Keadaan Siswa dalam Proses Belajar Sekolah Negeri dan Swasta

dari beras dan mengkonsumsi lauk pauk sumber protein nabati dari tempe dan tahu serta sumber protein hewani dari telur. Tabel 40 Frekuensi konsumsi pangan dalam mingguan sekolah negeri dan swasta Negeri dalam seminggu Swasta dalam seminggu Total dalam seminggu Jenis Pangan Rendah 1 kali Sedang 1-2 kali Tinggi 3 - 5 kali Rendah 1 kali Sedang 1-2 kali Tinggi 3 - 5 kali Rendah 1 kali Sedang 1-2 kali Tinggi 3 - 5 kali Sumber Karbohidrat Beras 0.0 0.0 100.0 0.0 0.0 100.0 0.0 0.0 100.0 Jagung 84.7 13.3 2.0 82.7 15.3 2.0 83.7 14.3 2.0 Ubi jalar 81.3 18.7 0.0 82.7 16.7 0.7 82.0 17.7 0.3 Roti 87.3 1.3 11.3 87.3 3.3 9.3 87.3 2.3 10.3 Lauk Pauk Daging sapi 86.0 13.3 0.7 80.7 16.0 3.3 83.3 14.7 2.0 Ikan 13.3 48.0 38.7 18.7 37.3 44.0 16.0 42.7 41.3 Ayam 24.0 45.3 30.7 39.3 34.0 26.7 31.7 39.7 28.7 Telur 6.0 22.7 71.3 10.0 18.0 72.0 8.0 20.3 71.7 Tempe 4.0 8.0 88.0 4.0 4.7 91.3 4.0 6.3 89.7 Tahu 8.0 10.0 82.0 7.3 12.7 80.0 7.7 11.3 81.0 Minuman Susu 32.7 27.3 40.0 38.7 32.7 28.7 35.7 30.0 34.3

10. Keadaan Siswa dalam Proses Belajar Sekolah Negeri dan Swasta

Keadaan siswa dalam proses belajar mencakup absensi, nilai ebtanas murni SD, dan nilai rata-rata prestasi akademik. Absensi mencatat keadaan siswa berkaitan dengan kehadiran untuk mengikuti pelajaran di sekolah. Nilai Ebtanas Murni SD merupakan keadaan siswa berkaitan dengan nilai standart kelulusan yang diraih pada jenjang sekolah dasar. Sedangkan prestasi akademik merupakan prestasi yang ditinjau dari 6 nilai test mata pelajaran matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan PPKn. Antara sekolah negeri dan swasta menunjukkan adanya perbedaan nyata dalam hal pencapaian nilai test mata pelajaran pada 5 mata pelajaran, namun untuk pelajaran IPS tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata. Hal ini dapat diartikan bahwa sekolah negeri mempunyai pencapaian nilai test lebih tinggi dan dominan dibandingkan dengan sekolah swasta, namun untuk pencapaian nilai test IPS antara sekolah negeri dan swasta tidak ada perbedaan p 0.01 Tabel 41. Tabel 41 Uji beda terhadap absensi, NEM-SD, dan nilai pelajaran SMP negeri dan swasta Negeri Swasta Negeri + Swasta Min Max Rataan Min Max Rataan Min Max Rataan P Value Absensi 0.00 10.25 1.42 0.00 11.50 2.25 0.00 11.50 1.80 0.000 NEM SD 29.59 42.94 36.36 12.84 44.03 28.92 12.84 44.03 32.64 0.000 Matematika 4.30 9.13 7.19 3.00 9.34 6.14 3.00 9.34 6.66 0.000 Bahasa Inggris 5.65 8.78 7.12 3.40 9.10 6.10 3.40 9.10 6.61 0.000 Bahasa Indonesia 6.30 8.73 7.68 5.63 8.88 7.12 5.63 8.88 7.40 0.000 IPA 5.93 8.53 7.28 4.28 8.45 5.95 4.28 8.53 6.62 0.000 IPS 6.23 8.80 7.41 5.53 9.23 7.35 5.53 9.23 7.38 0.430 PPKN 6.63 8.75 750 5.70 8.48 7.24 5.70 8.75 7.37 0.000 Nilai rata- rata 6.27 8.69 7.36 5.46 8.78 6.65 5.46 8.78 7.01 0.000 Keterangan: : signifikan 10a. Absensi Siswa Sekolah Negeri dan Swasta Absensi merupakan daftar ketidakhadiran siswa selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Absensi memberikan informasi mengenai ketidakhadiran siswa dengan ijin maupun tanpa ijin. Secara umum sebagian besar siswa kategori absensi rendah 88.7. Data secara rinci dapat diperiksa pada Tabel 42. Tabel 42 Absensi siswa berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Absensi n n n Rendah 143 95.3 123 82.0 266 88.7 Sedang 6 4.0 25 16.7 31 10.3 Tinggi 1 7 2 1.3 3 1.0 Total 150 150 159 150 150 100,0 Rata-rata 1.42 2.25 1.80 Kisaran 0.00 – 10.25 0.00 – 11.50 0.00 – 11.50 P Value 0.000 Absensi antara siswa sekolah negeri dan swasta menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Namun siswa sekolah swasta mempunyai absensi sedang yang lebih besar 16.7 dibandingkan dengan sekolah swasta 4.0. Kisaran absensi untuk sekolah negeri adalah 0 – 10.25 hari, sedangkan sekolah swasta adalah 0 – 11.50 hari. Sebagian besar siswa baik negeri maupun swasta 88.7 digolongkan dalam absensi rendah. Akan tetapi jika dirinci juga untuk siswa yang tidak pernah absen hadir terus, maka didapat sejumlah 16 siswa atau 10.7 siswa sekolah negeri dan sejumlah 12 atau 8.0 siswa sekolah swasta 10b. Nilai Ebtanas Murni Siswa Sekolah Negeri dan Swasta Nilai Ebtanas Murni NEM merupakan nilai hasil ujian untuk 5 mata pelajaran. Nilai ini merupakan hasil ujian bersama secara nasional dengan soal yang sama sehinngga hasil ujian dapat menjadi standart pencapaian nilai test pada masing-masing pelajaran. Selain itu NEM dapat dipergunakan untuk melihat peringkat sekolah di suatu daerah dengan membandingkan sekolah yang satu dengan yang lain. Secara umum NEM Sekolah Dasar berada dalam kategori tingi 51.3. NEM-SD secara rinci dapat diperiksa pada Tabel 43. Tabel 43 NEM SD berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total NEM SD n n n Rendah .0 43 28.7 43 14.3 Sedang 38 25.3 65 43.3 103 34.3 Tinggi 112 74.7 42 28.0 154 51.3 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 36.36 28.92 32.64 Kisaran 29.59 – 42.94 12.84 – 44.03 12.84 – 44.03 P Value 0,000 Tabel nilai ebtanas murni berdasarkan status sekolah memberikan hasil adanya perbedaan rata-rata yang nyata antara sekolah negeri dan swasta p 0.01. Tabel tersebut secara jelas menunjukkan perbedaan dalam hal peringkat nilai ebtanas murni antara kedua sekolah tersebut. Peringkat NEM tinggi lebih banyak dimiliki oleh siswa di sekolah negeri dengan rincian sejumlah 112 siswa 74.7, sementara di sekolah swasta hanya sejumlah 42 siswa 28.0. Siswa sekolah swasta lebih banyak terdistribusikan pada peringkat sedang sebanyak 65 siswa 43.3 dan rendah sebanyak 43 siswa 28.7. Bahkan siswa sekolah negeri tidak ada sama sekali yang masuk dalam kategori rendah 0. Dengan demikian memang ada perbedaan yang nyata antara NEM siswa sekolah negeri dan swasta dimana sekolah negeri menunjukkan NEM yang lebih baik. Keadaan seperti itu adalah keadaan yang alami. Keadaan alami karena sekolah negeri menjadi pilihan pertama sebelum memilih ke sekolah swasta. Seleksi penerimaan siswa baru menggunakan nilai ebtanas murni. Oleh karena itu, siswa yang mempunyai nilai ebtanas murni yang baik cenderung mendaftar di sekolah negeri yang favorit. Setelah mereka ada kemungkinan tidak diterima di sekolah negeri maka akan menurunkan pilihan atau memindahkan pilihan ke sekolah swasta yang pada umumnya waktu pendaftaran lebih lama dibandingkan dengan sekolah negeri. Dengan demikian terjadi adanya seleksi secara alamiah, siswa yang memiliki nilai tinggi masuk dan diterima di sekolah yang favorit sedangkan siswa yang memiliki nilai dibawahnya akan memilih dan diterima di sekolah yang standart nilainya lebih rendah. 10c. Nilai Rata-rata Prestasi Akademik Nilai rata-rata meliputi matapelajaran matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Sosial, Imu Pengetahuan Alam, dan PPKn. Nilai tersebut dapat mencerminkan kemampuan dari masing-masing sekolah sekolah negeri dan swasta. Pada umumnya sekolah negeri menunjukkan pencapaian nilai yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah swasta. Rincian mengenai nilai rata-rata dapat diperiksa pada Tabel 44 sampai dengan 51. Tabel 44 Nilai rata-rata 6 mata pelajaran berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Nilai rata-rata n n n Rendah 8 5.3 73 48.7 81 27.0 Sedang 99 66.0 63 42.0 162 54.0 Tinggi 43 28.7 14 9.3 57 19.0 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.36 6.65 7.01 Kisaran 6.27 – 8.69 5.46 – 8.78 5.46 – 8.78 P value 0.000 Nilai rata-rata dari ke enam mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PPKN menunjukkan adanya perbedaan nyata antara sekolah negeri dan swasta. Perbedaan nyata ini dibuktikan dengan hasil p value sebesar 0.000 0.01. Kategori rendah nilai rata-rata lebih banyak dicapai oleh siswa sekolah swasta sejumlah 73 48.7 dibandingkan dengan siswa sekolah negeri yang hanya berjumlah 8 siswa 5.3. Kategori sedang nilai rata-rata lebih banyak dicapai oleh siswa sekolah negeri sejumlah 99 siswa 66.0 dibandingkan dengan siswa sekolah swasta sejumlah 63 siswa 42.0. Kategori tinggi nilai rata-rata lebih banyak dicapai oleh siswa sekolah negeri sejumlah 43 siswa 28.7 dibandingkan dengan siswa dari sekolah swasta sejumlah 14 siswa 9.3. Perbedaan tersebut juga dapat diketahui dari kisaran nilai minimum. Kisaran nilai minimum di sekolah negeri adalah 6.27 dan di sekolah swasta adalah 5.46, serta kisaran nilai minimum secara keseluruhan adalah 5.46. Kisaran nilai minimum di sekolah negeri lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah swasta maupun nilai minimum secara keseluruhan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa nilai rata-rata keseluruh mata pelajaran lebih tinggi pada sekolah negeri dibandingkan dengan sekolah swasta. Prestasi akademik antara sekolah negeri dan swasta menunjukkan hasil adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Akan tetapi ada satu mata pelajaran yang menunjukkan hasil tidak ada perbedaan rata-rata yang nyata antara sekolah negeri dan swasta. Tidak adanya perbedaan nyata ini ditunjukkan dengan p value 0.430 0,01 untuk mata pelajaran IPS. Oleh karena itu agar dapat memperoleh gambaran yang rinci maka perlu adanya pemilahan masing-masing nilai mata pelajaran dan nilai rata-rata antara negeri dan swasta Tabel 46 – 50. Nilai PPKN berdasarkan Status Sekolah Nilai PPKN antara sekolah negeri dan swasta menunjukkan adanya perbedaan nyata. Perbedaan nyata tersebut ditunjukkan dengan nilai p sebesar 0.000 0.01. Secara umum nilai PPKn ada pada kategori sedang 66.3, namun pencapaian nilai tertinggi ada pada sekolah negeri sebesar 31.3. Rincian data nilai PPKn ada pada Tabel 45. Tabel 45 Nilai PPKn berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Nilai PPKn n n n Rendah 2 1.3 26 17.3 28 9.3 Sedang 101 67.3 98 65.3 199 66.3 Tinggi 47 31.3 26 17.3 73 24.3 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.50 7.24 7.37 Kisaran 6.63 – 8.75 5.70 – 8.48 5.70 – 8.75 P Value 0.000 Nilai PPKN peringkat rendah untuk siswa sekolah negeri sejumah 2 siswa 1.3 dan untuk siswa sekolah swasta sejumlah 26 siswa 17.3. Nilai PPKN peringkat sedang untuk siswa sekolah negeri sejumlah 101 siswa 67.3 dan untuk siswa sekolah swasta sejumlah 98 siswa 65.3. Nilai PPKN peringkat tinggi untuk siswa sekolah negeri sejumlah 47 siswa 31.3 dan untuk siswa sekolah swasta sejumlah 26 siswa 17.3. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui nilai PPKN siswa sekolah negeri cenderung lebih baik daripada siswa sekolah swasta. Nilai IPS berdasarkan Status Sekolah Nilai IPS antara siswa sekolah negeri dan swasta menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Secara umum nilai Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukkan kategori sedang sebesar 58.0. Rincian nilai IPS ada pada Tabel 46. Tabel 46 Nilai IPS berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Nilai IPS n n n Rendah 16 10.7 21 14.0 37 12.3 Sedang 85 56.7 89 59.3 174 58.0 Tinggi 49 32.7 40 26.7 89 29.7 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.41 7.35 7.38 Kisaran 6.23 – 8.80 5.53 – 9.23 5.53 – 9.23 P Value 0.430 Apabila ditinjau dari kisaran nilai IPS, maka siswa sekolah negeri memiliki kisaran minimum lebih tinggi 6.23 dibandingkan dengan nilai minimum sekolah swasta yang lebih rendah 5.53. Akan tetapi jika dibandingkan nilai maksimum nilai IPS, maka sekolah negeri mempunyai nilai maksimum lebih rendah 8.80 dibandingkan dengan sekolah swasta yang nilai maksimumnya lebih tinggi 9.23. Meskipun demikian dari segi jumlah dan prosentase maka sekolah negeri masih lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah swasta untuk peringkat nilai tinggi. Untuk peringkat nilai tinggi ditempati oleh siswa sekolah negeri dengan jumlah 49 siswa 32.7, sedangkan sekolah swasta berjumlah 40 siswa 26.7. Dengan keadaan nilai tersebut maka relatif tidak ada perbedaan yang mencolok antara sekolah negeri dan swasta dalam pencapaian nilai Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Nilai Bahasa Inggris berdasarkan Status Sekolah Nilai bahasa Inggris berdasarkan status sekolah menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0,01. Secara umum nilai bahasa Inggris ada pada kategori sedang sebesar 57.0, namun pencapaian tertinggi di sekolah negeri sebesar 45.3 Tabel 48. Nilai bahasa Inggris peringkat rendah ditempati oleh siswa sekolah swasta sebesar 39 siswa atau 26.0, sedangkan siswa sekolah negeri sebesar 0 atau 0. Nilai bahasa Inggris peringkat sedang masing-masing sekolah negeri berjumlah 68 siswa 54.7, sedangkan siswa sekolah swasta 89 siswa 59.3. Peringkat nilai tinggi bahasa Inggris ditempati oleh 68 siswa 45.3 dari sekolah negeri, sedangkan untuk sekolah swasta ada 22 siswa 14.7. Perbedaan antara nilai rata-rata bahasa Inggris di sekolah negeri dan swasta dapat juga menunjukkan adanya perbedaan kemampuan rata-rata siswa dimana rata-rata nilai di sekolah negeri sebesar 7.12 dan sekolah swasta sebesar 6.10. Perbedaan juga tampak pada kisaran nilai minimum dimana sekolah negeri 5.65 lebih tinggi dibandingkan dengan kisaran nilai minimum di sekolah swasta. Apabila ditinjau lebih lanjut, maka diperoleh sejumlah 56 37.3 siswa sekolah swasta mempunyai nilai dibawah kisaran nilai minumum sekolah negeri 5.65. Namun, sebaliknya sekolah swasta memiliki kisaran nilai maksimum 9.10 lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah negeri 8.78. Nilai maksimum ini tidak memberikan gambaran yang dominan untuk sekolah swasta karena jumlah siswa Tabel 47 Nilai Bahasa Inggris berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Nilai Bahasa Inggris n n n Rendah .0 39 26.0 38 13.0 Sedang 82 54.7 89 59.3 171 57.0 Tinggi 68 45.3 22 14.7 90 30.0 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.12 6.10 6.61 Kisaran 5.65 – 8.78 3.40 – 9.10 3.40 – 9.10 P value 0.000 sekolah swasta yang memiliki nilai lebih tinggi dari nilai maksmum sekolah negeri 8.78 hanya 4 orang 2.7. Dengan demikian secara umum perolehan nilai bahasa Inggris cenderung unggul di sekolah negeri. Nilai Matematika berdasarkan Status Sekolah Nilai matematika antara sekolah negeri dan swasta menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0,01. Secara umum nilai pencapaian matematika ada pada kategori sedang sebesar 60.3, namun pencapaian tertinggi di sekolah negeri sebesar 47.3. Rincian data ada pada Tabel 48. Tabel 48 Nilai Matematika berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Matematika n n n Rendah 2 1.3 25 16.7 27 9.0 Sedang 77 51.3 104 69.3 181 60.3 Tinggi 71 47.3 21 14.0 92 30.7 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.19 6.14 6.66 Kisaran 4.30 – 9.13 3.00 – 9.34 3.00 – 9.34 P value 0.000 Kategori rendah nilai matematika lebih banyak ditempati oleh siswa sekolah swasta dibandingkan siswa sekolah negeri dengan rincian sekolah swasta sebanyak 25 siswa 16.7 dan sekolah negeri sebanyak 2 siswa 1.3. Kategori sedang nilai matematika lebih banyak dicapai oleh siswa sekolah swasta sejumlah 104 siswa 69.3, dibandingkan dengan siswa sekolah negeri sejumlah 77 siswa 47.3. Untuk kategori tinggi nilai matematika lebih banyak dicapai oleh siswa negri sebanyak 71 siswa 47.3 dibandingkan dengan siswa sekolah swasta sebanyak 21 siswa 14. Berdasarkan nilai rata-rata dapat dijelaskan juga adanya perbedaan dimana nilai rata-rata di sekolah negeri lebih tinggi 7.19 dibandingkan dengan nilai rata-rata sekolah swasta 6.14. Nilai rata- rata matematika siswa sekolah swasta lebih rendah di bandingkan dengan rata-rata secara menyeluruh 6.66. Perbedaan juga dapat diketahui dari nilai kisaran minimum dimana nilai minimum sekolah negeri 4.30 lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah swasta 3.00. Dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut, maka dapat diartikan bahwa pencapaian nilai matematika siswa sekolah negeri relatif lebih baik dibandingkan dengan siswa sekolah swasta. Nilai Bahasa Indonesia berdasarkan Status Sekolah Nilai bahasa Indonesia berdasarkan status sekolah antara siswa sekolah negeri dan siswa sekolah swasta menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Secara umum nilai bahasa Indonesia ada pada kategori sedang 55.3, namun pencapaian nilai tingi ada pada sekolah negeri sebesar 41.3. Rincian data ada pada Tabel 49. Tabel 49 Nilai Bahasa Indonesia berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Bahasa Indonesia n n n Rendah 9 6.0 41 27.3 50 16.7 Sedang 79 52.7 87 58.0 166 55.3 Tinggi 62 41.3 22 14.7 84 28.0 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.68 7.12 7.40 Kisaran 6.30 – 8.73 5.63 – 8.88 5.63 – 8.88 P value 0.000 Kategori rendah nilai bahasa Indonesia lebih banyak dicapai oleh siswa sekolah swasta sejumlah 41 siswa 27.3 sedangkan siswa sekolah negeri sejumlah 9 siswa 6.0. Kategori sedang nilai bahasa Indonesia sedikit lebih banyak siswa sekolah swasta sejumlah 87 58.0 dibandingkan dengan siswa sekolah negeri sejumlah 79 siswa 52.7. Kategori tinggi nilai bahasa Indonesia lebih banyak dicapai oleh siswa sekolah negeri sejumlah 62 siswa 41.3 dibandingkan siswa sekolah swasta sejumlah 22 14.7. Perbedaan juga diperlihatkan dari nilai rata-rata dimana nilai rata-rata siswa sekolah negeri lebih tinggi 7.68 dibandingkan dengan sekolah swasta 7.12. Nilai rata-rata siswa sekolah negeri juga lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata secara keseluruhan 7.40. Perbedaan juga diketahui dari kisaran nilai minimum dimana siswa sekolah negeri mempunyai nilai minimum sebesar 6.30 lebih tinggi dibandingkan dengan kisaran minimum siswa sekolah swasta 5.63. Dengan demikian ada perbedaan nyata nilai Bahasa Indonesia antara sekolah negeri dengan sekolah swasta dimana siswa sekolah negeri menunjukkan nilai Bahasa Indonesia yang lebih baik. Nilai IPA berdasarkan Status Sekolah Nilai Ilmu Pengetahuan Alam IPA berdasarkan status sekolah menunjukkan ada perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Kategori nilai sedang dan tinggi tidak selisih banyak 39.0 dan 37.7. Rincian data ada pada Tabel 50. Tabel 50 Nilai IPA berdasarkan status sekolah Negeri Swasta Total Nilai IPA n n n Rendah 70 46.7 70 23.3 Sedang 55 36.7 62 41.3 117 39.0 Tinggi 95 63.3 18 12.0 113 37.7 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-rata 7.28 5.95 6.62 Kisaran 5.93 – 8.53 4.28 – 8.45 4.28 – 8.53 P value 0.000 Namun apabila ditinjau dari rata-rata nilai, maka sekolah negeri mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi 7.28 dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa sekolah swasta 5.95. Terlebih lagi jika ditinjau dari kisaran minimum dan maksimum, dimana sekolah negeri kiarannya antara 5.93 – 8.53, sedangkan sekolah swasta kisarannya antara 4.28 – 8.45, maka dapat diketahui bahwa nilai minimum sekolah negeri 5.93 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai minimum sekolah swasta 4.28. Hasil perbedaan ini cukup menggambarkan perbedaan pencapaian nilai IPA antara sekolah negeri dan swasta dimana cenderung lebih baik pada sekolah negeri. Prosentase pencapaian nilai kategori tinggi sebesar 63.3 ada pada sekolah negeri, sedangkan sekolah swasta hanya 12. Sebaliknya sekolah swasta pencapaian nilai kategori rendah sebesar 46.7. Atas dasar keadaan data seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian nilai IPA lebih baik pada sekolah negeri daripada sekolah swasta. Karakteristik Keluarga Contoh 1. Anggota Keluarga Contoh Anggota keluarga contoh merupakan anggota keluarga yang mempunyai kedudukan sebagai ayah, ibu, anak, nenek-kakek, saudara, dan orang lain yang tinggal dalam satu rumah. Jumlah terbanyak anggota keluarga contoh adalah antara 5 – 6 orang 50.3, kemudian kurang dari 4 orang 37.3, dan terakhir lebih besar dari 6 orang 12.3. Anggota keluarga contoh ada pada Tabel 51. Tabel 51 Sebaran keluarga contoh berdasarkan kategori jumlah anggota keluarga Negeri Swasta Total kategori jumlah anggota keluarga n n n = 4 orang 53 35.3 59 39.3 112 37.3 5-6 orang 78 52.0 73 48.7 151 50.3 6 orang 19 12.7 18 12.0 37 12.3 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-Rata 5.08 4.92 5.00 Kisaran Min-Maks 3.00-9.00 2.00-10.00 2.00-10.00 P value 0.291 Kategori jumlah anggota keluarga contoh di sekolah negeri maupun swasta tidak menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Anggota keluarga contoh dari sekolah negeri dengan kategori anggota keluarga kurang dari 4 orang sebesar 35.3, kategori 5 – 6 orang sebesar 52.0, dan kategori lebih dari 6 orang sebesar 12.7. Anggota keluarga contoh dari sekolah swasta dengan kategori kurang dari 4 orang sebesar 39.3 orang, kategori antara 5 – 6 orang sebesar 48.7, dan kategori lebih dari 6 orang sebesar 12.0. Secara keseluruhan baik keluarga contoh di sekolah negeri maupun swasta menunjukkan sebesar 37.3 mempunyai anggota keluarga kurang dari 4 orang, 50.3 mempunyai anggota keluarga antara 5 – 6 orang, dan 12.3 mempunyai anggota keluarga sebesar 12.3. Rata-rata jumlah anggota keluarga di masing-masing keluarga contoh baik negeri maupun swasta sebesar 5 orang. Keluarga contoh berdasarkan jumlah anggota keluarga mempunyai kecenderungan merupakan keluarga dengan jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang anggota keluarga 72.6. Sedangkan sisanya 37.3 merupakan keluarga dengan jumlah anggota keluarga kurang dari 4 anggota keluarga. Keluarga contoh tersebut dapat dikatakan merupakan keluarga dengan anggota keluarga yang banyak. Hal ini berkaitan dengan data berkenaan dengan struktur keluarga. Struktur keluarga contoh menunjukkan sebesar 73.7 merupakan keluarga inti terdiri dari bapak, ibu dan anak kandung maupun angkat dan 26.3 mrupakan keluarga luas terdiri dari bapak, ibu, anak, nenek-kakek, saudara, dan orang lain yang tinggal serumah. Dengan demikian dalam keluarga inti cenderung mempunyai jumlah anggota keluarga yang besar. Tentunya semakin banyak jumlah anggota keluarga akan mempunyai pengaruh dalam hal pengeluaran keluarga untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Struktur Keluarga