memperoleh keuntungan baik dari deviden ataupun capital gain. Capital gain akan diperoleh jika saham yang telah dibeli kembali itu kemudian dijual kembali
pada harga yang lebih baik, sedangkan dividen apabila saham yang telah dibeli itu kemudian disimpan selama setahun.
167
Dalam pembelian kembali buyback saham, para pemegang saham yang sahamnya dibeli kembali oleh emten tidak
akan memperoleh keuntungan.
168
Pemegang saham hanya mempunyai hak untuk mendapatkan pembayaran atas saham yang dikuasainya sesuai dengan harga pasar
pada saat dilaksanakannya pembelian kembali tersebut.
169
Pemegang saham yang sahamnya dibeli kembali oleh perseroan secara otomatis bukan lagi pemegang saham perseroan terkait. Yang berarti pemegang
saham kehilangan hak dan kewajibannya atas saham tersebut. Hilangnya kepemilikan pemegang saham terhadap sahamnya mengakibatkan hilangnya hak
dan kewajiban yang sebelumnya melekat padanya, seperti ikut dalam rapat umum pemegang saham, diperhitungkan dalam menentukan jumlah kuorum, dan
memperoleh deviden.
B. Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013
Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara
Signifikan
Perseroan dapat melakukan pembelian kembali buyback saham jika memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham. Namun, Pembelian
kembali buyback saham dapat juga dilakukan tanpa persetujuan rapat umum
167
Mr Arbobinardi, “Apa, bagaimana dan kenapa terjadi mekanisme buy back saham?”, Loc. cit.
168
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Bab III, Bagian Kedua, Pasal 40, Angka 2.
169
Roy Mangapon Nababan, Op. Cit., hlm. 87.
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham.
170
Dalam rangka mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan yang menyebabkan tekanan pada bursa saham domestik maka
diperlukan kemudahan bagi Emiten atau Perusahaan Publik untuk melakukan aksi korporasi pembelian saham kembali tanpa melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
171
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tidak ada diatur megenai akibat hukum dari tindakan pembelian kembali buyback saham secara eksplisit, namun
dapat disimpulkan bahwa akibat hukum dari pembelian kembali buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham adalah:
1. Terhadap Harta dan Kekayaan Perseroan
Pembelian kembali buyback saham tanpa persetujuan rapat umum pemegang saham dapat dilakukan apabila terjadi kondisi pasar yang berfluktuasi
secara signifikan. Saham yang dapat dibeli kembali paling banyak 20 dua puluh perseratus dari modal disetor
172
tanpa melanggar ketentuan Pasal 91, Pasal 92, Pasal 95, dan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar
Modal
173
yang mengatur tentang penipuan, manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam.
170
Republik Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik
Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan, Bab II, Pasal 4.
171
Republik Indonesia, Penjelasan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau
Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
172
Republik Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik
Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan, Bab II, Pasal 5.
173
Republik Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik
Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan, Bab I, Pasal 3.
Universitas Sumatera Utara
Akibat hukum dilakukannya pembelian kembali buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham secara umum adalah sama dengan pembelian
kembali saham secara umum, yaitu untuk melindungi harta dan kekayaan perseroan. Hal tersebut diperjelas dengan melihat Pasal 10 ayat 2 huruf b
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 yang menyatakan bahwa harga saham yang dialihkan tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata
pembelian kembali saham perusahaan dan dengan ketentuan: a.
untuk saham Perusahaan yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek, tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan
harian di Bursa Efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek
selama 90 sembilan puluh hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh Perusahaan, mana yang lebih tinggi;
b. untuk saham Perusahaan yang tidak tercatat di Bursa Efek, tidak boleh
lebih rendah dari harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Penilai; atau c.
untuk saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, namun selama 90 sembilan puluh hari atau lebih sebelum tanggal penjualan saham oleh
Perusahaan tidak diperdagangkan di Bursa Efek atau dihentikan sementara perdagangannya oleh Bursa Efek tidak boleh lebih rendah
dari: 1
harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Penilai; atau 2
harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek dalam waktu 12 dua belas bulan terakhir yang
Universitas Sumatera Utara
dihitung mundur dari hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya, mana yang lebih
tinggi. Pengalihan saham yang dilakukan tentunya dapat dilakukan tanpa mendapatkan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
174
Jika saham yang dibeli kembali telah dialihkan pada harga yang lebih rendah dari harga pembelian kembali, maka
kerugian tersebut wajib diungkapkan secara jelas dalam laporan keuangan perusahaan.
175
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika tindakan pembelian kembali buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham dilakukan maka akibatnya
adalah dapat melindungi harta dan kekayaan perseroan sesuai dengan ketentuan pengalihan saham hasil pembelian kembali saham yang diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan yang menentukan harga pengalihan saham agar pembelian kembali buyback saham tidak merugikan perseroan.
2. Terhadap Saham Yang Dibeli Kembali
Saham yang dibeli kembali tanpa rapat umum pemegang saham hanya boleh dikuasai oleh perseroan paling lama 3 tiga tahun. Setelah tiga tahun,
saham yang dikuasai perseroan tersebut sudah harus dialihkan. Hal tersebut dapat dilihat dalam Pasal 12 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
02POJK.042013 yang menyatakan:
174
Republik Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik
Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan, Bab III, Pasal 10, Angka 1.
175
Republik Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 02POJK.042013 Tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik
Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan, Bab III, Pasal 18.
Universitas Sumatera Utara
a. Dalam hal masih terdapat saham hasil pembelian kembali yang
dikuasai oleh Perusahaan selama jangka waktu 3 tiga tahun sejak selesainya pembelian kembali saham, maka Perusahaan wajib mulai
mengalihkan saham hasil pembelian kembali dalam jangka waktu paling lama 2 dua tahun.
b. Dalam hal kewajiban pengalihan saham sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 tidak dapat dilaksanakan atau belum dapat diselesaikan oleh Perusahaan, maka dalam jangka waktu paling lama 1 satu tahun
setelah berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Perusahaan wajib telah selesai mengalihkan saham dimaksud.
3. Terhadap pemegang saham yang sahamnya dibeli kembali
Dalam pembelian kembali buyback saham baik melalui persetujuan rapat umum pemegang saham ataupun tanpa melalui rapat umum pemegang saham,
pemegang saham yang sahamnya telah dibeli kembali oleh emten tidak akan memperoleh keuntungan. Pemegang saham hanya mempunyai hak untuk
mendapatkan pembayaran atas saham yang dikuasainya sesuai dengan harga pasar pada saat dilaksanakannya pembelian kembali yang mengakibatkan hak
kepemilikan pemegang saham yang bersangkutan hilang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan