memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk memfasilitasi, menginisiasi, serta
meningkatkan kualitas peserta didiknya. Hal ini dilakukan agar terjadi interaksi dua arah antara pendidik dengan peserta didik guna meningkatkan intensitas dan
kualitas belajar pada diri siswa. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi kualitas pembelajaran. Komponen kualitas pembelajaran terdiri dari keterampilan
guru, aktitivitas siswa, dan hasil belajar.
2.1.5 Keterampilan Guru
Guru dituntut memiliki keahlian dalam segala bidang yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran, karena guru memiliki
tanggung jawab untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru diharapkan menguasai berbagai keterampilan dasar
mengajar yang harus dimiliki agar dapat mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif.
Beberapa keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru seperti yang dipaparkan oleh Djamarah 2010:116 sebagai berikut:
a. Keterampilan Bertanya
Cara bertanya guru dalam pembelajaran sangat menentukan jawaban peserta didik. Oleh karena itu kelancaran bertanya fluency sangat dibutuhkan
saat pembelajaran berlangsung. Komponen dari keterampilan bertanya antara lain kejelasan, penyebaran, dan pemberian waktu untuk menjawab. Aplikasi dari
keterampilan bertanya guru dapat dilihat ketika guru memberikan pertanyaan
kepada siswa sebagai apersepsi pada awal pembelajaran. Pada kegiatan apersepsi, guru mengajukan sebuah pertanyaan yang dapat menggali pengalaman dan
pengetahuan siswa. Contohnya dengan mengajukan pertanyaan “Anak-anak, berapa kali kalian mandi dalam sehari?”. Pertanyaan tersebut merupakan
keterampilan bertanya tingkat dasar. b.
Keterampilan Memberi Penguatan Reinforcement Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat
meningkat-kan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan yang dilaku-kan kepada siswa berupa verbal maupun non verbal. Penguatan
bagaikan hadiah yang tersirat oleh guru dalam pembelajaran. Pemberian hadiah merupakan respon positif yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku
seseorang terkhususnya adalah peserta didik. Keterampilan guru dalam memberi penguatan dapat dilihat pada saat guru memberikan penguatan setelah siswa aktif
dalam pembelajaran dan menjawab pertanyaan dari guru dengan benar. Penguatan diberikan kepada individu maupun kelompok dengan cara seperti tersenyum,
mengacungkan ibu jari, dan berkata “hebat” atau “pintar”.
c. Keterampilan Mengadakan Variasi
Semua orang dapat merasakan bosan tidak terkecuali peserta didik. Dalam pembelajaran sering terjadi adanya kebosanan sehingga memunculkan
tindakan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu guru memerlukan adanya variasai dalam pembelajaran. Variasi dalam pembelajaran tersebut dapat mencapai tiga
aspek yaitu: 1 variasi dalam gaya mengaajar; 2 variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran; serta 3 variasi dalam interaksi antara guru dan
siswa. Keterampilan guru mengadakan variasi ditujukan pada pembelajaran dengan media boneka tangan. Penggunaan boneka tangan dapat menarik perhatian
siswa sehingga siswa antusias dalam mengikuti pelajaran. d.
Keterampilan Menjelaskan Menjelaskan berarti mendeskripsikan secara lisan tentang tentang sesuatu
benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang ber- laku. Keterampilan menjelaskan merupakan hal yang vital dalam pembelajaran
guna mengefektifkan pembelajaran. Keterampilan guru menjelasakan dapat dilihat ketika guru memberikan materi ajar dan bercerita berbantuan boneka tangan. Guru
menjelaskan materi ajar tentang peran anggota keluarga, sikap jujur, dan disiplin. e.
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Keterampilan membuka pelajaran merupakan perbuatan guru untuk
menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Keterampilan membuka pelajaran dapat dilihat ketika
guru memberi salam dan mengabsen siswa. Sedangkan menutup pelajaran adalah mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Keterampilan menutup pelajaran dapat dilihat
ketika guru memberikan evaluasi, merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan memberikan tindak lanjut.
f. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses interaksi edukatif. Keterampilan guru dalam mengelola kelas dinilai efektif apabila dari awal sampai akhir pembelajaran siswa dalam
keadaan yang kondusif. Keterampilan mengelola kelas dapat dilihat ketika guru mengkondisikan siswa berkelompok dengan teman sebangku. Dalam mengelola
kelas, guru juga menegur siswa yang ramai dalam pelajaran. g.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses pembelajaran yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan pemecahan masalah.
Keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil sesuai dengan pendekatan yang akan peneliti lakukan ketika guru membimbing siswa dalam
berdiskusi untuk bercerita berbantuan boneka tangan. Perhatian diberikan guru dengan cara berkeliling kelas dan mengkonfirmasi siswa apakah mengalami
kesulitan. h.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Komponen dari keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
antara lain membagi perhatian kepada siswa, keterampilan membimbing, dan memudahkan
belajar. Pengajaran
kelompok kecil
dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan
siswa. Keterampilan guru mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilihat dalam pembelajaran ketika memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, keterampilan dasar guru merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Keterampilan dasar guru
tersebut merupakan suatu hal yang seharusnya menjadi pembiasaan guru dalam
sehingga dapat muncul kondisi yang kondusif dan ideal dalam kelas. Dengan adanya keadaan yang kondusif dan ideal siswa dapat menerima pembelajaran
dengan maksimum dan kualitas profesionalisme seorang guru sebagai pengajar dan pendidik tidak akan pernah diragukan oleh pihak manapun.
2.1.6 Aktivitas Siswa