Jenis Kelamin Contoh berdasarkan Sekolah Negeri dan Swasta Alokasi Waktu Remaja

Karakteristik Contoh Berdasarkan Sekolah Negeri dan Swasta

1. Jenis Kelamin Contoh berdasarkan Sekolah Negeri dan Swasta

Jenis kelamin contoh dibedakan antara sekolah negeri dan swasta. Jumlah antara laki-laki dan perempuan tidak jauh terpaut dimana 51.70 laki-laki 155 siswa dan 48.30 perempuan 145 siswa. Berdasarkan status sekolah menunjukkan sedikit perbedaan jumlah dimana di sekolah negeri ada 52 laki- laki 79 siswa dan 47.30 perempuan 71 siswa, sedangkan di sekolah swasta ada 50.70 laki-laki 76 siswa dan 49.30 perempuan 74 siswa. Jumlah sampel perempuan lebih banyak di sekolah swasta dibandingkan dengan sampel laki-laki di sekolah negeri. Data secara terinci ada pada Tabel 15 sebagai berikut: Tabel 15 Sebaran contoh berdasarkan jenis kelamin Negeri Swasta Total Jenis Kelamin n n n Laki-Laki 79 52.70 76 50.70 155 51.70 Perempuan 71 47.30 74 49.30 145 48.30 Total 150 100.00 150 100.00 300 100.00 Jumlah sampel penelitian untuk remaja sebanyak 300 remaja yang berasal dari lima kecamatan. Dari ke 300 remaja tersebut terbagi berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan serta berdasarkan status sekolah sekolah negeri dan swasta. Prosentase contoh dari sekolah negeri untuk laki-laki sebesar 52.70 dan perempuan sebesar 47.30. Sedangkan untuk sekolah swasta besar prosentase contoh untuk laki-laki sebesar 50.70 dan perempuan sebesar 49.30. Dengan demikian ada perbedaan jumlah dan persentase antara contoh laki-laki dan perempuan di sekolah negeri dan swasta. Jumlah dan persentase laki-laki lebih banyak baik di sekolah negeri maupun swasta, yaitu 79 52.7 dan 76 50.7. Bahkan secara keseluruhan jumlah contoh laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah contoh perempuan baik di sekolah negeri maupun swasta, yaitu sebesar 155 51.70. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa perbedaan jumlah tersebut tidak terlalu mencolok.

2. Alokasi Waktu Remaja

Alokasi waktu remaja merupakan penggunaan waktu selama 24 jam dalam sehari oleh remaja. Penggunaan waktu tersebut terbagi kedalam waktu untuk kepentingan pendidikan, waktu untuk melakukan pekerjaan rumah, dan waktu untuk santai. Waktu untuk kepentingan pendidikan mencakup kegiatan belajar di sekolah dan kegiatan les pelajaran tertentu di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan pekerjaan rumah adalah melakukan kegiatan rumah seperti memelihara lingkungan tempat tinggal dan mencuci. Sedangkan waktu untuk santai mencakup waktu nonton televisi, bermain, santai, urusan pribadi. Adapun data secara rinci dipaparkan pada Tabel 16. Tabel 16 Rata-rata dan persentasi sebaran contoh berdasarkan alokasi waktu jamhari Negeri Swasta Total Kegiatan jam Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata p value Pendidikan 8.10 33.76 7.96 33.15 8.03 33.46 0.251 Pekerjaan rumah 0.37 1.54 0.58 2.42 0.48 1.98 0.004 Santai 15.53 64.69 15.46 64.43 15.50 64.56 0.650 Alokasi waktu remaja dibagi menjadi tiga kegiatan dalam kurun waktu 24 jam atau satu hari. Ketiga kegiatan tersebut adalah edukasi pendidikan, household work kerja rumahan, dan leisure waktu luang. Kegiatan edukasi mencakup sekolah, les, belajar. Kegiatan householdwork kerja rumahan mencakup nyuci dan pekerjaan di rumah. Kemudian kegiatan leisure mencakup nonton televisi, main, santai, kegiatan untuk sendiri atau mandiri, dan tidur. Penggunaan waktu remaja dalam sehari dipilahkan ke dalam sekolah negeri dan swasta, maka dapat diketahui rata-rata dan prosentase penggunaan waktu untuk jenis kegiatan tertentu di sekolah negeri dan swasta. Di sekolah negeri penggunaan waktu menunjukkan besaran untuk edukasi sebesar 33.76, household sebesar 1.54, dan untuk leisure sebesar 64.69. Sedangkan di sekolah swasta penggunaan waktu menunjukkan besaran untuk edukasi sebesar 33.15, household sebesar 2.42, dan untuk leisure sebesar 64.43. Penggunaan waktu remaja baik di sekolah negeri maupun swasta tidak berbeda nyata p value 0.251 0.10. Ada perbedaan prosentase penggunaan waktu untuk edukasi dan leisure yang lumayan besar. Kegiatan edukasi menempati prosentase jauh lebih rendah dari pada kegiatan leisure baik di sekolah negeri 33.76 untuk edukasi dan 64.69 untuk leisure dan di sekolah swasta 33.15 untuk edukasi dan 64.43 untuk leisure. Apabila dilihat secara keseluruhan, maka perbedaan penggunaan waktu tersebut 33.46 untuk edukasi dan 64.56 untuk leisure. Prosentase perbedaan antar penggunaan waktu edukasi dan leisure tersebut memang sangat besar. Namun jika ditinjau dari segi waktu yang digunakan, maka kegiatan edukasi menyita waktu untuk belajar di sekolah dan menambah jam pelajaran les, yaitu rata-rata 8.03 jamhari. Sedangkan rata-rata kegiatan leisure adalah 15.50 jamhari. Kegiatan leisure ini mencakup waktu untuk tidur yang membutuhkan waktu panjang selain waktu untuk nonton televisi, santai, main dan kegiatan mandiri. Rata-rata penggunaan waktu oleh masing-masing calon, yaitu: untuk tidur sebesar 7.78 jamhari, nonton televisi sebesar 1.74 jamhari, ibadah sebesar 1.44 jamhari, dan rata-rata waktu lainnya 4.56 jamhari makan, main, jalan, santai, olah raga, dan mandi. Perbedaan penggunaan waktu antara waktu untuk pendidikan dan leisure tersebut bukan diartikan sebagai hal yang buruk dan baik, akan tetapi perlu ditempatkan pada fungsi waktu tersebut untuk kepentingan perseorangan. Ada hal yang menarik dalam penggunaan waktu remaja dalam keseharian. Kegiatan household membutuhkan waktu yang sangat sedikit dalam kesehariannya. Baik sekolah negeri maupun swasta membutuhkan waktu untuk kegiatan household kurang dari satu jam atau rata-rata 0.48 jamhari. Rata-rata waktu ini adalah 1.98 dari waktu satu hari atau 24 jam. Penggunaan waktu untuk kegiatan household yang sedikit oleh mereka dapat diartikan bahwa mereka tidak dibebani pekerjaan-pekerjaan rumahtangga oleh keluarga yang bersangkutan. Begitu juga mereka tidak dibebani kegiatan-kegiatan yang bertujuan mencari pendapatan atau marketwork. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mereka mengunakan waktu terfokus pada pendidikan dan untuk kegiatan-kegiatan leisure. Pengalokasian waktu remaja seperti itu mencerminkan dukungan positif terhadap kualitas remaja oleh keluarga yang bersangkutan. Alokasi waktu untuk pendidikan memberikan kontribusi positif dalam hal kualitas remaja dalam segi kognitif. Sedangkan alokasi waktu untuk leisure memberikan kontribusi positif juga dalam segi sosial main, kesehatan tidur, santai, makan, mandi, dan olah raga, dan religiusitas ibadah.

3. Pengetahuan Gizi Remaja