Pengolahan Minimal TINJAUAN PUSTAKA

9 Buah rambutan menurut Hasbi 1995 dapat disimpan selama 18.8 hari pada suhu 10 C dan 16 hari pada suhu 15 C. Direkomendasikan juga pada suhu yang sama dengan komposisi O 2 dan CO 2 sebesar 3-5 dan 12-15. Pada buah rambutan terolah minimal, Hidayat 2005 membuktikan dengan komposisi 2-4 O 2 dan 14-17 CO 2 pada suhu 10 C buah masih dapat dikonsumsi selama 8 hari. Muliansyah 2004 menyarankan agar buah manggis terolah minimal disimpan pada komposisi atmosfir 6-7 O 2 dan 6-8 CO 2 . Dengan kondisi seperti ini pada suhu 5 C manggis terolah minimal dapat bertahan selama 6 hari Finn 1997 memaparkan penyimpanan dalam atmosfir termodifikasi mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan : 1. Umur simpan meningkat 50-400. 2. Lebih murah dibanding metode lain. 3. Distribusi produk lebih luas. 4. Kualitas produk sangat baik Sedang kerugiannya : 1. Membutuhkan kontrol suhu. 2. Komposisi gas berbeda untuk setiap produk. 3. Membutuhkan peralatan khusus dan operator terlatih.

E. Pengolahan Minimal

Pengolahan minimal atau sering disebut juga fresh cut merupakan penanganan pada produk hortikultura dengan membuang bagian yang tidak dapat dikonsumsi sehingga menjadi produk yang siap dikonsumsi atau diolah lebih lanjut. Produk terolah minimal memiliki resiko pembusukan lebih besar dengan waktu yang lebih cepat dibanding dengan komoditi yang tidak diolah. Ini dikarenakan pelindung alami kulit buah pada produk fresh cut dibuang saat pengupasan. Menurut Cantwell 2002 pembusukan ditandai dengan perubahan warna, rasa, tekstur dan kandungan nutrisi. Perera 2001 menerangkan pembusukan pada 10 produk terolah minimal tergantung pada laju respirasi dan produksi etilen. Kegiatan pada pengolahan minimal meliputi pembersihan, pengupasan, pencucian, pemotongan, dan pengirisan Cantwell, 2002. Diterangkan juga bahwa semakin banyak kegiatan maka semakin besar resiko pembusukan. Produk fresh cut mempunyai beberapa keunggulan diantaranya sedikit menghasilkan sampah, mutu jelas terlihat dan dapat dibeli sesuai dengan jumlah kebutuhan. Zagory 1998 memaparkan penyebab keunggulan ini tidak lepas dari penanganan berupa penanganan suhu rendah dalam atmosfir yang termodifikasi. Kedua faktor ini berperan dalam memelihara kesegaran dan memperpanjang umur simpan. Potongan pepaya menurut Sunanto 2004 mengkonsumsi O 2 dan memproduksi CO 2 rata-rata pada suhu 5 C sebanyak 7.58 mlkg-jam dan 8.03 mlkg-jam. sedangkan pada suhu 10 C sebanyak 9.3 mlkg-jam dan 9.96 mlkg- jam. Yanti 2002 memaparkan bahwa laju konsumsi O 2 untuk melon terolah minimal pada suhu ruang, 10 C, 5 C, dan 3 C sebesar 26.28, 3.72, 2.34, dan 4.20 mlkg-jam. Laju produksi CO 2 pada suhu yang sama menurutnya sebesar 28.95, 4.15, 3.87 dan 6.73 mlkg-jam Menurut Martini 2005 laju konsumsi O 2 dan produksi CO 2 pada jambu biji terolah minimal tanpa biji pada suhu 10 C sebesar 4.02 mlkg-jam dan 3.48 mlkg-jam dan pada suhu 15 C sebesar 8.89 mlkg-jam dan 9.42 mlkg-jam. untuk laju konsumsi O 2 dan produksi CO 2 pada jambu biji terolah minimal dengan biji pada suhu 10 C sebesar 5.17 mlkg-jam dan 3.62 mlkg-jam dan pada suhu 15 C sebesar 7.83 dan 6.42 mlkg-jam. Hidayat 2005 menjelaskan laju konsumsi O 2 rambutan terolah minimal pada suhu 10 C, 15 C dan suhu kamar masing-masing 16.21, 26.81 dan 42.20 mlkg- jam dan laju produksi CO 2 pada suhu yang sama sebesar 16.29, 27.36 dan 55.07 mlkg-jam. Laju respirasi buah manggis terolah minimal pada suhu ruang, 10 C dan 5 C adalah sebesar 39.8, 10.63 dan 4.87 mlkg-jam untuk konsumsi O2, sedang untuk 11 produksi CO2 pada suhu yang sama 35.31, 7.34 dan 3.07 mlkg-jam Muliansyah, 2004.

F. Kemasan