Senyawa Sterol Senyawa Glikosida Senyawa Tanin

2.3.5 Senyawa Sterol

Sterol merupakan triterpena yang kerangka dasarnya sistem cicin siklopentana perhidropenantrena. Senyawa fitosterol yang sering ditemukan yaitu sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol. Saponin adalah glikosida triterpen dan sterol dimana merupakan senyawa aktif yang bersifat seperti sabun membentuk busa dan menghemolisis sel darah Harbone, 1987.

2.3.6 Senyawa Glikosida

Glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis akan terurai menjadi gula glikon dan senyawa lain aglikon atau genin. Glikosida yang gulanya berupa glukosa disebut glukosida. Pembagian glikosida dapat dilakukan berdasarkan glikon, aglikon, dan khsiatnya. Glikosida yang berkasiat obat dapat digolongkan menjadi kardioaktif, antrakinon, saponin, sianofor, tiosianat, flavonol, alkohol, aldehid, lakton, dan fenol. Umunya glikosida mudah terhidrolisis oleh asam mineral atau enzim. Hidrolisis oleh asam memerlukan panas. Dan hidrolisis dengan enzim tidak memerlukan panas. Kegunaannya bagi manusia sebagai obat jantung, diuretika, tonika, ekspektoran, dan sebagai prekursor hormon steroid Midian, 2007.

2.3.7 Senyawa Tanin

Senyawa Tanin merupakan senyawa kandungan kimia pada tumbuhan yang bersifat fenol yang mempunyaai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Tanin terhidrolisiskan mengandung ikatan ester yang dapat terhidrolisis jika dididihkan dalam asam klorida encer. Struktur asam fenolat yang sering dijumpai dalam tanin salah satu asam galat, asam elagat demikian pula dengan asam kelabut mungkin merupakan hasil sekunder pada Universitas Sumatera Utara hidrolisis tanin. Beberapa tanin yang terbukti mempunyai aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim Robbinson, 1995. Secara garis besar tanin dibagi menjadi dua golongan: tanin dapat terhidrolisis, yang terbentuk dari esterifikasi gula dengan asam fenolat sederhana yang merupakan tanin turunan sikimat misalnya asam galat dan tidak dapat terhidrolisis, yang terkadang disebut sebagai tanin terkondensasi, yang berasal dari reaksi polimerisasi kondensasi antar flavonoid Heinrich M, 2005.

2.4 Teknik Pemisahan

Tujuan dari teknik pemisahan adalah untuk memisahkan komponen yang akan ditentukan berada dalam keadaan murni, tidak tercampur dengan komponen-komponen lainnya. Ada 2 jenis teknik pemisahan yaitu : 1. Pemisahan kimia adalah suatu teknik pemisahan yang berdasarkan adanya perbedaan yang besar dari sifat-sifat fisika komponen dalam campuran yang akan dipisahkan. 2. Pemisahan fisika adalah suatu teknik pemisahan yang didasarkan pada perbedaan- perbedaan kecil dari sifat-sifat fisik antara senyawa-senyawa yang termasuk dalam suatu golongan Muldja, 1995.

2.4.1 Ekstraksi

Ekstraksi dapat dilakukan dengan metoda maserasi, sokletasi, dan perkolasi. Sebelum ekstraksi dilakukan, biasanya serbuk tumbuhan dikeringkan lalu dihaluskan dengan derajat kehalusan tertentu, kemudian diekstraksi dengan salah satu cara di atas. Ekstraksi dengan Universitas Sumatera Utara