Pemeriksaan Total Kolesterol Pemeriksaan LDL kolesterol

Reagen-working solution : R Pipes : 50 mmolL. pH 6,8 ; HSDA : 0,96 mmolL ,Peroxidase horseradish : 1,6 katL ; preservative; 4- Chloropenol :4,2 mmolL ;aminophenazone : 0,13mmolL, 4-chlorophenol : 0,13 ; Sodium cholate : 0,2 ; Mg ++ : 40 mmolL. Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar Trigliserida diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 512 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi nalit dengan faktor konversi : MmolL x 88,5 = mgdl

3.6.5.3. Pemeriksaan Total Kolesterol

Pemeriksaan metode : enzimatik kolorimetrik CHOD- PAP Cholestrol oxidase-phenazone anti peroxidase dengan aoutomatic cobas C 501. Analyzer Bahan sampel : serum Prinsip : CE Cholesterol esters+H 2 O+cholesterol fatty acids CHOD Cholesterol + O 2 cholest-4-ene-3-one + H 2 O 2 POD 2 H 2 O 2 + 4-AAP + phenol quinoneimine dye + 4 H 2 abs. max = 520 nm Intensitas warna merah ini terbentuk secara langsung sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer. Reagen-working solution : R Phoshate 70 mmolL, pH 6,8 , 4 aminoantipyrine : 1,7 mmolL, Sodium cholate : 13 mmolL Peroxidase mmolL horseradish : 50 katL ; detergent; preservative Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar kolesterol Total diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 520 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi nalit dengan faktor konversi : MmolL x 38,66 = mgdl

3.6.5.4. Pemeriksaan LDL kolesterol

Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode enzimatik kolorimetrik mengunakan alat Cobas C 501. Sampel : Serum Prinsip : Kolesterol esterase LDL Kolesterol ester Kolesterol + asam lemak bebas Kolesterol oxidase LDL Kolesterol + O 2 Δ 4 – Kolestenone + H 2 O peroxidase 2H 2 O 2 + 4-aminoantipyrine + HSDA +H 2 O + H pigmen Biru ungu + 5H 2 O 2 abs. max = 585 nm HSDA = Sodium N- 2-hydroxy-3-sulfopropyl -3,5- dimethoxyaniline Intensitas warna zat biru-ungu ini terbentuk secara langsung Sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer. Reagen-working solution : R1 MOPS 3-morpholinopropane sulfonic acid buffer : 20,1 mmol L. pH 6,5 ; HSDA : 0,96 mmolL; ascorbate oxidase ; ≥ 50 µkat L, Peroxidase horseradish : 167 µkatL ; preservative R2 MOPS 3-morpholinopropane sulfonic acid buffer : 20,1 mmolL. pH 6,8 ; MgSO 4 .7H 2 O : 8,11 mmolL ;4- aminoantipyrine: 2,46 mmol L, Cholesterol esterase : ≥ 50 µkat L, cholesterol oxidase : 33,3 µkat L Peroxidase horseradish : 334 µkat L ; detergent; preservative Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar LDL kolesterol diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 600 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi analit dengan faktor konversi : MmolL x 38,66 = mgdl atau mgdl x 0,0259 = mmolL Penyimpanan dan stabilitas Reagen LDL kolesterol disimpan pada temperatur 2 – 8 C, stabil hingga batas waktu di pack label yang ditentukan . Pada temperatur ruangan stabil selama 12 minggu Sampel : Serum Kaliberator : Kalibrasi menggunakan larutan Calibrator for Automated system c,f.a.s. Kontrol : Larutan konrol menggunakan Precinom PCCI 29 Cara kerja : Sampel yang beku diencerkan selama 30 menit pada suhu ruangan.kemudian di homogenkan .Larutan konrol juga di samakan dengan suhu ruangan

3.7. Pemantapan Mutu

Pemantapan mutu dilakukan pada setiap pada saat awal dilakukan pemeriksaan untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksaan yang dikerjakan. Sebelum dilakukan pemeriksaan harus dilakukan kalibrasi dan kontrol terhadap alat-alat yang digunakan,agar penentuan konsentrasi zat yang belum diketahui dapat dipercaya valid

3.7.1. Kalibrasi Pemeriksaan Labolatorium

Dokumen yang terkait

Perbandingan Gangguan Perilaku pada Penderita Penyakit Jantung Bawaan dan Saudara Kandung yang Normal

0 74 76

Karakteristik Distribusi Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 1999-2000

0 41 99

PERBEDAAN KADAR LDL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN TANPA Perbedaan Kadar LDL Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Penyakit Jantung Koroner Dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi.

1 8 15

PERBEDAAN KADAR LDL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN TANPA Perbedaan Kadar LDL Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Penyakit Jantung Koroner Dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi.

0 4 15

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kadar LDL Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Penyakit Jantung Koroner Dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 5

PERBEDAAN INTAKE KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK, DAN KOLESTEROL ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT Perbedaan Intake Karbohidrat, Protein, Lemak, Dan Kolesterol Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pa

0 1 12

PENGARUH DIET MAKROBIOTIK TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER

0 0 14

Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

0 2 10

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN - Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

1 5 20

Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

0 1 18