ulang agar lebih meningkatkan rasa kebanggaan masyarakat; kebanggan terhadap perusahaan, program, kelompok serta dalam proyek pengembangan. Setelah itu
dapat dilakukan reevaluasi atau melakukan audit proyek pengembangan. Hal itu harus dilakukan guna perbaikan proyek selanjutnya juga membantu perusahaan
dalam menyusun strategic planning berkaitan dengan masalah lingkungan hidup, pemanfaatan sumber daya alam, masyarakat sekitar sehingga peningkatan servis
yang hendak dilakukan.
2.2.3 Kewajiban Corporate Social Responsibility CSR
Menurut Kotler dan Keller 2009:369 peningkatan tingkat pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial mengharuskan perusahaan melakukan
model-model perilaku yang bergantung pada perilaku tanggung jawab, yaitu : 1. Perilaku Legal
Organisasi harus memastikan bahwa semua karyawan mengetahui dan mempelajari hukum yang relefan. Misalnya wiraniaga sales promosion dilarang
berbohong kepada konsumen atau menyesatkan konsumen tentang keuntungan membeli produk. Pernyataan wiraniaga secara hukum harus sesuai dengan apa
yang dinyatakan pada iklan. Organisasi tidak boleh mendapatkan atau mengunakan teknik atau rahasia dagang pesaingmelalui penyuapan atau sinopsie
industri. Dan yang terakhir, organisasi tidak boleh menyerang pesaing atau produknya dengan menyarankan sesuatu yang tidak sebenarnya. Manajer harus
memastikan bahwa semua wiraniaga mengetahui hukum dan undang-undang serta bertindak sesuai hukum dan undang-undang.
2. Perilaku Etis Tidak mudah menarik garis yang jelas antara praktik pemasaran normal
dan perilaku tidak etis. Pada saat yang sama, praktik bisnis tertentu elas tidak etis atau melanggar hukum. Praktik-prakti ini meliputi penyuapan, pencurian rahasia
dagang, iklan palsu dan menipu, kesepakatan esklusif dan kesepakatan mengikat, kerusakan kualitas atau keamanan, jaminan palsu, kesalahan pelabelan,
pengaturan harga atau diskriminasi yang berlebihan, dan larangan masuk serta persaingan yang saling memangsa. Perusahaan harus menetapkan dan
menyebarkan kode etik tertulis, membangun tradisi perilaku etis perusahaan dan membuat orang lain bertanggung jawab penuh untuk mempelajari paduan etika
dan hukum. Perusahaan yang tidak mempunyai kinerja etika yang baik menanggung resiko dengan terekspos lebih besar akibat internet.
3. Perilaku Tanggung Jawab Sosial Pemasaran individual harus mempraktikan “kesadaran sosial” dalam
kesepakatan khusus dengan pelanggan dan pemegang kepentingan. Semakin banyak orang yang menginginkan informasi tentang catatan perusahaan dalam
tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk membantu memutuskan dari perusahaan mana mereka akan membeli, berinvestasi dan bekerja.
Kelestarian, pentingnya memenuhi kebutuhan kemanusian tanpa melukai generasi dimasa depan. Sekarang banyak perusahaan besar membantu dalam
membuat kerangka yang sangat rinci tentang bagaimana mereka berusaha meningkatkan dampak jangka panjang tindakan mereka terhadap masyarakat dan
lingkungan. Sebagian pihak merasa bahwa perusahaan yang tercatat memiliki
nilai baik pada faktor kelestarian biasanya mempunyai tingkat kualitas manejemen yang tinggi sehingga ”mereka cenderung lebih cepat secara strategis
dan mempunyai perlengkapan yang lebih baik untuk bersaing dalam lingkungan global yang rumit dan berkecapatn tinggi”.
2.2.4 Jenis-jenis