68 Kelas VIII SMP
Doa
Akhiri pelajaran dengan berdoa bersama, yaitu menyampaikan doa mohon tujuh karunia Roh Kudus secara bersama-sama.
Doa Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus St. Bonaventura
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas kasih melalui Engkau, Putera Tunggal-Nya yang menjadi manusia demi keselamatan kami, yang disalibkan dan
dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus, yang menaungi Engkau dalam
segala kepenuhan-Nya: •
Karunia kebijaksanaan, guna memampukan kami menikmati buah dari po- hon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau sendiri;
• Karunia pengertian, guna mencerahkan akal budi kami;
• Karunia nasihat, guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;
• Karunia keperkasaan, guna menghadapi serangan gencar musuh kami;
• Karunia pengenalan, guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh
terang pengajaran yang kudus; •
Karunia kesalehan, guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;
• Karunia takut akan Allah, guna menjauhkan kami dari segala yang jahat
dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi. Itulah ya Tuhan permohonan kami. Sudilah Engkau mengabulkannya demi
kehormatan Nama-Mu yang kudus, bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan, puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya.
Amin.
C. Mengikuti Bimbingan Roh Kudus
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipenuhi oleh berbagai macam tantangan dan godaan. Banyak manusia yang mudah tergoyahkan imannya karena berbagai macam
godaan yang menggiurkan itu. Dengan mengetahui beberapa godaan tersebut, kita berharap bisa lebih hati-hati
guna melangkah. Mengutamakan untuk mendengar dan melakukan bimbingan Roh Kudus yang menggema dalam hati kita merupakan langkah yang baik. Namun
demikian, kita juga perlu waspada dalam mendengarkan inspirasi bisikan dari dalam hati kita. Jangan sampai kita justru lebih mendengar bisikan yang berasal dari si jahat
dibandingkan bisikan dari Roh Kudus.
69 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Doa
Awalilah kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama. Allah Bapa yang Maha Kudus,
kami bersyukur karena Roh Kudus dicurahkan dalam hati kami. Semoga kehadiran-Nya di dalam hati kami,
akan menguatkan kami dalam belajar hari ini. Dialah penolong yang Kau utus dalam nama Yesus Kristus.
Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Biarlah Dia membimbing kami, untuk selalu mengenal bisikan dan bimbingan-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
1. Memahami Bimbingan Roh Kudus dalam Peristiwa Sehari- hari
1. Simaklah cerita berikut ini
Nia dan Nina
Nia dan Nina adalah dua remaja SMP yang bersahabat sejak mereka di SD. Mereka memiliki karakter yang cukup berbeda. Nia anaknya tekun dalam melakukan tugas,
sedangkan Nina lebih cenderung menganggap ringan semua persoalan termasuk dalam melaksanakan tugas. Mereka sama-sama duduk di kelas VIII sebuah SMP dan
berada di kelas yang sama.
Suatu waktu, mereka berdua ingin belajar bersama untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan harian Matematika. Mereka sepakat akan belajar bersama di rumah
Nia. Akhirnya pada sore harinya mereka belajar bersama. Nia dengan tekun berlatih soal-soal latihan Matematika, sementara Nina sibuk dengan telepon genggamnya.
Nia berusaha mengingatkan sahabatnya untuk mencoba berlatih mengerjakan soal bersama-sama supaya pada waktu ulangan besok mereka bisa mengerjakan dengan
baik. Tetapi Nina tetap saja sibuk dengan telepon genggamnya. Bahkan Nia sempat mengatakan pada Nia: “Hei… Nia, ngapain repot-repot belajar. Aku sudah bilang
Agus temen kita yang jago Matematika itu untuk besok memberikan contekan padaku. Jadi, ngapain harus capek-capek belajar?” selanjutnya Nina berkata lagi: “Aku ke sini
sebenarnya untuk menghindari omelan mama aja. Kan kalau alasannya belajar sama kamu, mama pasti mengijinkan.” “Wah payah kamu Nina” jawab Nia. Selanjutnya Nia
menasihati Nina: “Kita harus berusaha dengan lebih giat dan tidak menggantungkan diri dari contekan teman lho Itu namanya tidak jujur” Tapi Nina menjawab: “Ah…
biarin aja. Yang penting mamaku tahunya nilaiku bagus. Beres kan..”
Nia akhirnya Cuma bisa geleng-geleng kepala.