Releksi Kebangkitan Yesus sebagai Tanda Penerimaan Bapa

34 Kelas VIII SMP Sekarang buatlah slogan yang bertema “Bangkit dari Kelesuan dan Kemalasan” dan dihias agar menjadi indah. Doa Siapkanlah slogan yang telah kalian buat, untuk dibaca saat doa penutup. Tuhan kami Yesus Kristus… Kebangkitan-Mu tidak hanya menyemangati hidup para murid-Mu, Tetapi juga menyemangati kami untuk memulai babak hidup yang baru, Dengarkan niat kami dan sudilah Engkau sendiri menjadi saksi kebangkitanku… bacakanlah slogan yang telah kamu buat Demikianlah ya Tuhan, niat kebangkitan yang telah kami nyatakan di hadapan-Mu, Sudilah kiranya Engkau memberkati dan menguatkan niat kami, Demi keluhuran nama-Mu, kini dan sepanjang masa, Amin. 35 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Bab III Pribadi Yesus Kristus Kebersamaan para murid selama kurang lebih tiga tahun hidup bersama dengan Yesus, seakan-akan mereka telah mengenal secara mendalam tentang Pribadi Yesus. Peristiwa penyaliban di bukit Golgota yang diawali pengkhianatan Yudas Iskariot salah satu murid-Nya, ternyata telah menggoyahkan iman mereka. Bahkan Petrus yang telah ditetapkan oleh Yesus sendiri sebagai pemimpin Para Rasul-Nya telah tega menyangkal Gurunya sendiri. Mereka rupanya kurang percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dan telah dinubuatkan oleh para nabi sejak lama. Bahkan setelah Yesus bangkit pun mereka belum mampu menghayati siapa sebenarnya Yesus. Oleh karena itu, Yesus berkata kepada Mereka: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi Luk 24:25-27. Baru setelah beberapa kali penampakkan Yesus, iman mereka tumbuh kembali. Mereka sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus yang pernah hidup bersama mereka adalah Mesias yang telah dijanjikan Allah. Mereka percaya Yesus sungguh-sungguh Allah dan sungguh manusia. Dalam bab ini kalian akan mempelajari: A. Yesus Pemenuhan Janji Allah, B. Kemanusiaan dan Ke-Allahan Yesus. 36 Kelas VIII SMP

A. Yesus Pemenuhan Janji Allah

Dalam hidup bersama dengan orang lain, manusia mengenal istilah janji. Ada berbagai alasan yang mendorong orang membuat janji. Misalnya, karena: rasa cinta, rasa tanggung jawab, ingin membahagiakan orang lain, ingin mewujudkan suatu cita-cita. Janji yang telah diungkapkan membawa konsekuensi baik bagi diri orang yang berjanji dan maupun orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu, janji harus ditepati dan dijalankan dengan setia. Pengingkaran terhadap janji akan menimbulkan kekecewaan, tetapi janji yang ditepati akan mendatangkan kebahagiaan dan rasa syukur, memperbesar kepercayaan dan menumbuhkan ikatan persaudaraan yang lebih erat lagi. Untuk mewujudkan sebuah janji memang dibutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan. Janji Allah untuk menyelamatkan manusia dipenuhi-Nya dengan kehadiran Yesus Kristus. Dalam pelajaran ini akan dibahas bahwa Yesus adalah Pemenuhan Janji Allah. Doa Bapa yang Mahakasih, puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu, karena Engkau berkenan mengumpulkan kami kembali. Terangilah akal budi dan hati kami, sehingga kami dapat lebih mengenal Putera-Mu, Yesus Kristus, sebagai pemenuhan janji-Mu untuk menyelamatkan kami. Demi keluhuran nama-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

1. Memahami Arti dan Makna Janji

1. Amati dan bacalah cerita berikut ini. Hilangnya Sebuah Kepercayaan Aku benar-benar pusing. Dari mana aku harus mendapatkan uang Rp. 750.000, untuk melunasi sisa uang kuliahku. Minta orang tua, malu sekali rasanya. Semestinya hal itu tak perlu terjadi seandainya waktu itu uang pemberian orang tuaku langsung kubayarkan untuk melunasi uang kuliah. Tetapi melihat temanku Alex yang memohon dengan cara seperti itu, tak sampai hati aku menolaknya. “Dimas…tolonglah aku, pinjami aku dulu Rp 750.000 untuk bayar kost. Aku sudah telat bayar 2 minggu, dan kalau besuk aku belum dapat membayar, aku diminta untuk pindah”. Kata Alex. 37 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti “Lex…bukannya aku tak boleh. Aku sendiri juga sedang membutuhkan, kamu sendiri juga tahu kalau sampai akhir bulan ini belum melunasi uang kuliah, bisa-bisa tak boleh ikut ujian”. Aku mencoba menjelaskan. “Ayolah…tolonglah aku, paling lama 3 hari pasti sudah aku kembalikan. Aku janji… selama ini aku kan tidak pernah membohongimu”. Alex meyakinkanku. “Tapi benar ya Lex…” “Aku janji Dimas…3 hari pasti kembali. Kamu boleh pegang kata-kataku”. Segera saat itu juga uang yang seharusnya untuk membayar uang kuliahku segera berpindah tangan. Dua minggu telah berlalu, belum juga ada tanda-tanda Alex akan mengembalikan uangku. Setiap kali kutanyakan kapan akan membayar, ada saja alasannya. bahkan ketika terakhir kali aku menagih janjinya, tanpa kuduga malah marah-marah. Aku benar-benar kecewa atas sikapnya. Janji yang telah dia buat, diingkarinya sendiri. Hilang sudah kepercayaanku kepadanya. Oleh:Sulis 2. Berdasarkan pengamatan dan perasaan kalian setelah membaca cerita tersebut tersebut, buatlah datar pertanyaan untuk lebih memahami arti dan makna se- buah janji 3. Cobalah untuk membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama dengan guru dan teman-temanmu 4. Agar dapat saling melengkapi dan saling meneguhkan, ceritakan pengalaman- mu ketika kamu membuat janji atau menerima janji

2. Menggali Pengalaman Iman Kristiani tentang Janji Allah

Allah juga pernah mengungkapkan janji-Nya kepada manusia. Janji Allah itu muncul karena keprihatinan Allah terhadap situasi situasi dosa yang melanda manusia. Nah, marilah kita sekarang mendalami janji Allah tentang keselamatan dengan membaca beberapa kutipan teks Kitab Suci 1. Bacalah dan renungkanlah perikop Kitab Suci Kej 3:8-15, Yes 7:10-14 dan Ibr 1:1-4. Manusia Jatuh dalam Dosa Kej 3:8-15 8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.