15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial. Kenakalan remaja berupa
perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja. Bab ini memaparkan tentang teori yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Kenakalan Remaja, Kecerdasan Emosional dan Keharmonisan Keluarga yang dimulai dari
pengertian, aspek-aspek dan faktor yang memengaruhi dari masing- masing peubah. Selain itu dijelaskan juga tentang hasil-hasil penelitian
sebelumnya, dinamika hubungan antar peubah, model penelitian serta hipotesis penelitian.
2.1 KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA
2.1.1 Pengertian Kecenderungan Kenakalan Remaja
Menurut Soekanto 1993, kecenderungan merupakan suatu dorongan yang muncul dari dalam individu secara inharen menuju suatu
arah tertentu untuk menunjukkan suka atau tidak suka kepada suatu objek. Kecenderungan merupakan hasrat, keinginan yang selalu timbul berulang-
ulang Sudarsono, 1997. Kecenderungan dapat bersifat sementara dapat juga bersifat menetap. Selain itu kecenderungan tidak bersifat hereditas
dan perwujudannya lebih dipengaruhi oleh komponen kognitif dan afektif Sabri, 1993.
16
Kenakalan remaja juga dikenal dengan istilah perilaku delinkuensi Juvenile delinquency. Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis yang
berarti anak-anak; anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat- sifat khas pada periode remaja. Delinquency berasal dari kata Latin
delinquere yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, a-sosial, kriminal, pelanggar aturan,
pembuat ribut, pengacau, penteror, tidak dapat diperbaiki lagi, durjana, dursila, dan lain-lain. Kenakalan remaja adalah perbuatan jahatdursila
atau kejahatankenakalan anak-anak muda; merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh
satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang Kartono, 2012.
Kenakalan remaja adalah tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu
sendiri bahwa jika perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum dapat dikenai hukuman Gold Petronio dalam Sarwono, 2007.
Kenakalan remaja mempunyai arti khusus dan terbatas pada suatu masalah tertentu yaitu masa remaja sekitar umur 13-15 tahun sampai dengan umur
21 tahun. Kamus
Webster’s New World Dictionary of The American Language dalam Tambunan, 1982 memberi arti sebagai suatu kegagalan
atau tidak menurut hukum. Dalam hal tingkah laku anak itu disebut seorang antisosial atau pelanggar hukum dan pada umumnya usia anak itu
sudah akil balik. Ensiklopedia The World Book Encyclopedia memberi arti juvenile delinquency sebagai pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
seorang remaja termasuk di dalamnya tindakan yang melanggar norma- norma masyarakat. Sedangkan menurut Comparative Survey on Juvenile
17
delinquency 1988 merumuskan perbuatan yang dilakukan oleh orang muda laki-laki atau perempuan dan mereka diberikan perlakuan khusus
sesuai hukum yang berlaku. Menurut Santrock 2007 kenakalan remaja merujuk pada berbagai
perilaku, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial seperti berbuat onar di sekolah, pelanggaran status melarikan diri dari
rumah, hingga tindakan kriminal seperti pencurian, dan lain-lain. Menurut Jensen 1985, dalam Sarwono 2007, kenakalan remaja merujuk
pada perilaku melakukan yang dapat menimbulkan korban fisik, materi, kenakalan sosial maupun kenakalan yang melawan status sebagai remaja.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan kenakalan remaja adalah dorongan atau keinginan untuk
berperilaku melanggar aturan baik di sekolah maupun aturan dalam masyarakat yang tidak dapat diterima secara sosial berupa pelanggaran
status yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
2.1.2 Teori Kenakalan Remaja