Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila siswa mempunyai ciri-ciri seperti di atas, berarti siswa itu memilki motivasi yang cukup kuat. Dalam
kegiatan belaja mengajar, ciri-ciri motivasi seperti ini akan sangat penting, karena kegiatan belajar mengajar akan berhasil dengan baik, apabila siswa tekun
menghadapi tugas, ulet dalam memecahkan masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tentunya akan lebih tepat dalam
memecahkan masalah yang dihadapai dalam belajar. Agar mendapatkan hasil yang diinginkan, siswa tidak boleh putus asa dan menyerah.
2.4. Tinjauan Tentang Perhatian Orang Tua
2.4.1. Pengertian Perhatian
Sebelum sampai pada pengertian perhatian orang tua akan diketengahkan pengertian perhatian. Menurut Suryabrata dalam Udaningsih 2005:10 perhatian
diartikan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang sedang dilakukan. Sedangkan menurut Walgito 1993:56 perhatian merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam hubunganya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkunganya.
Perhatian pada dasarnya bisa dari kesadaran dan juga bagaimana cara timbulnya. Perhatian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah perhatian
orang tua. Perhatian orang tua pada anak sangatlah penting karena keluarga merupakan tempat paling pertama seorang anak memperoleh pendidikan. Manusia
pada umumnya bertindak karena didorong oleh pengaruh-pengaruh yang timbul dari dirinya guna memenuhi kebutuhan, kebutuhan tersebut bermacam-macam
yaitu kebutuhan jasmani, psikologis dan sosial. Menurut Walgito 1994:13 kebutuhan pada umumnya adalah 1 kebutuhan bersifat fisiologis, 2 kebutuhan
bersifat psikologis, 3 kebutuhan bersifat sosial, 4 kebutuhan bersifat religi. Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa kebutuhan dapat dibagi menjadi
empat macam, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan psikologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan religi.
Ada beberapa ahli yang menyatakan pandangannya mengenai perhatian. Menurut Ahmadi dan Umar 199β: 106, “perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan
pada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya ”. Hal serupa juga di utarakan oleh Gazali dalam Slameto β010:56, bahwa “perhatian merupakan
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek bendahal atau sekumpulan objek”. Sedangkan menurut Slameto
β010:105 “perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya”.
Bertolak dari pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat dipahami bahwa perhatian dapat berupa konsentrasi atau pemusatan dalam diri
individu pada suatu objek yang ada di dalam maupun di luar diri individu. Dalam hal ini perhatian yang dimaksud adalah perhatian yang dicurahkan oleh orang tua
terhadap anaknya.
2.4.2. Pengertian Perhatian Orang Tua