G. Hipotesis Penelitian
Menurut Kerlinger dalam Riduwan 2010: 35, “hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih”, sedangkan Nana Sudjana
dalam Riduwan 2010:35 menyatakan bahwa “hipotesis adalah asumsi mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah asumsi terhadap hubungan antara dua
variabel atau lebih yang masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian ilmiah.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Ada pengaruh Model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS
materi keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung”.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, ditinjau dari tingkat eksplanasi penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan bentuk
hubungan kausal. Menurut Sugiyono 2012: 59 “hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat”. Jadi disini ada variabel independen
memengaruhi dan variabel dependen dipengaruhi. Hal ini berarti penelitian berfokus pada pengaruh penerapan model pembelajaran Mind Mapping
sebagai variabel independen terhadap hasil belajar sebagai variabel dependen.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-test – post-test control group design. Menurut Sugiyono 2012: 112, desain ini terdapat dua kelompok yang
dipilih secara random, kemudian kedua kelompok diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan adalah O
2
– O
1
– O
4
– O
3
.
Tabel 3. Desain Penelitian
Keterangan: R1
: Kelas Eksperimen R2
: Kelas Kontrol X
: Perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran mind mapping
O
1
: Skor pre-test pada kelas eksperimen O
2
: Skor post-test pada kelas eksperimen O
3
: Skor pre-test pada kelas kontrol O
4
: Skor post-test pada kelas kontrol
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono 2013: 80, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objeksubjek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan
karakteristiksifat yang dimiliki oleh subjek atau objek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2
Gunung Terang Tahun Pelajaran 20162017 pada semester ganjil yang R1
O
1
X O
2
R2 O
3
O
4
berjumlah 50 siswa yang terdiri dari 2 kelas. Rincian populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Jumlah Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung Tahun Pelajaran 20162017
No. Kelas
Jumlah Siswa 1.
IV
A
25 2.
IV
B
25 Jumlah
50 Sumber: Statistik SD Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung Tahun
Pelajaran 20162017
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono 2012:81 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oelh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Sehingga sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif mewakili.
Sampel penelitian ditentukan dengan total sampling. Menurut Sugiyono 2012: 124, “Total Sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung
tahun pelajaran 20162017. Kelas IV
B
sebagai kelas eksperimen dan yang