Senyawa Alkaloid Senyawa Terpenoida

2.3.3 Senyawa Alkaloid

Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen membetuk heterosiklik. Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak mempunyai kegiatan fisiologis yang menonjol jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan Harbone,1987. Pembagian alkaloid menurut Hegnauer sebagai berikut : 1. Alkaloid sesungguhnya Alkaloid sesungguhnya bersifat basa yang merupakan turunan asam amino dan mengandung gugus nitrogen dalam cicin heterosiklik dan biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organik. 2. Protoalkaloid Protoalkaloid merupakan amin yang relatif sederhana dimana nitrogen asam amino tidak terdapat dalam cincin heterosiklik diperoleh berdasarkan biosintesa asam amino. 3. Pseudoalkaloid Pseudoalkaloid merupakan alkaloid yang tidak diturunkan dari asam amino dan biasanya bersifat basa Sastrohamidjojo,1996. Mamfaat Alkaloida dalam bidang farmakologi yaitu : 1. Sebagai analgetika dan narkotika seperti opium dan morfin 2. Alkaloid jantung digunakan untuk mengubah kerja jantung seperti kinidin dan spartein. 3. Alkaloid mempengaruhi peredaran darah dan pernapasan seperti Veratum, Rauvolfia 4. Sebagai kemoteraupika dan antiparasit seperti alkaloid kina 5. Sebagai stimulan uterus seperti secale alkaloid 6. Sebagai anastetika lokal seperti kokain Midian, 2007 Universitas Sumatera Utara Alkaloid merupakan senyawa bahan alam yang telah menyumbangkan begitu banyak bagi dunia medis dan sediaan farmasetik. Alkaloid menunjukkan aktifitas biologis dan tersebar luas, terdapat pada tanaman, fungi, bakteri, amfibi, serangga, hewan laut dan manusia. Alkaloid juga terdapat dialam sebagai garam yang merupakan hasil reaksi antara basa alkaloid dan asam. Alakaloid merupakan bahan alam heterosiklik yang mengandung nitrogen Heinrich M, 2005.

2.3.4 Senyawa Terpenoida

Senyawa terpen tersebar luas dialam dalam banyak spesies, kadang-kadang disebut isoprena unit C 5 berulang bercabang. Senyawa terpen adalah contoh sempurna bahan alam yang memiliki struktur sangat beragam, mempunyai banyak angota kiral dan memiliki gugus kimia fungsional yang ekstensif. Terpen yang paling sederhana adalah hemiterpen C 5 kemudian monoterpen C 10 , seskuiterpen C 15 , diterpen C 20 , triterpen, dan steroid Turunan C 30 , dan tetraterpen Kareotenoid, C 40 , semuanya berfungsi penting dalam pengobatan Heinrich M, 2005. Terpenoid merupakan senyawa alam yang terbentuk dengan proses biosintesis, terdistribusi luas dalam dunia tumbuhan dan hewan. Struktur terpenoid dibangun oleh molekul isoprena.Senyawa terpenoid berkisar dari senyawa yang volatil, yakni komponen minyak atsiri, yang merupakan monoterpen dan seskuiterpen, senyawa yang kurang volatil yakni diterpen sampai senyawa yang nonvolatil seperti triterpenoid dan sterol serta pigmen karotenoid Midian, 2007. Triterpenoid adalah senyawa yaang kerangka karbonya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C 3 asiklik, yaitu skualena. Triterpenoid sekurang-kurangnya dibagi menjadi empat golongan senyawa yaitu triterpena sederhana, steroid, saponin, dan glikosida jantung Harborne,1987. Universitas Sumatera Utara

2.3.5 Senyawa Sterol