29
2.1.4 Pengaruh Intensitas Perhatian Orang Tua terhadap Tanggung Jawab
Belajar Siswa
Salah satu faktor eksternal yang ikut berperan dalam keberhasilan siswa dalam menguasai pelajaran adalah faktor orang tua. Sebagaimana disampaikan
oleh M. Dalyono 2005: 59 dalam Adisti 2014: 11 bahwa “faktor orang tua
sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar”. Sebagai pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam meletakkan dasar-
dasar perilaku bagi siswa. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh siswa yang kemudian semua itu secara sadar atau tak sadar
diresapinya dan kemudian menjadi kebiasaan pula bagi siswa. Pengenalan anak kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma
kehidupan bermasyarakat dimulai dalam lingkungan keluarga. Peran orang tua dalam membimbing anak dikatakan sebagai pendidik utama, termasuk
membimbing anak menghadapi dunia persekolahan. Begitu pula halnya dengan tanggung jawab belajar siswa, intensitas perhatian yang diberikan orang tua
terhadap pendidikan siswa tentunya akan menanamkan tanggung jawab belajar dalam diri siswa tersebut. Dengan bimbingan dan perhatian orang tua tersebut
anak secara berangsur-angsur dididik dan diarahkan, agar tumbuh rasa tanggung jawab. Dalam mengajarkan anak bertanggung jawab, sikap orang tua sangat
berpengaruh terhadap perilaku anak dalam belajar. Menurut Slameto 2010: 64 Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua, bila anak
sedang belajar jangan di ganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tuanya
wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu
menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.
30 Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk
mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai anak mencapai usia yang cukup untuk bertanggung jawab.
Perhatian orang tua ini diharapkan membuat anak menjadi rajin belajar dan dari hasil belajarnya tersebut dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.
2.2
KAJIAN EMPIRIS
Penelitian mengenai perhatian orang tua dan tanggung jawab belajar sebelumnya sudah beberapa kali dilakukan oleh para peneliti. Penelitian tersebut
antara lain dilakukan oleh: Nanda Pradhana 2012, Chatarina Puji Astuti 2005, Dinia Ulfa 2014, Novi Pahyanti 2013, I Wayan Wiradana dan Ni Nengah
Madri Antari 2013, Susi Septiningsih, dkk. 2013, Siska Eko Mawarsih 2013, A’an Aisyah, dkk 2014, Malik Amer Atta dan Asif Jamil 2012, dan Hafiz
Muhammad, dkk 2013. Pertama, oleh Nanda Pradhana 2012, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta dengan j udul “Pengaruh Intensitas
Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas IV SD Se Gugus Ontoseno Bagelen Purworejo Tahun Ajaran
20112012”. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus Ontoseno Bagelen Purworejo Tahun Ajaran 20112012 dengan hasil analisis regresi sederhana X
1
terhadap Y, diketahui F
hitung
16,229 lebih besar dari F
tabel
3,96 Fh Ft maka X
1
terhadap Y signifikan. Berdasarkan hasil analisis regrsi sederhana X
2
terhadap Y, diketahui F
hitung
10,936 lebih besar dari F
tabel
3,96 Fh Ft maka X
2
terhadap Y signifikan.
31 Berdasarkan hasil analisis regresi ganda X
1
dan X
2
terhadap Y, diketahui F
hitung
sebesar 11,289 lebih besar dari F
tabel
3,44 Fh Ft maka koefesien korelasi multipel antara X
1
dan X
2
terhadap Y signifikan. Kedua, Chatarina Puji Astuti 2005, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Univ ersitas Negeri Semarang dengan judul “Pengaruh Bimbingan
Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Pangudi Luhur Don Bosco Semarang Tahun Pelajaran 20032004”. Berdasarkan
hasil analisa data diperoleh kesimpulan sebagian besar siswa kelas empat SD Don Bosco merasakan tingginya pengaruh bimbingan belajar orang tua mereka untuk
tanggung jawab belajar. Jumlah anak yang berpendapat demikian sebesar 32 anak atau 71,11 dari responden penelitian. Sedangkan tanggung jawab belajar juga
tinggi yaitu 31 anak atau sebesar 68,89 responden penelitian. Bimbingan belajar orang tua berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar anak berdasarkan
hasil uji F dengan nilai F
hitung
sebesar 45,891 p 0,05. Persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 1,462 + 0,972X. Besarnya sumbangan pengaruh bimbingan
belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak adalah sebesar 0,516 atau 51,6 .
Ketiga, Dinia Ulfa 2014, mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang dengan judul “Meningkatkan Tanggung Jawab
Belajar Dengan Layanan Konseling Individual Berbasis Self-Management Pada Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Pemalang Tahun Pelajaran 20132014”.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 20132014 dapat ditingkatkan melalui
32 layanan konseling individual berbasis self-management, dibuktikan dengan hasil
pre test, siswa termasuk dalam kriteria rendah dengan persentase rata-rata 50.35. Sedangkan hasil post test, kriteria tanggung jawab belajar pada siswa menjadi
tinggi dengan rata-rata sebesar 74.50. Dari uji Wilcoxon diperoleh Z
hitung
sebesar 2.20 dan nilai Z
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan N=6 yaitu 0. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Novi Pahyanti 2013, mahasiswa
jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo dengan judul “Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Model Snowball Throwing
Pada Siswa SMK YPP Purworejo Kelas X TM C Tahun Pelajaran 2012 2013 ”.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar siswa.
Ditunjukkan dari rerata persentase tanggung jawab belajar siswa sebesar 74,6 pada siklus I, meningkat menjadi 82,7 pada siklus II sehingga memenuhi
indikator keberhasilan yaitu sebesar 75. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa diperoleh persentase sebesar 70,8 dengan rerata nilai 71,7 dan meningkat
menjadi rerata nilai 81,9 dengan persentase 77,1 pada siklus II sehingga indikator keberhasilan sebesar 70 tercapai.
Kelima, “Hubungan Antara Intensitas Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SDN Kelurahan
Yangapi” penelitian yang dilaksankan oleh I Wayan Wiradana dan Ni Nengah Madri Antari 2013 mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara intensitas perhatian orang tua terhadap hasil belajar yaitu t
hitung
=6,445 t
tabel
= 1,664.
33 Hubungan minat belajar dan hasil belajar yaitu t
hitung
= 14,238 t
tabel
= 1664. Hubungan secara bersama-sama antara intensitas perhatian orang tua dan minat
belajar terhadap hasil belajar IPA F
hitung
=36,55 F
tabel
= 3,09, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variable-variabel tersebut.
Keenam, Susi Septiningsih, dkk. 2013 mahasiswa PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan judul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan
Intensitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Pecahan Kelas III Sd se-Kecamatan Padureso
”, dengan kesimpulan hasil penelitian 1 Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar pecahan kelas III SD se-Kecamatan Padureso; 2 Ada
pengaruh intensitas belajar terhadap hasil belajar pecahan siswa kelas III SD se- Kecamatan Padureso; 3 Ada interaksi pengaruh antara perhatian orang tua dan
intensitas belajar terhadap hasil belajar pecahan kelas III SD se-Kecamatan Padureso.
Ketujuh, Siska Eko Mawarsih, 2013 dalam JUPE UNS, Vol. 1,No. 3, Hal 1 sd 13 dengan judul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar
terhadap Presatsi Belajar Siswa SMA Negeri Jumapolo ”. Hasil analisis data
menunjukkan, 1 Terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo. 2 Terdapat pengaruh yang
signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri Jumapolo. 3 Terdapat pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar Siswa SMA Negeri Jumapolo. Kedelapan, A’an Aisyah, dkk 2014. Indonesian Journal of Guidance and
Conseling 3 3, Universitas Ne geri Semarang, dengan judul “Meningkatkan
34 Tanggung Jawab Belajar Melalui Layanan Penguasaan Konten
”. Hasil analisis menunjukkan Ho penelitian ditolak dan Ha penelitian diterima.
Kesembilan, penelitian yag dilakukan oleh Malik Amer Atta dan Asif Jamil 2012. Institute of Education and Research dari Gomal University, Pakistan
dengan judul “Effects Of Motivation And Parental Influence On The Educational Attainments Of Students At Secondary Level
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian orang tua sangat penting dalam meningkatkan hasil pencapaian
pendidikan siswa. Kesepuluh, Hafiz Muhammad, dkk 2013. International Journal of
Humanities and Social Science Vol. 3 No. 8 [Special Issue – April 2013]. G.C
University Faisalabad, Pakistan, dengan judul “Parental Involvement and Academic Achievement; A Study on Secondary School Students of Lahore,
Pakistan”. Penelitian ini dilakukan dengan responden sebanyak 150 siswa kelas IX, menggunakan alat pengumpulan data kuesioner. Setelah analisis data,
ditemukan bahwa ada hubugan yang signifikan antara keterlibatan orang tua dengan tingkat prestasi akademik anak-anak.
Penelitian yang telah dilaksanakan di atas sebagai bahan pengembangan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian yang akan dilaksanakan
bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh intensitas perhatian orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas V SD se-Gudep Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh intensitas perhatian orang tua terhadap
tanggung jawab belajar siswa.
35
2.3
KERANGKA BERPIKIR
Segala bentuk intensitas perhatian dari orang tua sangat dibutuhkan oleh siswa, karena intensitas perhatian orang tua terhadap belajar siswa akan
mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajarnya dan mencapai prestasi belajar yang baik. Bentuk intensitas perhatian orang tua tersebut dapat
berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap kegiatan belajar anak, pemberian penghargaan dan hukuman, pemenuhan fasilitas belajar,
menciptakan suasana tenang dan tenteram, memperhatikan kesehatan anak, dan memberikan petunjuk praktis mengenai: cara belajar, cara mengatur waktu,
disiplin belajar, konsentrasi, dan persiapan menghadapi ujian.
Perhatian orang tua merupakan pemusatan atau konsentrasi orang tua terhadap anaknya yang menyebabkan bertambahnya aktivitas orang tua yang
ditujukan kepada anak-anaknya terutama dalam pemenuhan kebutuhan baik secara fisik maupun non fisik. Orang tua yang memberikan perhatiannya terhadap
segala kebutuhan anak baik secara fisik maupun psikis, maka anak akan merasa diperhatikan dengan baik sehingga akan memotivasinya untuk terus berusaha
terhadap tanggung jawab belajar guna mencapai prestasi belajar yang optimal.
Dengan demikian perhatian orang tua sangat penting bagi keberhasilan anak, dalam meningkatkan tanggung jawab belajarnya. Adapun kerangka
berpikirnya digambarkan sebagai berikut:
36
Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir Dari Bagan 2.1 pola kerangka berpikir tersebut terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen Variabel Bebas
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel independen
pada penelitian ini adalah intensitas perhatian orang tua X. 2.
Variabel Dependen Variabel Terikat
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat
adalah tanggung jawab belajar siswa Y.
Intensitas Perhatian Orang Tua X
- pemberian bimbingan dan nasehat.
- tanggung jawab akan beajar anak.
- pemberian perhatian.
- memberikan pertolonggan dan
bantuan. -
membantu mengatur kesulitan konsentrasi belajar anak.
- menjaga kesehatan anak.
- pemberian penghargaan dan
hukuman. -
penyediaan kebutuhan sekolah anak.
- penyediaan alat-alat belajar dan
penyediaan sarana belajar di rumah.
Tanggung Jawab Belajar Siswa Y
- melakukan tugas belajar
dengan rutin. -
menjelaskan alasan atas belajar.
- tidak menyalahkan orang lain.
- mampu menentukan pilihan
dari kegiatan belajar. -
melakukan tugas dengan senang hati.
- bisa membuat keputusan.
- mempunyai minat belajar.
- menghormati dan menghargai
aturan. -
dapat berkonsentrasi. -
memiliki rasa bertanggung jawab.
37
2.4 HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono 2014: 99.
Hipotesa dirumuskan, karena dapat memberikan pedoman dan pengarahan pada penelitian dan pemecahan masalah. Hipotesis adalah dugaan, yang mungkin
benar atau mungkin juga salah. Ia akan ditolak jika faktanya menyangkal, jadi hipotesanya salah atau palsu. Dan hipotesa akan diterima, jika fakta membuktikan
kebenarannya. Hipotesis biasanya minimal terdiri dari dua variabel. Dalam hal ini peneliti menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya
adalah intensitas perhatian orang tua, sedangkan variabel terikatnya adalah
tanggung jawab belajar anak.
Itensitas perhatian orang tua dalam mendampingi di saat anak belajar sangat dibutuhkan, terutama dalam hal tanggung jawab belajar anak. Intensitas perhatian
orang tua yang menunjang ini, antara lain: 1 bimbingan orang tua, 2
penyediaan fasilitas dan sarana belajar.
Anak dikatakan bertanggung jawab dalam belajar jika: 1 melakukan tugas belajar dengan rutin, 2 dapat menjelaskan alasan atas belajar yang dilakukannya,
3 tidak menyalahkan orang lain yang berlebihan dalam belajar, 4 mampu menentukan pilihan dari kegiatan belajar, 5 melakukan tugas sendiri dengan
senang hati, 6 bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, 7 mempunyai minat untuk menekuni belajar, 8
menghormati dan menghargai aturan, 9 dapat berkonsentrasi pada belajar yang