Sikap Gizi Remaja Lingkungan Sekolah

sekolah maka sekolah negeri memiliki pengetahuan gizi yang lebih baik dibandingkan sekolah swasta. Pengetahuan gizi merupakan stock of knowledge pada diri remaja dimana pengetahuan tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu sikap dan perbuatan mengarah kepada preferensi makanan yang bergizi. Namun, perbedaan pengetahuan gizi itu sendiri merupakan hasil pencerapan pengetahuan oleh siswa melalui pengetahuan yang diajarkan di sekolah masing-masing. Pengetahuan tersebut secara tidak langsung diserap melalui pelajaran dalam ilmu pengetahuan alam. Oleh karena itu penguasaan pengetahuan tersbut sangat kondisional, artinya dipengaruhi oleh metode mengajar guru dan bahan pengajaran serta interets setiap siswa untuk mencerap pengetahuan tersebut. Secara umum kompetensi siswa sekolah negeri lebih unggul dibandingkan dengan sekolah swasta. Hal ini ditunjukkan juga dengan hasil test IQ dan nilai test bersama dimana sekolah negeri menunjukkan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah swasta. Dengan demikian sangat dimungkinkan perbedaan pengetahuan tersebut merupakan hasil dari perbedaan kemampuan siswa dalam mencerap pengetahuan tersebut.

4. Sikap Gizi Remaja

Sikap Gizi adalah kecenderungan pada diri subyek untuk menerima atau menolak sesuatu pangan berdasarkan penilaian terhadap pangan itu sebagai pangan yang berharga atau tidak berharga, baik atau tidak baik, suka atau tidak suka. Sikap gizi remaja dapat dikategorikan menjadi kategori sikap rendah, sikap sedang, dan sikap baik. Adapun data terinci ada pada Tabel 18 sebagai berikut: Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan sikap gizi remaja Negeri Swasta Total Sikap Gizi Remaja n n n Rendah 3 2.0 4 2.7 7 2.3 Sedang 100 66.7 130 86.7 230 76.7 Baik 47 31.3 16 10.7 63 21.0 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-Rata 77.45 72.08 74.77 Kisaran Min-Maks 53.75-93.75 52.50-96.25 52.50-96.25 p value 0.000 Sikap gizi remaja dari kedua sekolahan menunjukkan adanya menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Perbedaan ini dibuktikan dengan hasil p value sebesar 0 0,01. Artinya bahwa antara remaja di sekolah negeri dan swasta mempunyai perbedaan dal hal sikap gizi mereka mulai dari jenjang sikap gizi yang rendah, sedang, sampai dengan sikap gizi yang baik. Hal ini juga ditunjukkan dengan hasil di sekolah negeri sebesar 2.0 rendah, 66.7 sedang, dan 31.3 baik. Sedangkan hasil dari sekolah swasta menunjukkan besaran prosentase 2.7 rendah, 86.7 sedang, dan 10.7 baik. Secara umum sikap gizi remaja menunjukkan hanya 2.3 yang mempunyai sikap gizi rendah, sedangkan sikap gizi yang sedang 76.7 dengan sikap gizi baik 21.0. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa sikap gizi remaja sekolah negeri dan swasta menunjukkan sikap gizi yang memadai sedang dan baik. Akan tetapi remaja di sekolah negeri memiliki sikap gizi pada kategori sikap gizi baik lebih banyak 31.3, n = 47 dibandingkan sekolah swasta 10.7, n = 16.

5. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan kesatuan dari unsur-unsur dalam sekolahan seperti guru, aktivitas siswa, iklim belajar, dan kondisi sekolahan. Keadaan lingkungan sekolah diketahui dengan cara siswa menjawab pernyataan berkaitan dengan guru, aktivitas siswa, iklim belajar, dan kondisi sekolah. Keadaan lingkungan sekolah tersebut kemudian dikategorikan rendah, sedang, dan baik untuk sekolah negeri dan swasta. Adapun data terinci ada pada tabel 19 sebagai berikut: Tabel 19 Sebaran contoh berdasarkan lingkungan sekolah Negeri Swasta Total Lingkungan Sekolah n n n Rendah 0.0 0.0 0.0 Sedang 52 34.7 69 46.0 121 40.3 Baik 98 65.3 81 54.0 179 59.7 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-Rata 70.36 67.42 68.89 Kisaran Min-Maks 50.00-95.00 46.88-86.25 46.88-95.00 p value 0.003 Tabel sebaran contoh berdasarkan lingkungan sekolah diatas merupakan respon siswa terhadap pernyataan-pernyataan tentang guru, aktivitas siswa, kondisi sekolah, dan iklim belajar. Respon terhadap pernyataan-pernyataan tersebut berupa pilihan jawaban setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Berdasarkan jawaban-jawaban terhadap pilihan-pilihan tersebut kemudian diperoleh jenjang jawaban dengan kategori rendah, sedang, dan baik. Baik sekolah negeri maupun swasta tidak memberikan jawaban dalam kategori rendah. Kedua sekolahan tersebut menunjukkan jawaban kategori sedang 40.3 dan baik 59.7. Sekolah negeri memberikan jawaban kategori sedang sebesar 34.7 dan kategori baik sebesar 65.3. Sedangkan sekolah swasta memberikan jawaban kategori sedang sebesar 46.0 dan kategori baik sebesar 54.0. Lebih lanjut, antara sekolah negeri maupun swasta menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata respon terhadap lingkungan sekolah yang mencakup pernyataan terhadap guru, aktivitas siswa, kondisi sekolah, dan iklim belajar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p value sebesar 0.003 0.01. Mereka mempunyai perbedaan respon jawaban terhadap pernyataan mengenai guru, aktivitas siswa, kondisi sekolah dan iklim belajar dalam kategori sedang dan baik. Akan tetapi apabila dipilah ke dalam masing-masing indikator maka dapat diperoleh hasil tidak ada perbedaan rata-rata yang nyata untuk jawaban terhadap pernyataan untuk guru dan iklim belajar. Kesemua indikator tersebut menunjukkan p value lebih besar daripada 0.01, yaitu: pernyataan terhadap guru mempunyai p value = 0.175, dan pernyataan terhadap iklim belajar mempunyai p value = 0,830. Kecuali indikator aktivitas siswa dan kondisi sekolah menunjukkan adanya perbedaan nyata antara remaja di sekolah negeri dan swasta. Ini dibuktikan dengan nilai p lebih kecil daripada 0.01. P value aktivitas siswa sekolah negeri dan swasta sebesar 0,003. 0.003 0,1. P value kondisi sekolah negeri dan swasta sebesar 0,000 0.000 0,1. Indikator aktivitas siswa dan kondisi sekolah di SMP Negeri maupun Swasta mempunyai kesamaan masuk dalam kategori sedang dan baik. 5a. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa merupakan aktivitas yang dilakukan di lingkungan sekolah berkaitan dengan kegiatan belajar. Aktivitas siswa tersebut mencakup kegiatan ekstrakurikuler, kepustakaan, belajar kelompok, dan bimbingan belajar. Secara umum aktivitas siswa dapat digolongkan pada aktivitas yang baik, sedang, dan rendah Tabel 20. Tabel 20 Sebaran contoh berdasarkan aktivitas siswa Negeri Swasta Total Aktivitas Siswa n n n Rendah 0.0 0.0 0.0 Sedang 44 29.3 65 43.6 109 36.5 Baik 106 70.7 84 56.4 190 63.5 Total 150 100.0 149 100.0 299 100.0 Rata-Rata 72.68 69.07 70.88 Kisaran Min-Maks 50.00-100.00 33.33-97.92 33.33-100.00 p value 0.003 Sebaran contoh berdasarkan aktivitas siswa tersebut di atas menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Perbedaan nyata tersebut berkenaan dengan aktivitas siswa antara sekolah negeri dan swasta. Indikator aktivitas siswa mempunyai arah ingin menggambarkan aktivitas siswa di sekolah masing-masing. Untuk itu maka ditempuh cara dengan meminta siswa memberikan tanggapan terhadap pernyataan yang telah dibuat. Pernyataan tersebut mengenai kegiatan ekstrakurikuler, aktivitas yang berkaitan dengan perpustakaan , aktivitas yang berkaitan dengan komputer, kelompok belajar, dan bimbingan belajar. Data yang terkumpul menunjukkan bahwa sekolah negeri mempunyai tanggapan dengan kategori baik terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolahnya sebanyak 70.7 n = 106. Sedangkan sekolah swasta mempunyai kategori baik sebanyak 56.4 n = 84. Dengan demikian aktivitas remaja di sekolah negeri lebih baik dibandingkan dengan sekolah swasta. Perbedaan aktivitas siswa disekolah tersebut dapat dipahami berdasarkan adanya perbedaan fasilitas kegiatan yang ada di sekolah negeri dan swasta. Perbedaan fasilitas kegiatan tersebut dapat ditinjau dari fasilitas olah raga, laboratorium, dan kegiatan ekstrakurikuler. Antara sekolah negeri dan swasta mempunyai perbedaan dalam jumlah fasilitas olah raga, seperti: sepak bola negeri ada 4 sekolah, swasta ada 2 sekolah; basket negeri ada 3 sekolah, swasta ada 2 sekolah; voley negeri ada 3 sekolah, swasta ada 3 sekolahan; atletik negeri ada 1 sekolah, swasta tidak punya; badminton negeri ada 5 sekolah, swasta ada 1 sekolah. Untuk fasilitas laboratoriumpun ada perbedaan dalam hal jumlah, sebagai berikut: IPA negeri ada 4 sekolah, swasta 2 sekolah, Bahasa negeri ada 3 sekolah, sasta ada 1 sekolah, komputer negeri ada 5 sekolah, swasta ada 5 sekolah, audioroom negeri ada 3 sekolah, swasta ada 2 sekolah, tanah lapang hanya ada 2 sekolah negeri. Kemudian perbedaan lain ada pada kegiatan ekstrakurikuler, sebagai berikut: pramuka negeri ada 5 sekolah, swasta ada 5 sekolah; olah raga kesemua sekolah baik negeri maupun swasta memiliki kegiatan olah raga, kesenian sekolah negeri ada 5, swasta ada 1, drumband sekolah negeri 1, sekolah swasta 0, karate sekolah negeri ada 2, swasta tidak ada, jurnalistik negeri ada 1 sekolah, swasta tidak ada, Al Quran negeri tidak ada, swasta 1 sekolah, dan PMR negeri ada 2 sekolah, swasta tidak ada. Dengan demikian fasilitas olah raga, laboratorium, dan ekstrakurikuler yang ada cenderung dimiliki oleh sekolah negeri dibandingkan sekolah swasta. 5b. Kondisi Sekolah Kondisi sekolah menggambarkan keadaan secara fisik dan fasilitas sekolah berkaitan dengan fungsi fasilitas dan bagian-bagian sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Keadaan dan fungsi fisik sekolah tersebut mencakup keadaan gedung sekolah dan ruang kelas, ruang dan peralatan laboratorium, peralatan olah raga, ketersediaan buku-buku pelajaran, keadaan fasilitas WC dan kamar mandi, dan rasa bangga terhadap skeolah. Gambaran mengenai kondisi sekolah tersebut merupakan hasil dari tanggapan terhadap pernyataan mengenai kondisi sekolah oleh siswa di masing-masing sekolah. Secara umum kondisi sekolah dalam keadaan baik 54.3 dan secara terinci ada dalam Tabel 21. Tabel 21 Sebaran contoh berdasarkan kondisi sekolah Negeri Swasta Total Kondisi Sekolah n n n Rendah 1 0.7 2 1.3 3 1.0 Sedang 56 37.3 78 52.0 134 44.7 Baik 93 62.0 70 46.7 163 54.3 Total 150 100.0 150 100.0 300 100.0 Rata-Rata 70.45 64.45 67.45 Kisaran Min-Maks 25.00-100.00 25.00-97.50 25.00-100.00 p value 0.000 Sebaran contoh berdasarkan kondisi sekolah menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang nyata p 0.01. Perbedaan nyata ini menunjukkan bahwa dari hasil tanggapan remaja terhadap pernyataan mengenai kondisi sekolah mereka masing-masing mempunyai perbedaan. Indikator kondisi sekolah bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi sekolahan secara fisik berkaitan dengan keadaan bangunan, peralatan olah raga, ruang dan laboratorium, perpustakaan, ruang kelas, kamar mandi dan WC. Data menunjukkan bahwa di sekolah negeri memberikan tanggapan untuk kategori rendah sebesar 0.7, kategori sedang sebesar 37.7, dan kategori baik sebesar 62.0 . Sedangkan sekolah swasta memberikan tanggapan untuk kategori rendah sebesar 1.3, kategori sedang sebesar 52.0, dan kategori tinggi sebesar 46.7. Dengan demikian kondisi sekolah antara sekolah negeri dan swasta memiliki perbedaan, dimana siswa di sekolah negeri cenderung memberi tanggapan terhadap pernyataan mengenai kondisi sekolah masing-masing dengan hasil lebih tinggi daripada sekolah swasta. Hal ini mencerminkan bahwa siswa disekolah negeri merasakan kondisi lingkungan sekolah mereka relatif lebih baik dibandingkan dengan siswa di sekolah swasta. Perbedaan kondisi antara sekolah negeri dan swasta yang mencolok tersebut memang nyata di lapangan dimana kondisi secara umum bangunan sekolah dan keadaan ruang kelas relatif lebih baik sekolah negeri. Hal ini tidak lepas dari kemampuan finansial dari sekolah negeri untuk mengembangkan bangunan fisik. Sekolah negeri mendapatkan dana dari pemeritah, sedangkan sekolah swasta harus mampu mengelola mencari keuangan secara mandiri agar dapat melakukan pembangunan. Perbedaan sumber pendapatan antara sekolah negeri dan swasta itulah yang menjadikan adanya berbagai perbedaan di segala hal, seperti: gedung dan ruang kelas, fasilitas ruang dan peralatan laboratorium, fasilitas ruang dan koleksi buku perpustakaan, dan kualiatas guru. Perbedaan sumber pendapatan mempengaruhi juga pada tingkat kesejahteraan guru, dimana secara umum guru sekolah negeri relatif lebih sejahtera dibandingkan dengan guru di sekolah swasta.

6. Lingkungan Keluarga