37
nilai dalam masyarakat. Keharmonisan keluarga sebagai suatu lingkungan yang diantara anggotanya didasari pada cinta kasih sehingga tercipta
kehidupan yang seimbang fisik, mental, emosional dan spiritual yang memungkinkan seluruh anggota keluarga menjalankan perannya dan anak
dapat untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Pengaruh hubungan, suasana dalam keluarga akan memengaruhi remaja dalam berbagai
perkembangannya juga dalam kemampuan bersosialisasi dengan orang lain.
2.2 KECERDASAN EMOSIONAL
2.2.1 Pengertian Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional
berawal ketika
pakar psikologi
berkebangsaan Amerika, Edward Thorndike membicarakan mengenai “kecerdasan sosial”. Selanjutnya manfaat penting “faktor emosi”
dikemukakan oleh David Wechler, salah seorang penemu uji IQ. Pada tahun 1940, dalam sebuah karya ilmiah Wechler mendesak agar “aspek
non intelektual dan kecerdasan umum hendaknya disertakan dalam setiap pengukuran lengkap. Tulisan itu juga membicarakan kemampuan “afektif
dan konatif” yang pada dasarnya adalah kecerdasan emosional dan sosial
yang menurutnya amat penting dalam memberikan gambaran menyeluruh. Pada tahun 1948, R.W. Leeper memperkenalkan gagasannya tentang
“pemikiran emosional”. Tahun 1955, Alberth Ellis meneliti apa yang kemudian dikenal dengan Rational Emotive Therapy suatu proses yang
melibatkan unsur pengajaran untuk menguji emosi manusia secara logis dan mendalam. Kemudian pada tahun 1983, Howard Gardner menulis
tentang kemungkinan adanya kecerdasan yang bermacam-macam termasuk yang disebutnya “kemampuan dalam tubuh” yang pada
38
pokoknya adalah kemampuan melakukan introspeksi dan kecerdasan pribadi. Sampai Reuvan Bar-On aktif mengerjakan penelitian dan
menyumbangkan ungkapan “emotional quotient”. Kemudian istilah “emotional intelligence” diciptakan dan secara resmi didefinisikan oleh
John Mayer dari Universitas New Hampsire, dan Peter Salovey dari Universitas Yale pada tahun 1990 Stein dan Book, 2002.
Weisinger 2006 menyatakan bahwa kecerdasan emosional adalah menggunakan emosi secara cerdas, yaitu seseorang membuat emosi
menjadi bermanfaat dengan menggunakannya sebagai pemandu perilaku dan pemikiran sehingga terdapat hasil yang meningkat dalam diri
seseorang tersebut. Cooper dan Sawaf 2002 menyatakan bahwa kecerdasan
emosional merupakan kemampuan
merasakan, memahami
dan menerapkan secara efektif daya dan kepekaan emosi sebagai sumber
energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Lebih lanjut dikatakan bahwa emosi manusia adalah wilayah dari perasaan lubuk hati,
naluri tersembunyi, dan sensasi emosi. Apabila dipercayai dan dihormati, kecerdasan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam
tentang diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Bar-On 1985, dalam Stein Book menjelaskan kecerdasan
emosi adalah serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non- kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil
mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Dalam bahasa sehari-hari, kecerdasan emosi biasa kita sebut sebagai street smart atau kemampuan
khusus yang kita kenal sebagai akal sehat, yaitu terkait dengan kemampuan membaca lingkungan politik dan sosial, serta menatanya
39
kembali, kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, kelebihan dan kekurangan mereka, kemampuan
untuk tidak terpengaruh oleh tekanan, dan kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan yang kehadirannya didambakan orang lain.
Stein Book, 2002 Menurut Mayer, Salovey dan Caruso 2004, kecerdasan
emosional merupakan suatu kemampuan untuk memonitor perasaan dan emosi diri sendiri dan orang lain, dan menggunakan informasi emosi
tersebut untuk memandu proses berpikir dan bertingkah. Sejalan dengan itu, Robert dan Cooper dalam Agustian, 2001 mengungkapkan bahwa
kecerdasan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi,
emosi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Individu yang mampu memahami emosi individu lain, dapat bersikap dan mengambil keputusan
dengan tepat. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan itu untuk membantu pikiran memahami
perasaan dan maknanya, serta mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosional dan intelektual.
40
2.2.2 Aspek-aspek Kecerdasan Emosional