5 Kerabat dekat sawo dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Sawo Liar atau Sawo Hutan
Kerabat dekat sawo liar antara lain: sawo kecik dan sawo tanjung. Sawo kecik atau sawo jawa Manilkara kauki L. Dubard. Sawo kecik
dimanfaatkan sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh halaman. Tinggi pohon mencapai 15 – 20 meter, merimbun dan tahan kekeringan. Kayu
pohonnya sangat bagus untuk dibuat ukiran dan harganya mahal. Sawo tanjung Minusops elingi memiliki buah kecil-kecil berwarna kuning
keungu-unguan, jarang dimakan, sering digunakan sebagai tanaman hias, atau tanaman pelindung di pinggir-pinggir jalan.
2. Sawo Budidaya
Berdasarkan bentuk buahnya, sawo budidaya dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Sawo Manila
Buah sawo manila berbentuk lonjong, daging buahnya tebal, banyak mengandung air dan rasanya manis. Termasuk dalam kelompok sawo
manila antara lain adalah: sawo kulon, sawo betawi, sawo karat, sawo malaysia, sawo maja dan sawo alkesa.
b. Sawo Apel
Sawo apel dicirikan oleh buahnya yang berbentuk bulat atau bulat telur mirip buah apel, berukuran kecil sampai agak besar, dan bergetah
banyak. Termasuk dalam kelompok sawo apel adalah: sawo apel kelapa, sawo apel lilin dan sawo duren.
B. Laju Respirasi Buah-buahan
Respirasi merupakan reaksi pembentukan energi yang melibatkan oksidasi enzimatik dari senyawa makromolekul seperti karbohidrat, protein atau lemak.
Proses ini ditandai dengan perubahan warna produk, tekstur, rasa dan kandungan nutrisinya Ashari, 1995. Secara sederhana proses respirasi digambarkan pada
reaksi kimia sebagai berikut :
6 C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
6CO
2
+ 2H
2
O + Energi Pantastico 1989 menerangkan respirasi dibedakan dalam tiga tingkat : 1
pemecahan polisakarida menjadi gula sederhana; 2 oksidasi gula menjadi asam piruvat; dan 3 transformasi piruvat dan asam-asam organik lainnya secara
aerobik menjadi CO
2
, air dan energi. Dikemukakan juga bahwa besar kecilnya respirasi dapat diukur dengan menentukan jumlah substrat yang hilang, O
2
yang diserap, CO
2
yang dikeluarkan, panas yang dihasilkan dan energi yang timbul. Suhu penyimpanan berpengaruh secara signifikan terhadap laju respirasi.
Dalam Pantantico 1989 antara 0 C- 3
C laju respirasi meningkat 2-2.5 kali tiap kenaikan suhu 8
C. Winata 1995 melaporkan laju konsumsi O
2
buah sawo utuh rata-rata pada suhu 10
C, 15 C, 20
C dan suhu ruang adalah 3.21, 7.84, 16.65, dan 18.59 mlkg-jam. Sedangkan laju produksi CO
2
pada suhu yang sama mencapai 3.61, 8.29, 19.15 dan 31.76 mlkg-jam.
Laju respirasi manggis pada suhu 10 C sebesar 3.689 mlkg-jam untuk
konsumsi O
2
dan 4.170 mlkg-jam untuk produksi CO
2
, sedang pada suhu 15 C
sebesar 4.681 mlkg-jam untuk konsumsi O
2
dan 5.576 mlkg-jam untuk produksi CO
2
Anjarsari, 1995. Hasbi 1995 menerangkan bahwa laju respirasi buah rambutan utuh pada
suhu 10 C adalah 15.01 ml O
2
kg-jam dan 13.75 ml CO
2
kg-jam, suhu 15 C
adalah 19.96 ml O
2
kg-jam dan 17.78 CO
2
kg-jam dan pada suhu kamar sebesar 33.96 ml O
2
kg-jam dan 34.76 CO
2
kg-jam.
C. Penyimpanan Pada Suhu Rendah
Penyimpanan pada suhu rendah merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan suatu komoditi pertanian, terutama sayuran
dan buah-buahan. Penyimpanan dilakukan dalam refrigerator atau kamar dingin dengan suhu tertentu tergantung komoditi yang akan disimpan. Dalam Ashari
1995 rata-rata buah-buahan disimpan pada suhu 0-15 C dengan kelembaban
relatif 80-95, sedang sayuran rata-rata disimpan pada suhu 0-5 C dengan
7 kelembaban relatif 85-95. Karakteristik penyimpanan buah-buahan dan sayuran
disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Penyimpanan Hasil Buah-buahan dan Sayuran
Komoditi Suhu
penyimpanan C
Kelembapan Relatif
Perkiraan ketahanan
Buah-buahan Alpukat
4-13 85-90
2-4 minggu Pisang
12-15 85-90
1.5-2 minggu Mangga 13 85-90
2-3 minggu
Pepaya 7
85-90 1-3 minggu
Nanas 7 85-90
2-4 minggu
Semangka 4-10 80-90 2-3
minggu Durian 4 85-90
6-8 minggu
Melon 5-10 90
1-4 minggu
Jeruk keprok 0-3
85-90 2-4 minggu
Sayuran Asparagus 0-5 85-90
2-3 minggu
Brokoli 0-5 90-95
10-14 hari
Kubis 0 90-95
3-4 bulan
Wortel 0-5 90-95
4-5 bulan
Kol bunga 0-5
85-90 2-4 minggu
Seledri 0-5 90-95
2-3 bulan
Selada 0-5 85-90
2-3 minggu
Bawang bombai 0-5
90-95 3-4 minggu
Sumber : Ashari 1995
Prihatman 2000 menerangkan bahwa buah sawo yang masak bila disimpan dalam suhu ruang hanya tahan 2 hari sampai 3 hari. Kelembaban nisbi yang
dibutuhkan dalam ruang penyimpanan adalah 85-90. Buah sawo yang yang belum masak akan tahan disimpan selama 17 hari dalam ruangan yang bersuhu 15
C. Menurut Morton 1987 sawo keras yang baru dipanen akan matang dalam 9
sampai 10 hari dan membusuk setelah 2 minggu pada suhu dan kelembapan yang normal. Kelembapan yang rendah akan menyebabkan sawo layu dan keriput.
Disarankan juga untuk masa simpan yang panjang, sawo disimpan pada suhu 15- 20
C, kelembapan relatif 85-90, 5-10 CO
2
dengan mengeluarkan gas C
2
H
4
dari ruang simpan.
8
D. Penyimpanan dengan Atmosfer Termodifikasi