Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton

2.Vibrasi lentur Di sini terjadi perubahan sudut antara dua ikatan kimia. Ada empat macam vibrasi lentur yaitu vibrasi lentur dalam bidang yang dapat berupa vibrasi scissoring atau vibrasi rocking dan vibrasi keluar bidang yang dapat berupa waging atau berupa twisting Noerdin, 1985.

2.5.3 Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton

1- H-NMR Resonansi magnet inti nuclear magnetic resonance, NMR merupakan spektroskopi absorbsi yang didasarkan pada pengukuran adsorbsi radiasi elektromagnetik pada daerah frekuensi radio 0,1 – 100 MHz 1MHz = 10 6 putaran per detik atau panjang gelombang 3-3000m, oleh partikel inti atom yang berputar didalam medan magnet. Inti atom hidrogen atau proton mempunyai sifat-sifat magnet. Bila suatu senyawa yang mengandung hidrogen diletakkan pada bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi dengan dengan radiasi elektromagnetik, maka inti atom hidrogen dari senyawa tersebut akan menyerap energi melalui suatu proses adsorbsi yang dikenal dengan resonansi magnetik. Adsorbsi radiasi terjadi bila kekuatan medan magnet sesuai dengan frekuensi radiasi elektomagnet. Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton 1- H-NMR merupakan alat yang berguna pada penentuan struktur molekul organik. Teknik ini memberikan informasi mengenai berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul. Spektrum 1- HNMR memberikan informasi mengenai lingkungan kimia atom hidrogen, jumlah atom hidrogen dalam setiap lingkungan dan struktur gugusan yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen Cresswell, 1982. Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton 1- H-NMR pada umumnya digunakan untuk : Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan jumlah proton yang memiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa organik. 2. Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik Dachriyanus, 2004. Pergeseran kimia adalah pengukuran medan magnet dalam keadaan bebas. Semua proton-proton dalam satu molekul yang ada dalam lingkungan kimia yang serupa kadang- kadang menunjukkan pergeseran kimia yang sama. Setiap senyawa memberikan penaikan menjadi puncak absorbsi tunggal dalam spektrum 1- H-NMR. Di dalam medan magnet, perputaran elektron-elektron valensi dari proton menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang digunakan. Hingga setiap proton dalam molekul dilindungi dari medan magnet yang digunakan dan bahwa besarnya perlindungan ini tergantung pada kerapatan elektron yang mengelilinginya. Makin besar kerapatan elektron yang mengelilingi inti, maka makin besar pula medan magnet yang dihasilkan yang melawan medan magnet yang digunakan Bernasconi,1995. Senyawa yang paling lazim dan paling berguna dipakai sebagai acuan adalah tetrametilsilana TMS. Beberapa keuntungan dari pemakaian standar internal TMS yaitu: 1. TMS mempunyai 12 proton yang setara sehingga akan memberikan spektrum puncak tunggal yang kuat. Si CH 3 CH 3 CH 3 H 3 C 2. TMS merupakan cairan yang mudah menguap, dapat ditambahkan kedalam larutan sampel dalam pelarut CDCl 3 atau CCl 4 Silverstein, 1986 Universitas Sumatera Utara Pada spektrometri RMI integrasi sangat penting. Harga integrasi menunjukkan daerah atau luas puncak dari tiap – tiap proton . Sedangkan luas daerah atau luas puncak tersebut sesuai dengan jumlah proton. Dengan demikian perbandingan tiap integrasi proton sama dengan perbandingan jumlah proton dalam molekul Muldja, 1995. Informasi Spektroskopi Inframerah menunjukkan tipe – tipe dari adanya gugus fungsi dalam satu molekul dan Resonansi Magnetik Inti yang memberikan informasi tentang bilangan dari setiap tipe dari atom hidrogen dan juga memberikan informasi yang menyatakan tentang lingkungan dari setiap tipe dari atom hidrogen.Kombinasinya dan data yang ada kadang – kadang menentukan struktur yang lengkap dari molekul yang tidak diketahui Pavia, 1979. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Bahan Alam Hayati, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Dan identifikasi senyawa hasil isolasi dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian Kimia – LIPI, Kawasan PUSPITEK Serpong, Tagerang.

3.1 Alat – Alat

1. Gelas ukur 50 ml100 ml Pyrex 2. Gelas Beaker 250 ml1000 ml Pyrex 3. Gelas Erlenmeyer 250 ml Pyrex 4. Corong kaca 5. Corong pisah 500 ml Pyrex 6. Ekstraktor 5 L Schott Duran 7. Kolom kromatografi Pyrex 8. Tabung reaksi Pyrex 9. Plat tetes 10. Rotari evaporator Büchi R-114 11. Labu alas 1L Schott Duran 12. Statif dan klem 13. Lampu UV 14. Spatula 15. Batang pengaduk 16. Neraca analitis Mettler AE 200 17. Pipet tetes 18. Penangas air Büchi B-480 19. Botol vial 20. Bejana Kromatografi Lapis Tipis 21. Spektrofotometer FT-IR Shimadzu Universitas Sumatera Utara