BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang memiliki tujuan yaitu tidak hanya untuk memperoleh hasil belajar yang baik, akan tetapi juga untuk menambah
pengetahuan dengan mengembangkan kemampuan berfikirnya, untuk menambah keterampilan baik jasmani maupun rohani, dan untuk menumbuhkan sikap
mental, perilaku dan pribadi anak didik yang lebih baik. Sl
ameto β010:β “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dimyati dan Mudjiono 2006:7 menyatakan bahwa “belajar merupakan
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks”. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penetu terjadinya atau tidak terjadinya
proses belajar. Syah β008:89 mengatakan bahwa “belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Menurut Gagne dan Berliner dalam Anni, 2007:2
12
menyatakan bahwa “belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil pengalaman”
2.1.2. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku dalam Belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Syah 2008:116 menyatakan bahwa diantara ciri-ciri perubahan khas
yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah: 1. Perubahan itu intensional.
2. Perubahan itu positif dan aktif. 3. Perubahan itu efektif dan fungsional.
Menurut Slameto 2003: 3-4 ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu diantaranya:
1. Perubahan terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan
dalam dirinya.
Misalnya ia
menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi alam diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan
berguna bagi kehidupan ataupun proses dalam belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan tidak aktif. Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian belajar itu dilakukan, makin banyak
dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya banyak bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya
untuk beberapa saat saja, seperti berkeringan keluar air mata, bensin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan
dalam arti belajar.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan
tingkah laku yang benar-benar diadari. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melakukan suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan,
pengatahuan dan sebaginya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Belajar adalah tindakan perubahan yang dilakukan oleh individu siswa yang bertujuan untuk merubah
dirinya meliputi perubahan tingkah laku, ketrampilan dan ilmu pengetahuan untuk menjadi lebih baik, dan perubahan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu
yang singkat.
2.1.3. Prinsip-prinsip Belajar