Aspek-aspek Kenakalan Remaja KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA

24 sangat lemah. Implusnya tetap ada dalam taraf primitive sehingga sukar dikontrol dan dikedalikan. Mereka selalu bersikap bermusuhan terhadap siapapun juga karena itu mereka selalu melakukan perbuatan kejahatan. Remaja dengan defek moral biasanya biasanya menjadi penjahat dan sukar diperbaiki. Mereka adalah para residivis yang melakukan kejahatan karena didorong oleh naluri rendah, impuls dan kebiasaan primitif. Lebih kurang 80 mengalami kerusakan psikis, berupa disposisi dan perkembangan mental yang salah. Hanya kurang lebihh 20 yang menjadi penjahat disebabkan factor sosial atau factor lingkungan sekitar. Dari keempat bentuk kenakalan ini, kecenderungan remaja dalam penelitian ini adalah bentuk kenakalan terisolir yang pada umumnya mereka tidak mengalami gangguan psikologis. Perilaku mereka disebabkan atau didorong oleh keinginan meniru dan sebagainya.

2.1.4 Aspek-aspek Kenakalan Remaja

Hurlock 1980 berpendapat bahwa kenakalan remaja terbagi dalam empat aspek, yaitu: a. Perilaku yang menyakiti diri sendiri dan orang lain. b. Perilaku yang membahayakan hak milik orang lain, seperti merampas, mencuri, dan mencopet. c. Perilaku yang tidak terkendali, yaitu perilaku yang tidak mematuhi orang tua dan guru seperti membolos, mengendarai kendaran dengan tanpa surat izin, dan kabur dari rumah. d. Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, seperti mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, memperkosa dan menggunakan senjata tajam. 25 Aspek kenakalan lainnya dijabarkan oleh Jensen 1985, dalam Sarwono, 2007 sebagai berikut: a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain-lain. b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain. c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain: pelacuran, penyalahgunaan obat dan hubungan seks pra-nikah d. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan membolos, mengingkari status orang tua dengan minggat dari rumah atau membantah perintah mereka dan sebagainya. Menurut Gunarsa 2003 kenakalan yang dilakukan oleh remaja, dapat dilihat pada gejala sebagai berikut: a. Membohong, memutarbalikan kenyataan dengan tujuan menipu orang atau menutup kesalahan. b. Membolos, pergi meninggalkan sekolah tanpa izin. c. Kabur, meninggalkan tumah tanpa izin orang tua atau menentang keinginan orang tua d. Keluyuran, pergi sendiri atau berkelompok tanpa tujua dan mudah menimbulkan perbuatan iseng yang negatif e. Memiliki dan membawa benda yang membahayakan orang lain. Misalnya pisau, pistol, pisau silet dan sebaginya. f. Bergaul dengan teman yang memberi pengaruh buruk sehingga mudah terjerat dalam perkara yang benar-benar kriminal 26 g. Berpesta pora semalam suntuk tanpa pengawasan sehingga mudah timbul tindakan yang kurang bertanggung jawab h. Membaca buku cabul dan kebiasaan mempergunakan bahasa yang tidak sopan, tidak senonoh, seolah-olah menggambarkan kurang perhatian dari orang dewasa. i. Secara berkelompok makan di rumah makan atau naik angkutan umum tanpa membayar j. Berpakaian tidak pantas dan minum-minuman keras atau menghisap ganja. Penelitian ini berdasar pada aspek kenakalan remaja menurut Jensen 1985, dalam Sarwono, 2007. Sesuai tujuan penelitian yang melihat kecenderungan kenakalan remaja maka aspek-aspek kenakalan remaja menurut Jensen 1985, dalam Sarwono, 2007 dijabarkan sebagai dorongan atau keinginan untuk melakukan kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, kemauan untuk melakukan kenakalan yang menimbulkan korban materi, keinginan melakukan kenakalan sosial, keinginan untuk melakukan kenakalan yang melawan status. 27

2.1.5 Karakteristik Remaja Nakal

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon T2 832013009 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon T2 832013009 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon T2 832013009 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon

0 1 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja pada Siswa SMP Negeri 13 Ambon

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan T1 132007701 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan T1 132007701 BAB II

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga dengan Kenakalan Remaja Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan

0 0 50

PERAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DAN KONSEP DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA

0 0 103