihat dari objeknya, ada perhatian memusatkan dan perhatian terpencar. Perhatian memusatkan yaitu perhatian yang tertuju kepada objek yang terbatas. Perhatian terpencar yaitu perhatian yang tertuju kepada bermacam-macam objek secara simultan atau ganti berganti dalam waktu yang sangat dekat. Misalnya seorang sopir yang sedang mengemudi. Dilihat dari sifatnya, perhatian dibedakan menjadi perhatian statis dan perhatian dinamis. Perhatian statis yaitu apabila dalam waktu yang lama secara berturut- turut hanya dapat melakukan suatu tugas dengan suatu perhatian. Sedangkan perhatian dinamis yaitu apabila yang bersangkutan dapat memusatkan perhatiannya dengan berubah-ubah atau berganti objek. Suryabrata 2012: 14 mengelompokkan perhatian menjadi beberapa macam, yaitu atas dasar intensitasnya, cara timbulnya, luasnya objek yang dikenai perhatian. 13 Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi dua yaitu perhatian intensif dan perhatian tidak intensif. Semakin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin berarti semakin intensif perhatiannya. Selain itu, semakin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas akan semakin sukses aktivitas tersebut. Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu perhatian spontan perhatian tak disengaja dan perhatian sekehendak perhatian disengaja. Perhatian spontan timbul begitu saja, tanpa usaha dan tanpa disengaja. Sedangkan perhatian disengaja timbul karena usaha, dengan kehendak. Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan menjadi dua yaitu perhatian terpencar distributif dan perhatian terpusat konsentratif. Perhatian terpencar suatu saat dapat tertuju kepada bermacam-macam objek. Sedangkan perhatian terpusat pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas. Selain macam-macam perhatian diatas, Slameto 2010: 106-107, menjelaskan sebagai berikut: 1. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya. 2. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan atau tertuju pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut. 3. Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya. 14 Perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya bisa bermacam- macam bentuknya. Setiap orang tua juga memberikan perhatian dengan intensitas yang berbeda dengan orang tua yang lain. Menurut Abu Ahmadi dalam Lutfiatus 2012: 12-13 perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana di sekitar, dan kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri. 1 Pembawaan Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi, maka timbul perhatian terhadap objek tertentu. 2 Latihan dan kebiasaan Dari hasil latihan-latihan atau kebiasaan dapat menyebabkan mudah timbulnya perhatian terhadap bidang tertentu walaupun tidak ada bakat pembawaan tentang bidang tersebut. 3 Kebutuhan Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan dorongan tersebut mempunyai tujuan yang harus dicurahkan kepadanya. Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek tersebut. 4 Kewajiban Di dalam kewajiban terkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang yang bersangkutan, ia menyadari atas kewajibannya itu. Dia tidak akan bersikap masa bodoh, apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian. 5 Keadaan jasmani 15 Sehat tidaknya jasmani sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek. 6 Suasana jiwa Keadaan batin, perasaan, fantasi dan pikiran sangat mempengaruhi perhatin kita. Mungkin dapat mendorong dan sebaliknya dapat juga menghambat. 7 Suasana di sekitar Adanya macam-macam suasana di sekitar kita, seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat mempengaruhi perhatian. 8 Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri Berapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian kita. Jika rangsangannya kuat, kemungkinan perhatian terhadap objek tersebut besar pula. Sebaliknya jika rangsangannya lemah, perhatian kita juga tidak begitu besar

2.1.2 Intensitas Perhatian Orang Tua