Estetika Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik

104 Analisis mengenai kemenarikan landmark bangunan Menara Al-Husna berdasarkan teori menurut Catanese dalam Pontoh, 1992 : 32 bahwa Menara Al- Husna meningkatkan citra lingkungan. Dengan adanya Menara Al-Husna sehingga memudahkan orang mengenali daerah tersebut terdapat sebuah masjid agung. Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi fisik Menara Al-Husna elemen eksternal yang merupakan bentuk visual yang menonjol karena ketinggian menara yang menjulang tinggi terlihat dari kejauhan sehingga membantu orang mengenali daerah tersebut terdapatnya masjid agung. Selain itu karakteritik khusus dari menara mempunyai unsur unik yang terlihat dari bentuknya dan mudah diingat.

4.2.3 Payung Hidrolik-Elektrik

Gambar 4.34 Payung Hidrolik-Elektrik pada Masjid Agung Jawa Tengah Sumber: Dokumentasi, 2013

1. Estetika Bangunan

Catanese dalam Pontoh 1992 : 32 mengatakan kriteria estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas 105 keindahan, bagaimana bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Di dalam keindahan tersebut terdapat kenikmatan yang terdalam, puncak kebahagiaan dan keabadian yang dirasakan oleh alat indera manusia Agus Sachari 1989 : 43. Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap kemenarikan estetika Payung Hidrolik-Elektrik diperoleh persentase sebanyak 74 seperti pada diagram Gambar 4.35. Gambar 4.35 Diagram Batang Estetika Pada Payung Hidrolik-Elektrik Sumber: Data Penelitian, 2013 Berdasarkan hasil penelitian dari 80 responden terhadap estetika bangunan dari Payung Hidrolik-Elektrik dikatakan setuju 74. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian dengan indikator estetika bangunan Payung Hidrolik-Elektrik sebagai berikut : 69 77 75 64 66 68 70 72 74 76 78 Soal No.13 Soal No.14 Soal No.15 Hasil Estetika Payung Hidrolik-Elektrik 74 Rata-rata Hasil 106  Bentuk Payung Hidrolik-Elektrik yang sesuai fungsinya soal no.13 diperoleh data sebagai berikut: 17 responden 21 mengatakan sangat setuju, 33 responden 41 mengatakan setuju, 8 responden 10 mengatakan ragu-ragu, 12 responden 15 mengatakan tidak setuju, dan 10 responden 13 mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh dengan jumlah skor sebanyak 275 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebanyak 69 termasuk pada kriteria setuju.  Struktur Payung Hidrolik-Elektrik menonjolkan nilai keindahan soal no.14 diperoleh data sebagai berikut: 21 responden 26 mengatakan sangat setuju, 37 responden 46 mengatakan setuju, 13 responden 16 mengatakan ragu-ragu, 6 responden 8 mengatakan tidak setuju, dan 3 responden 4 mengatakan sangat tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh dengan jumlah skor 307 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebesar 77 termasuk pada kriteria setuju.  Ornamen Hiasan pada Payung Hidrolik-Elektrik sangat menonjolkan ciri khas gaya arsitektur Islam soal no.15 diperoleh data sebagai berikut: 18 responden 23 mengatakan sangat setuju, 35 responden 44 mengatakan setuju, 17 responden 21 mengatakan ragu-ragu, dan 10 responden 13 mengatakan tidak setuju. Pada butir soal ini diperoleh dengan jumlah skor 301 dari skor maksimal perbutir soal 400 menghasilkan persentase sebesar 75 termasuk pada kriteria setuju. 107 Untuk lebih jelasnya berikut disajikan dalam tabel Tabel 4.21 mengenai variabel minat pengunjung terhadap indikator kemenarikan estetika Payung Hidrolik-Elektrik. Tabel 4.21 Distribusi Estetika Bangunan Payung Hidrolik-Elektrik Interval kelas presentase kiteria Responden Hasil Rata- rata Hasil Jumlah orang Persentase 13 14 15 13 14 15 13 14 15 100 ≥ persen 84 Sangat setuju 17 21 18 21 26 23 69 77 75 74 84 ≥ persen 68 Setuju 33 37 35 41 46 44 68 ≥ persen 52 Ragu-ragu 8 13 17 10 16 21 52 ≥ persen 36 Tidak setuju 12 6 10 15 8 13 36 ≥ persen ≥ 20 Sangat tidak setuju 10 3 13 4 Jumlah 80 80 80 100 100 100 Kriteria Setuju Sumber: Data Penelitian, 2013 Analisis dari hasil penelitian 80 responden terhadap estetika Payung Hidrolik-Elektrik, telah dikatakan setuju. Hal tersebut sesuai dengan teori menurut Catanese. Dengan estetika bangunan berupa bentuk, struktur, dan ornamen pada Payung Hidrolik-Elektrik telah indah dirasakan responden. yang merupakan atraksi wisata sangat mempengaruhi minat pengunjung. Berdasarkan kondisi fisik Payung Hidrolik-Elektrik mempunyai kriteria desain, Ikhtisar Desain dan Spesifikasi yaitu: 1. Kriteria Desain a. Payung elektrik Masjid Agung Jawa Tengah dapat dibuka dan ditutup secara otomatis dan manual. 108 b. Waktu yang diperlukan untuk membuka penuh atau sebaliknya dari terbuka penuh sampai tertutup ± 3 menit. Kecepatan buka tutup payung harus dapat dikontrol dan diprogram. c. Dimensi kain payung pada saat terbuka ± 23,8 x 23,8 m, dengan ketinggian dari lantai plasa minimal 14 m. Pada waktu tertutup kain payung terlipat dengan rapi dan terletak dibagian dalam jari-jari payung dan kain payung tertutup oleh cladding yang menempel pada jari-jari payung. d. Untuk keamanan, payung secara struktur harus mampu bertahan pada kecepatan angin 120 kmjam untuk kondisi tertutup dan 60 kmjam untuk kondisi terbuka. e. Mengingat bentuk payung sangat spesifik dan terletak di tempat terbuka, maka diperlukan prototype dengan skala tertentu untuk dapat ditest di wind tunnel. Model skala payung dapat dianalisa secara numerical computerized maupun dari hasil test di wind tunnel. Dari data-data tersebut akan dapat dianalisis struktur payung yang optimal baik dari segi konstruksi maupun material. f. Payung berfungsi sebagai pelindung peneduh terhadap terik sinar matahari dan bukan penadah hujan. Sehingga apabila suatu saat keadaan cuaca menjelang hujan maka sensor hujan rainfall control akan memberikan sinyal pada unit kontrol agar payung tidak dapat dioperasikan. Demikian pula pada kondisi cuaca dimana kecepatan angin ≥ 36 kmjam 10 mdtk wind monitor akan memberikan sinyal pada unit kontrol agar payung tidak dapat dioperasikan. 109 g. Payung juga berfungsi sebagai elemen estetis ornamen hiasan. Pada kain bagian sisi dalam diberi obnamen yang dijahit. Sehingga apabila payung dibuka pengunjung plasa dapat melihat ornamen tersebut. Pada malam hari cahaya sorot lampu warna yang disorotkan dari bagian bawah tiang akan menambah keindahan payung di malam hari. h. Pada saat payung tertutup, kain payung akan tertutupi cladding dari bahan fiber reinforced plastic. Cladding ini menempel pada jari-jari payung, sehingga pada saat payung tertutup cladding akan membentuk kolom prismatik dan menutupi lipatan kain payung. 2. Ikhtisar Desain dan Spesifikasi a. Automatic operationpengoperasian secara otomatis Payung elektrik Masjid Agung Jawa Tengah dangan ukuran 23,8 x 23,8 m dapat membuka dan menutup secara otomatis dengan sistem sensor sebagai berikut: 1 Sensor cahaya akan membuka dan menutup payung tergantung kondisi cahaya lingkungan gelap atau terang. 2 Sensor angin merupakan perangkat keamanan yang akan menutup payung ketika kekuatan angin melebihi batas kecepatan angin yang diijinkan. 3 Sensor hujan, pada dasarnya payung didesain untuk melindungi terhadap sinar matahari, sedangkan bila terjadi hujan akan menutup secara otomatis. b. Manual operation pengoperasian secara manual Sistem manual ini digunakan untuk membuka dan menutup payung dengan menekan tombol yang tersedia di panel kontrol meliputi: 1 Tombol buka. 110 2 Tombol penghentian. 3 Tombol menutup. Dengan pengoperasian manual ini payung dapat dibuka, ditutup, dan dihentikan pada posisi sesuai dikehendaki oleh operator. Tetapi jika sistem pengoperasian manual yang dipilih untuk digunakan, perangkat keamanan juga harus tetap dipasang, seperti sensor angin untuk melindungi payung dari kerusakan akibat tiupan angin yang kencang. Secara umum perangkat keamanan yang harus ada pada sistem operasi manual agar sebaik pengoperasian otomatis adalah sensor cahaya.

c. Sistem kontrol dan penggerak

Sistem kontrol dan unit penggerak payung meliputi komponen utama berikut ini: 1 Motor listrik 3 phase lengkap dengan pengunci brake system buatan Eropa atau USA. 2 Reduction gear, buatan Eropa atau USA. 3 Power screw, buatan Jepang atau USA. 4 Perangkat mechanical limit switch dan electronic positioner, buatan Eropa atau USA. 5 PLC Programmable Logic Controller, alat ini untuk menghubungkan seluruh sistem perangkat pengamanan dan penggerak payung, buatan Eropa atau USA. 6 Sensor angin, sensor hujan, sensor cahaya, buatan Eropa atau USA. d. Kebutuhan daya listrik untuk satu payung 23,8 x 23,8 m