Anamnese dan Pemeriksaan Fisik Pengukuran Antropometrik Pengambilan dan Pengolahan Sampel Kalibrasi Pemeriksaan Labolatorium

µ - µ 1 = Beda rerata yang bermakna, ditetapkansebesar = 8 n ≥ � 1.96+1.282 15.34 4 � 2 n 14 n = jumlah sampel minimal diambil sebanyak = 14

3.5. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan mengunakan perhitungan statistik komputerisasi dengan perhitungan hasil pengukuran kadar LDL kolesterol mengunakan uji t berpasangan ,apabila data tidak berdistribusi secara normal maka diuji dengan nonparametrik Wilcoxon dengan derajat kemaknaan p0.05 70 3.6. Bahan dan Cara kerja 3.6.1.Bahan yang di perlukan Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah darah tanpa antikoagulan

3.6.2. Anamnese dan Pemeriksaan Fisik

Anamnesa dilakukan dengan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan pada status yang telah disiapkan dan keterangan yang ada pada medical record. Seluruh data dan hasil pemeriksaan dicatat dalam status penelitian.

3.6.3. Pengukuran Antropometrik

Pengukuran tinggi badan m dilakukan dengan alat pengukur tinggi badan microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter dengan ketelitian 0,1 cm. Subjek dengan berdiri tegak tanpa memakai alas kaki dan topi. Pengukuran berat badan kg dilakukan dengan timbangan berat badan merk camry, dimana pasien berpakaian minimal tanpa memakai alas kaki

3.6.4. Pengambilan dan Pengolahan Sampel

Subjek yang akan diambil darahnya telah berpuasa tidak makan dan minum selama 10 - 12 jam. Sampel darah diambil melalui vena punksi dari vena mediana cubiti tanpa statis vena yang berlebihan. Tempat vena punksi terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Darah diambil dengan menggunakan spuit Disposible syringe sebanyak 5 cc darah, kemudian dimasukkan kedalam tabung plastik tanpa anti koagulan. Sampel darah dibiarkan membeku selama 20 menit pada suhu ruangan, kemudian dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit, kemudian serum dipisahkan dan dimasukkan kedalam tabung plastik microtube, dan di simpan dalam freezer – 20 C sampai 3 bulan 72.

3.6.5. Pemeriksaan Laboratorium.

Untuk pengukuran profil Lipid HDL kolesterol, Trigliserida, Total kolesterol, LDL kolesterol, dilakukan serentak setelah sampel terkumpul, dengan metode enzimatik kolorimetrik dengan memakai alat Cobas C 501 automatic analyzer.

3.6.5.1. Pemeriksaan HDL Kolesterol HighDensity Lipoprotein

Pemeriksaan metode: enzimatik kolorimetrik dengan aoutomatic cobass C501. Analyzer Bahan sampel : serum Prinsip detergen cholesterol esterase HDLesters+H 2 O--------------  HDLcholesterol+RCOOH cholesterol oxidase HDL-cholesterol+O--------------  Δ 4 cholestenone+H 2 O 2 Peroxidase 2H 2 O 2 +4-aminoantipyrine+HSDA+H+H2O----------------  purple blue pigment+5H 2 O abs. max = 583 nm Intensitas warna zat biru-ungu ini terbentuk secara langsung sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer. Reagen-working solution : R1 MOPS 3-morpholino-propane sulfonic acid buffer : 19,1 mmolL. pH 7 ; HSDA : 0,96 mmolL ; ascorbate oxidase ; 50 katL, Peroxidase horseradish : 167katL preservative SR : Peroxidase horseradish : 334 katL , pH : 7, 4- aminoantipyrine : 2,46 mmolL,PIPES : 9,9 mmolL, detergent; preservative Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar HDL kolesterol diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 583nm . Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi nalit dengan faktor konversi :MmolL x 38,66 = mgdl atau mgdl x 0,0259 = mmolL

3.6.5.2. Pemeriksaan Trigliserida

Pemeriksaan metode : enzimatik kolorimetrik dengan aoutomatic cobass C501 Analizer Bahan sampel : serum Prinsip : Lipoprotein lipase Triglycerides Gycerol + fatty acids Gliserolkinase Glycerol + ATP Glycerol -3-phosphate + ADP Gliserol pospat Oxidase Glycerol -3-phosphate+O 2 Dihyroxya cetone phosphate + H 2 O 2 2 H 2 O 2 + 4-aminophenazone + 4-chlorophenol Peroxidase quinoneimine + 4 H 2 O abs. max = 512 nm Intensitas warna zat merah terbentuk secara langsung sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer Reagen-working solution : R Pipes : 50 mmolL. pH 6,8 ; HSDA : 0,96 mmolL ,Peroxidase horseradish : 1,6 katL ; preservative; 4- Chloropenol :4,2 mmolL ;aminophenazone : 0,13mmolL, 4-chlorophenol : 0,13 ; Sodium cholate : 0,2 ; Mg ++ : 40 mmolL. Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar Trigliserida diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 512 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi nalit dengan faktor konversi : MmolL x 88,5 = mgdl

3.6.5.3. Pemeriksaan Total Kolesterol

Pemeriksaan metode : enzimatik kolorimetrik CHOD- PAP Cholestrol oxidase-phenazone anti peroxidase dengan aoutomatic cobas C 501. Analyzer Bahan sampel : serum Prinsip : CE Cholesterol esters+H 2 O+cholesterol fatty acids CHOD Cholesterol + O 2 cholest-4-ene-3-one + H 2 O 2 POD 2 H 2 O 2 + 4-AAP + phenol quinoneimine dye + 4 H 2 abs. max = 520 nm Intensitas warna merah ini terbentuk secara langsung sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer. Reagen-working solution : R Phoshate 70 mmolL, pH 6,8 , 4 aminoantipyrine : 1,7 mmolL, Sodium cholate : 13 mmolL Peroxidase mmolL horseradish : 50 katL ; detergent; preservative Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar kolesterol Total diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 520 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi nalit dengan faktor konversi : MmolL x 38,66 = mgdl

3.6.5.4. Pemeriksaan LDL kolesterol

Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode enzimatik kolorimetrik mengunakan alat Cobas C 501. Sampel : Serum Prinsip : Kolesterol esterase LDL Kolesterol ester Kolesterol + asam lemak bebas Kolesterol oxidase LDL Kolesterol + O 2 Δ 4 – Kolestenone + H 2 O peroxidase 2H 2 O 2 + 4-aminoantipyrine + HSDA +H 2 O + H pigmen Biru ungu + 5H 2 O 2 abs. max = 585 nm HSDA = Sodium N- 2-hydroxy-3-sulfopropyl -3,5- dimethoxyaniline Intensitas warna zat biru-ungu ini terbentuk secara langsung Sebanding dengan konsentrasi kolesterol yang diukur dengan photometer. Reagen-working solution : R1 MOPS 3-morpholinopropane sulfonic acid buffer : 20,1 mmol L. pH 6,5 ; HSDA : 0,96 mmolL; ascorbate oxidase ; ≥ 50 µkat L, Peroxidase horseradish : 167 µkatL ; preservative R2 MOPS 3-morpholinopropane sulfonic acid buffer : 20,1 mmolL. pH 6,8 ; MgSO 4 .7H 2 O : 8,11 mmolL ;4- aminoantipyrine: 2,46 mmol L, Cholesterol esterase : ≥ 50 µkat L, cholesterol oxidase : 33,3 µkat L Peroxidase horseradish : 334 µkat L ; detergent; preservative Cara Kerja : Alat dan Program ready Kadar LDL kolesterol diukur secara automatisasi pada panjang gelombang 600 nm. Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam mgdl Kalkulasi analit dengan faktor konversi : MmolL x 38,66 = mgdl atau mgdl x 0,0259 = mmolL Penyimpanan dan stabilitas Reagen LDL kolesterol disimpan pada temperatur 2 – 8 C, stabil hingga batas waktu di pack label yang ditentukan . Pada temperatur ruangan stabil selama 12 minggu Sampel : Serum Kaliberator : Kalibrasi menggunakan larutan Calibrator for Automated system c,f.a.s. Kontrol : Larutan konrol menggunakan Precinom PCCI 29 Cara kerja : Sampel yang beku diencerkan selama 30 menit pada suhu ruangan.kemudian di homogenkan .Larutan konrol juga di samakan dengan suhu ruangan

3.7. Pemantapan Mutu

Pemantapan mutu dilakukan pada setiap pada saat awal dilakukan pemeriksaan untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksaan yang dikerjakan. Sebelum dilakukan pemeriksaan harus dilakukan kalibrasi dan kontrol terhadap alat-alat yang digunakan,agar penentuan konsentrasi zat yang belum diketahui dapat dipercaya valid

3.7.1. Kalibrasi Pemeriksaan Labolatorium

Kalibrasi pengukuran konsentrasi kadar LDL kolesterol digunakan C.f.a.s. Lipid Lot no 17085900, kalibrator dalam bentuk serbuk kemudian diencerkan dengan 3 mL aquadest,larutan dihomogenkan dengan membolak-balikkan botol 5-10 kali secara hati-hati agar tidak terbentuk gelembung. kemudian dibiarkan selam 30 menit , kemudian dilakukan kalibrasi. Kalibrasi ini berguna untuk menilai protein-protein kalibrator. Untuk menentukan kosentrasi standard pada kurva kalibrasi sehingga didapat kurva kalibrasi yang bersifat linier Untuk titik nol digunakan aquadest sebagai zero calibrator. Kalibrasi pada pemeriksaan lipid terdapat lima titik. Selama penelitian kalibrasi dilakukan 1 kali pada waktu membuka reagen baru. Gambar 3.1 Grafik kalibrasi LDL kolesterol. Kalibrasi pengukuran koonsentrasi untuk pemeriksaan HDL kolesterol digunakan C.f.a.s lipid lot No. 668383, kalibrator dalam bentuk serbuk kemudian diencerkan dengan 3 mL aquadest, larutan dihomogenkan dengan membolak- balikkan botol 5-10 kali secara hati-hati agar tidak terbentuk gelembung,kemudian dibiarkan selama 30 menit,kemudian dilakukan kalibrasi. kalibrasi dilakukan 1 kali pada waktu membuka reagen baru Untuk titik nol digunakan aquadest sebagai zero calibrator. Selama penelitian kalibrasi dilakukan 1 kali pada waktu membuka Reagen baru. Trigliserida digunakan C.f.a.s Lot No. 671262. kalibrator dalam bentuk serbuk kemudian diencerkan dengan 3 mL aquadest, larutan dihomogenkan dengan membolak-balikkan botol 5-10 kali secara hati-hati agar tidak terbentuk gelembung, kemudian dibiarkan selam 30 menit kemudian dilakukan kalibrasi. Kalibrasi pengukuran koonsentrasi untuk pemeriksaan Total kolesterol digunakan C.f.a.s lipid lot No. 667583, kalibrator dalam bentuk serbuk kemudian diencerkan dengan 3 mL aquadest, larutan dihomogenkan dengan membolak- balikkan botol 5-10 kali secara hati-hati agar tidak terbentuk gelembung,kemudian dibiarkan selama 30 menit,kemudian dilakukan kalibrasi.kalibrasi dilakukan 1 kali pada waktu membuka reagen baru Untuk titik nol digunakan aquadest sebagai zero calibrator. Selama penelitian kalibrasi dilakukan 1 kali pada waktu membuka Reagen baru.

3.7.2. Kontrol kualitas pemeriksaan labolatorium

Dokumen yang terkait

Perbandingan Gangguan Perilaku pada Penderita Penyakit Jantung Bawaan dan Saudara Kandung yang Normal

0 74 76

Karakteristik Distribusi Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 1999-2000

0 41 99

PERBEDAAN KADAR LDL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN TANPA Perbedaan Kadar LDL Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Penyakit Jantung Koroner Dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi.

1 8 15

PERBEDAAN KADAR LDL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN TANPA Perbedaan Kadar LDL Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Penyakit Jantung Koroner Dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi.

0 4 15

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kadar LDL Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Penyakit Jantung Koroner Dan Tanpa Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 5

PERBEDAAN INTAKE KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK, DAN KOLESTEROL ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT Perbedaan Intake Karbohidrat, Protein, Lemak, Dan Kolesterol Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pa

0 1 12

PENGARUH DIET MAKROBIOTIK TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER

0 0 14

Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

0 2 10

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN - Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

1 5 20

Kadar LDL kolesterol pada penderita Penyakit Jantung Koroner setelah pemakaian simvastatin selama satu bulan

0 1 18