111 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
10
Frigia dan Pamilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11
baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-
perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
12
Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?”
13
Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.” • Berdasarkan kedua bacaan tersebut, cobalah merumuskan jawaban dari
beberapa pertanyaan berikut ini: a. Berdasarkan KGK 1316, apa makna dari Sakramen Penguatan?
b. Rahmat apa yang diperoleh setelah menerima Sakramen Penguatan? c. Berdasarkan bacaan Kitab Suci tersebut, apa yang seharusnya dilakukan
oleh orang yang telah menerima Roh Kudus?
3. Releksi
Anak-anak yang terkasih, cobalah untuk duduk dengan rileks dan berusahalah untuk hening sejenak.
Kamu telah mempelajari tentang Sakramen Penguatan Krisma. Kamu juga telah memahami bahwa Sakramen
Penguatan memberikan Roh Kudus kepada kita. Kini renungkanlah dalam hatimu:
- Apa yang kalian pahami tentang makna dari Sakramen Penguatan?
- Apa saja syarat untuk menerima Sakramen Penguatan? - Apa buah dari Sakramen Penguatan?
- Apa konsekuensi setelah kita menerima Sakramen
Penguatan? Tuliskanlah hasil releksi kamu dalam bukumu
Doa
Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran hari ini ungkapkanlah doa Roh Kudus dari Puji Syukur no. 94.
Doa Roh Kudus
Allah, Bapa yang Mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah
membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.
112 Kelas VIII SMP
Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia
mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan irman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh irman-Nya.
Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang
sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi
saksi Putera-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.
Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan
beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Amin.
D. Sakramen Tobat
Ada ungkapan yang menyatakan “Tiada gading yang tak retak“. Ungkapan ini mengandung makna bahwa tiada seorang manusia yang sempurna. Berarti tidak ada
seorang pun yang tidak pernah berbuat dosa. Gereja Katolik menyadari hal ini karena setiap orang mempunyai kelemahan dan keterbatasan, Itulah sebabnya manusia
kerap jatuh ke dalam dosa. Dosa dipandang sebagai perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama, yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan dalam keadaan bebas.
Bagaimana sikap kita terhadap dosa yang kita perbuat? Apakah kita bersikap berani atau sebaliknya? Sebagian orang ada yang secara berani mau mengakui segala
kesalahan dan dosanya dan berani untuk memohon maaf, namun demikian ada juga orang yang selalu berusaha untuk menutup-nutupi bahkan tidak mau mengakui
kesalahan atau dosanya.
Allah adalah Maha Rahim, Ia Maha Pengampun, Ia tidak mau manusia hidup dalam kungkungan dosa. Dalam kebaikan-Nya, Ia selalu menanti dan mengusahakan agar
manusia kembali kepadaNya, bahkan membebaskannya, tanpa memperhitungkan besarnya dosa manusia lih. I Yoh 4: 16b. Allah selalu mengundang orang yang
berdosa untuk kembali bersatu dengan-Nya. Ia mengundang orang berdosa untuk bertobat bdk I Yoh 1: 9.
Inilah yang akan kita pelajari pada bagian ini yaitu segala hal yang berkaitan dengan sakramen tobat.