Jenis Cerita Manfaat Bercerita Penilaian Keterampilan Bercerita

tindakan atau perbuatan itu adalah keyakinan yang mendalam atau terbakarnya emosi. d. Menginformasikan Menginformasikan adalah memberi informasi tentang sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya. Misalnya seorang guru menyampaikan pelajaran di kelas. e. Menghibur Pembicara bermaksud menggembirakan atau menyenangkan para pendengarnya. Pembicaraan seperti ini biasanya dilakukan dalam suatu resepsi, ulang tahun, pesta, atau pertemuan gembira lainnya. Dari penjelasan para ahli tersebut, tujuan dari kegiataan bercerita adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara melaporkan, membujuk, mengajak dan meyakinkan.

2.1.3.3 Jenis Cerita

Dalam bercerita ada dua jenis cerita yaitu cerita lama dan cerita baru. Cerita lama mengisahkan kehidupan klasik yang memcerminkan struktur manusia di jaman lama. Contoh cerita lama adalah dongeng, hikayat, cerita berbingkai, cerita panji, dan tambo. Cerita baru adalah bentuk karangan bebas yang tidak terikat struktur dan sistem sosial kehidupan lama. Contoh cerita baru adalah novel, cerita bersambung, dan cerita pendek. Jenis cerita yang digunakan dalam penelitian ini adalah cerita baru berupa cerita pendek.

2.1.3.4 Manfaat Bercerita

Kegiatan bercerita memiliki peranan yang penting untuk melatih komunikasi peserta didik. Melalui keterampilan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, dapat mengungkapkan perasaan sesuai dengan yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca, dapat mengungkapkan keinginan, dan membagikan pengalaman yang diperoleh pencerita. Sama seperti yang diungkapkan oleh Tarigan 2008: 32, bahwa kegiatan bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Menurut Musfiroh 2005:95 manfaat bercerita sebagai berikut : a. Membantu pembentukan moral dan pribadi anak b. Menyalurkan imajinasi dan fantasi c. Memacu kemampuan verbal d. Merangsang minat menulis anak e. Membuka cakrawala pengetahuan anak Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, kegiatan bercerita bermanfaat untuk menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat memperluas wawasan dan cara berpikir anak. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia SD khususnya kelas II, keterampilan bercerita diajarkan agar dapat membentuk generasi muda yang kreatif sehingga mampu melahirkan tuturan atau ujaran yang komunikatif, jelas, runtut, dan mudah dipahami.

2.1.3.5 Penilaian Keterampilan Bercerita

Setiap kegiatan pembelajaran perlu diadakan penilaian termasuk dalam kegiatan berbahasa khususnya keterampilan bercerita. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui tingkat ketercapain siswa dalam kompetensi tertentu. Menurut Lee dalam Saddhono, 2012: 59 penilaian yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan bercerita dengan unjuk kerja. Unjuk kerja dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengungkapkan sesuatu pengalaman atau topik tertentu. Bahan cerita disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Indikator dalam penilaian bercerita adalah unsur linguistik penggunaan bahasa dan cara bercerita, serta hal yang diceritakan ketepatan topik, kelancaran, dan kejelasan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keterampilan bercerita adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan terjadinya suatu hal, peristiwa dan kejadian yang dialami diri sendiri maupun orang lain. Hal yang perlu diperhatikan dalam bercerita adalah penggunaan bahasa, cara bercerita, ketepatan topik, kelancaran, dan kejelasan dalam bercerita. Kegiatan bercerita dapat menambah keterampilan berbahasa lisan siswa secara terorganisasi dan membantu menginternalisasikan karakter cerita. Keterampilan bercerita siswa berkembang dengan baik dapat dicapai melalui pembelajaran yang inovatif.

2.1.4 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

0 5 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 01 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009 2010

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SDN 01 MALANGGATEN KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 63

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR "SAVI" PADA SISWA KELAS III SDN 01 JATISUKO JATIPURO Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Belajar "SAVI" pada Siswa Kelas III SDN 01 Jatisuko Jatipuro Tahun Pelajaran 201

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MUDHA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN SISWA KELAS V A SDN 1 TAWANG MAS SEMARANG.

0 1 1

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KASONGAN BANTUL.

0 3 261