Tabel 4.10. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
.874
a
.764 .753
3.44298 .000
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Sig. F Change Change
Statistics Predictors: Constant, Iklim kerja, Motivasi Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja Konselor
b.
Dari tabel model summary diperoleh nilai koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya motivasi kerja dan iklim kerja terhadap
kinerja konselor Y. Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program komputasi SPSS for Windows release 15 diperoleh nilai koefisien
determinasi simultan R
2
adjusted R square sebesar 0,764, dengan demikian menunjukkan bahwa motivasi kerja dan iklim kerja secara
bersama-sama mempengaruhi kinerja konselor di SMP Negeri Kota Semarang sebesar 76,40 dan sisanya 23,60 dari kinerja konselor
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
4.3. Pembahasan
4.3.1. Motivasi kerja Konselor di SMP Negeri Se-Kota Semarang
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar konselor di SMP Negeri Se-Kota Semarang dengan motivai bekerja yang
tinggi. Hal ini terlihat sebanyak 35 responden atau 74,47 responden termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 11 responden atau 23,40
termasuk dalam kategori sangat tinggi sedangkan yang termasuk dalam kategori rendah hanya ada 1 responden atau 2,13. Berdasarkan hasil
tersebut memberikan gambaran bahwa motivasi konselor di SMP Negeri Se-Kota Semarang dalam bekerja termasuk dalam kategori motivasi yang
tinggi. Motivasi akan menyebabkan Bimbingan dan Konselingan seseorang tersebut bertindak produktif atau tidak produktif. Biasanya orang
bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena kinerja, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan
sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Pendekatan untuk memahami motivasi berbeda-beda, karena teori yang
berbeda mengembangkan pandangan dan model mereka sendiri.
4.3.2. Iklim Kerja Konselor di SMP Negeri Se-Kota Semarang
Berdasar hasil penelitian dipeorleh hasil bahwa sebagian besar konselor di SMP Negeri Se-Kota Semarang dengan iklim kerja yang
tinggi. Hal ini terlihat sebanyak 29 responden atau 61,67 responden termasuk dalam kategori tinggi, sebanyak 15 responden atau 31,91
termasuk dalam kategori sangat tinggi sedangkan yang termasuk dalam kategori sedang hanya ada 3 responden atau 6,38. Berdasarkan hasil
tersebut memberikan gambaran bahwa iklim kerja konselor di SMP Negeri Se-Kota Semarang dalam bekerja termasuk dalam kategori iklim kerja yang
tinggi. Iklim kerja penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar
bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Lingkungan kerja yang kurang mendukung seperti lingkungan fisik pekerjaan dan hubungan
kurang serasi antar seorang guru dengan guru lainnya ikut menyebaBimbingan dan Konselingan kinerja menjadi buruk.
4.3.3. Kinerja Konselor SMP Negeri Se-Kota Semarang