15
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai beikut :
1. Penentuan SOP Pengolahan Minimal Potongan Sawo Segar
Tahapan ini berupa pelaksanaan prosedur operasional baku SOP sebagai berikut :
1. Sawo yang sudah tua yang baru diambil dari kebun dibawa ke
laboratorium dengan dibungkus kertas dalam kantung plastik pada suhu ruang dan terlindungi dari sinar matahari.
2. Sawo disortasi berdasarkan ukuran yang seragam 8-9 butirkg.
3. Sawo dicuci bersih dan kemudian diperam selama 3-4 hari untuk
mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.. 4.
Mengkondisikan suhu dan kelembaban ruangan kerja pada suhu 18-20 C
dengan kelembaban 65-70. 5.
Penanganan buah yang akan diuji dilakukan dengan menggunakan masker dan sarung tangan.
6. Alat-alat yang bersentuhan langsung dengan buah dibersihkan
menggunakan alkohol 96. 7.
Mengupas kulit buah sesuai taraf bentuk buah sawo terolah minimal. 8.
Sawo dipotong menjadi 6 bagian.
Gambar 3. Bentuk irisan sawo yang akan diuji.
16
2. Pengukuran Laju Respirasi
Pengukuran respirasi dilakukan dalam wadah tertutup dengan prosedur sebagai berikut :
1. Sawo sebanyak 500 gram dimasukkan ke dalam stoples. Tutup stoples
dilapisi lilin malam guna menghindari kebocoran gas. 2.
Tutup stoples diberi lubang untuk memasukkan pipa plastik ¼ inchi guna mengukur konsentrasi O
2
dan CO
2.
3. Pengukuran konsentrasi O
2
dan CO
2
dilakukan setiap 3 jam pada hari pertama, setiap 6 jam pada hari kedua, setiap 12 jam pada hari ketiga,
selanjutnya setiap 24 jam sampai konsentrasi O
2
dan CO
2
konstan. Data yang diperoleh pada pengukuran ini berupa perubahan
konsentrasi gas O
2
dan CO
2
yang diukur pada 3 suhu berbeda, yaitu 5 C, 10
C dan pada suhu ruang. Laju respirasi diukur berdasarkan persamaan yang dikembangkan Mannaperumna dan Singh 1989 :
dy dx
W V
R ×
= .......................................................................................4
dimana : R = laju
respirasi mlkgjam
V = volume bebas ml W = berat sampel kg
dy dx
= perubahan konsentrasi gas terhadap waktu jam
3. Penentuan Komposisi O
2
dan CO
2
Kemasan Atmosfir Termodifikasi
Tahap ini dilakukan untuk menentukan kondisi konsentrasi atmosfir optimum yang mampu memberikan mutu penyimpanan yang baik untuk sawo.
Penentuan kombinasi kadar O
2
dan CO
2
optimum dilakukan pada suhu terpilih hasil penelitian tahap pertama. Perlakuan konsentrasi gas masing-masing :
1. 1-3 O
2
dan 5-8 CO
2
. 2.
1-3 O
2
dan 8-10 CO
2
.
17 3.
3-5 O
2
dan 8-10 CO
2
. 4.
21 O
2
dan 0.03 CO
2
. Pengaturan kombinasi atmosfir dalam stoples dilakukan dengan
mengatur debit gas O
2
, N
2
dan CO
2
menggunakan flowmeter. Debit flowmeter dipertahankan setelah mendapat komposisi yang diinginkan.
Pengendalian konsentrasi gas O
2
dan CO
2
pada setiap taraf konsentrasi dilakukan setiap hari selama masa pengamatan. Pengamatan dan pengujian
dari masing-masing perlakuan konsentrasi pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8 dan 10. Pengamatan dan pengujian mutu bahan meliputi susut bobot, uji
kekerasan, uji warna dan uji organoleptik. Prosedur percobaan dijelaskan sebagai berikut :
a. Sawo terolah minimal dimasukkan ke dalam stoples.
b. Tutup stoples diberi lubang untuk memasukkan pipa plastik ¼ inchi guna
mengukur konsentrasi O
2
dan CO
2.
c. Sawo terolah minimal dimasukkan kedalam stoples. Tutup stoples dilapisi
lilin malam guna menghindari kebocoran gas. d.
Konsentrasi dalam stoples diatur sehingga berada pada konsentrasi yang dikehendaki. Stoples disimpan pada lemari pendingin pada suhu terpilih
hasil percobaan tahap pertama. e.
Pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8 dan 10 meliputi susut bobot, uji kekerasan, uji warna dan uji organoleptik.
Penentuan pengaruh
komposisi atmosfer dan suhu penyimpanan
produk diuji menggunakan analisis statistik. Rancangan percobaan yang digunakan menggunakan rancangan acak lengkap dengan jumlah ulangan
sebanyak 3 kali. Perlakuan pengujian adalah komposisi atmosfir penyimpanan yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu :
1. 1-3 O
2
dan 5-8 CO
2
. 2.
1-3 O
2
dan 8-10 CO
2
. 3.
3-5 O
2
dan 8-10 CO
2
. 4.
21 O
2
dan 0.03 CO
2
.
18 Jumlah satuan percobaan 4 x 3 = 12 unit. Model umum matematika
rancangan yang digunakan adalah Steel and Torie, 1989 : Yil =
μ + Bj + Σi1 ...........................................................................5 , dimana Yil
= Nilai hasil pengukuran pada buah sawo yang menerima perlakuan komposisi udara taraf ke-i pada ulangan ke-l
μ = Nilai rata-rata umum pengamatan
Bi = pengaruh faktor komposisi udara taraf ke-i
Σil = pengaruh galat faktor komposisi udara ulangan ke-l
Data masukkan berupa data tiap parameter kualitas produk. Uji ANOVA digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan
terhadap produk. Dari hasil uji ANOVA disimpulkan apakah sangat berpengaruh, berpengaruh nyata atau tidak berpengaruh. Uji ini juga
digunakan untuk menentukan apakah setiap perlakuan menunjukkan beda yang nyata terhadap mutu produk dalam setiap periode pengamatan dan
pengukuran. Uji statistik lanjut yang digunakan adalah analisis Duncan yang
digunakan untuk menentukan nilai parameter dan mutu periode pengamatan dan pengukuran ke-berapa yang mempunyai perbedaan rata-rata yang tidak
berbeda secara signifikan.
4. Penentuan Jenis Film Kemasan