Pendekatan Pembelajaran Pendekatan SAVI

d. Keterampilan motorik merupakan kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara utuh bukan hanya pada satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah, yaitu: 1 kognitif pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika; 2 afektif sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan emosional; 3 psikomotorik keterampilan atau yang mencakup kecerdasan motorik. Keberhasilan dari hasil belajar siswa dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan.

2.1.8 Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Sudut pandang yang dimaksud adalah bagaimana melihat proses pembelajaran atau lebih menekankan ke pihak mana proses pembelajaran yang dilakukan. Menurut Saputro 2013 ada dua pendekatan pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran, yakni: a. Pendekatan berpusat pada guru teacher centred approaches b. Pendekatan berpusat pada siswa student centred approaches. Pendekatan berpusat pada guru adalah pendekatan pembelajaran yang memusatkan proses pembelajaran pada kinerja seorang guru. Guru menjadi tokoh yang paling dominan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang paling sering digunakan berkaitan dengan pendekatan ini adalah metode ceramah atau metode tanya jawab. Pendekatan yang kedua adalah pendekatan berpusat pada siswa. Pendekatan berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang memusatkan proses pembelajaran pada aktivitas siswa. Siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh pendekatan berpusat pada siswa adalah pendekatan SAVI.

2.1.9 Pendekatan SAVI

Pendekatan SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern. Belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, segenap kedalaman serta keluasan pribadi, dan menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa individu belajar dengan cara-cara yang berbeda. Menurut Meier 2003: 90 ada empat unsur dalam pembelajaran dengan pendekatan SAVI antara lain somatic, auditory, visualization, dan intelectually. a. Unsur somatic Unsur somatic berhubungan erat dengan motor activities. Belajar somatic berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, melibatkan fisik dan menggunakan tubuh sewaktu belajar. Siswa tidak hanya belajar dengan menulis dan membaca, tetapi juga disertai dengan aktivitas fisik seperti bermain dan mempraktekkan. Menurut peneliti unsur somatic sangat menunjang belajar siswa. Belajar dengan melibatkan unsur somatic berarti siswa belajar dengan memanfaatkan gerakan tubuh belajar sambil melakukan. b. Unsur auditory Belajar auditory dilakukan dengan cara mengajak siswa berbicara atau membaca dengan nyaring apa yang mereka pelajari. Siswa diajak berbicara saat mereka memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar, atau menciptakan makna bagi diri mereka sendiri. Berdasarkan penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa unsur auditory sangat menunjang proses belajar siswa karena beberapa area pada otak menjadi aktif ketika siswa membuat suara sendiri dengan berbicara. Belajar dengan melibatkan unsur auditory berarti siswa belajar dengan memanfaatkan unsur suara baik itu dengan mendengarkan atau berbicara. c. Unsur visualization Peserta didik lebih mudah belajar jika dapat “melihat” apa yang sedang disajikan oleh pengajar. Pembelajar visual dapat belajar secara maksimal jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon, gambar, dan sebagainya ketika mereka sedang belajar. Pembelajar visual akan belajar lebih baik lagi jika mereka mampu menciptakan peta gagasan, diagram, ikon, dan citra mereka sendiri dari hal-hal yang mereka pelajari. Menurut peneliti semua siswa baik tipe pembelajar visual maupun tidak, mampu belajar secara maksimal dengan melihat unsur-unsur visual. Hal ini dikarenakan otak manusia memiliki kemampuan yang lebih kuat dalam mengolah informasi visual. Hasil belajar siswa dapat meningkat secara maksimal melalui pembelajaran yang memaksimalkan unsur visual. d. Unsur intelectually Intelectually merupakan proses merenung, mencipta, memecahkan masalah, dan membangun makna. Inteletual merupakan sarana yang digunakan manusia untuk berpikir, menyatukan pengalaman, serta menciptakan jaringan saraf baru dan belajar. Intelektual menunjukkan apa yang ditunjukkan siswa dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai pengalaman tersebut. Empat unsur dalam pembelajaran SAVI dapat menghasilkan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Siswa dapat belajar lebih banyak lagi dengan melakukan sesuatu ketika pembelajaran sedang berlangsung S. Siswa belajar dengan membicarakan apa yang sedang dipelajari A. Siswa dapat belajar dengan menyaksikanmelihat V, serta siswa memikirkan cara penerapan materi yang dipelajari dalam pekerjaannya I. Pendekatan SAVI memiliki kelebihan: 1 Membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual 2 Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan efektif 3 Mampu membangkitkan kreatifitas dan psikomotor siswa Adapun kelemahan dalam pendekatan SAVI antara lain: 1 Pendekatan ini sangat menuntut adanya guru yang sempurna sehingga dapat memadukan keempat komponen dalam SAVI secara utuh 2 Penerapan pendekatan ini membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran Meier,2005:91-99. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dari pendekatan SAVI tersebut, dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1 Guru menguasai konsep pendekatan SAVI dan mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran; 2 Memilih sekolah standar nasional yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Agar pembelajaran dengan pendekatan SAVI berjalan efektif diperlukan penggunaan suatu media pembelajaran

2.1.10 Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PENDEKATAN SAVI DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

0 5 258

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 01 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009 2010

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SDN 01 MALANGGATEN KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 63

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR "SAVI" PADA SISWA KELAS III SDN 01 JATISUKO JATIPURO Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Belajar "SAVI" pada Siswa Kelas III SDN 01 Jatisuko Jatipuro Tahun Pelajaran 201

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MUDHA KRAMA MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN SISWA KELAS V A SDN 1 TAWANG MAS SEMARANG.

0 1 1

MEDIA BONEKA TANGAN DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KASONGAN BANTUL.

0 3 261