12. Investasi Pendidikan
Peran pendidikan untuk mencerdaskan dan memberikan ketrampilan merupakan hal yang utama dalam pembangunan manusia. Keberhasilan dalam
pendidikan mempunyai arti agar dapat mencapai kebebasan dan peningkatan kuaitas hidup dimasa mendatang Coulson et al 2003. Tjiptoherijanto dan Hasmi
2000 menyebutkan bahwa investasi dalam human capital dimaksudkan sebagai upaya yang dicapai melalui kesehatan dan pendidikan. Dan dari sisi human
development UNDP 1995 ada tiga elemen penting yang harus diperhatikan, yaitu: 1 usia panjang dan sehat, 2 berpendidikan baik, dan 3 mendapatkan akses
ke sumber daya yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang baik. Begitu juga dengan Ananta dan Hatmadji 1985 mengemukakan beberapa indikator yang
berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Pendidikan dikatakan sebagai investasi karena investasi pada
hakekatnya adalah pengorbanan di masa kini untuk memperoleh keuntungan di masa depan; sedang pendidikan itu sendiri harus melibatkan suatu bagian waktu,
yang tentu saja mengurangi kesempatan untuk menghasilkan yang lain Fadjri 2000.
Oleh karena itu keluarga mengambil bagian juga dalam melakukan pelaksanaan pendidikan. Peran serta masyarakat tersebut sesuai dengan paradigma
pendidikan dimana penyelenggaraan pendidikan, harus mendorong pemberdayaan masyarakat dengan memperluas partisipasi masyarakat dalam pendidikan yang
meliputi peran serta perorangan, kelompok, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan pasal 54 ayat1. Masyarakat dapat berperan sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan pasal 54 ayat 2 Anwar 2003.
Investasi pendidikan dapat dilihat pada Tabel 62. Investasi pendidikan merupakan pengeluaran uang untuk biaya
pendidikan anak, Biaya pendidikan tersebut mencakup SPP, transportsi, les, uang saku, alat tulis, jajan, dan buku pelajaran. Sebaran keluarga contoh berdasarkan
investasi pendidikan tidak menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Apabila dibandingkan antara keluarga contoh di sekolah negeri dan
swasta, maka dapat diketahui perbedaan besaran investasi. Hal ini dapat diperhatikan dari kisaran minimum dan maksimum investasi pendidikan contoh.
Tabel 62 Sebaran keluarga contoh berdasarkan investasi pendidikan
Investasi pendidikan Negeri
Swasta Total
Investasi pendidikan contoh Rata-Rata
138043.33±921 67.97
148834.00±1390 60.17
143438.67±11 7894.00
Kisaran Min-Maks 22400.00-
531000.00 0.00-803000.00
0.00- 803000.00
P value 0.429
Total investasi pendidikan keluarga Rata-Rata
277614.37±261 251.5
285745.67±3252 72.6
281680,02±29 4538.37
Kisaran Min-Maks 36200.00-
1898000.00 12000.00-
1667000.00 12000.00 –
1898000.00 P value
0.811 Sekolah negeri mempunyai kisaran minimum dan maksimum sebesar Rp. 22.400,-
sampai dengan Rp. 531.000,-. Sedangkan keluarga contoh di sekolah swasta mempunyai besaran pengeluaran untuk investasi pendidikan contoh dengan
kisaran minimum Rp. 0,- dan maksimum Rp. 803.000,-. Maka dapat dikatakan pengeluaran untuk investasi pendidikan contoh lebih besar pada keluarga contoh
di sekolah swasta. Lebih lanjut, untuk pengeluran investasi pendidikan ini dapat ditinjau dari
investasi pendidikan yang tidak hanya untuk contoh akan tetapi juga anggota keluarga yang lain atau merupakan total ivestasi pendidikan keluarga. Total
investasi pendidikan keluarga antara sekolah negeri dan swasta tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Hal ini ditunjukkan dengan hasil p
value sebesar 0.375 0.01. Artinya antara keluarga contoh di sekolah negeri maupun swasta melakukan investasi untuk pendidikan keluarga dengan besaran
yang tidak jauh berbeda. Rata-rata pengeluaran untuk investasi pendidikan keluarga di sekolah negeri sebesar Rp. 277.614.37,- dan di sekolah swasta sebesar
Rp. 285745.67,-. Pengeluaran investasi pendidikan keluarga di sekolah negeri lebih rendah dari rata-rata total investasi pendidikan keluarga dibandingkan
dengan sekolah swasta yang menunjukkan rata-rata lebih tinggi. Namun ketika dilihat dari kisaran minimum dan maksimum total pengeluaran investasi
pendidikan keluarga, maka sekolah negeri menunjukkan rentang kisaran dengan
nilai maksimal yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah negeri. Kisaran minimal – maksimal untuk sekolah negeri adalah Rp. 36.200,- - Rp. 1.898.000.,-
sedangkan untuk sekolah swasta adalah Rp. 12.000,- - Rp. 1.667.000.00,- Pengeluaran untuk investasi pendidikan contoh lebih besar di keluarga sekolah
swasta dibandingkan sekolah negeri. Namun pengeluaran total investasi pendidikan keluarga di sekolah negeri menunjukkan jumlah yang lebih besar
dibandingkan dengan sekolah swasta.
13. Kategori Tingkat Kesejahteraan Keluarga