40
2.2.2 Aspek-aspek Kecerdasan Emosional
Menurut Selovey dan Mayer 1990, dalam Goleman, 2002 kecerdasan emosional terdiri dalam lima aspek berikut ini:
a. Mengenali emosi diri, yaitu kemampuan individu yang berfungsi
untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu, mencermati perasaan yang muncul. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang
sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan emosi. Orang yang mengenali emosi adalah pilot yang andal bagi kehidupan karena
mempunyai kepekaan
lebih tinggi
akan perasaan
mereka sesungguhnya.
b. Mengelola emosi, yaitu kemampuan untuk menghibur diri sendiri,
melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat- akibat yang timbul karena kegagalan ketrampilan emosi dasar. Orang
yang buruk kemampuan dalam ketrampilan ini akan terus menerus bernaung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar
akan dapat bangkit kembali jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
c. Memotivasi diri sendiri, yaitu kemampuan untuk mengatur emosi
merupakan alat untuk mencapai tujuan dan sangat penting untuk memotivasi dan menguasai diri. Orang yang memiliki keterampilan ini
cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam upaya apapun yang dikerjakannya.
d. Mengenali emosi orang lain, kemampuan ini disebut empati, yaitu
kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri emosional, kemampuan ini merupakan ketrampilan dasar dalam bersosial. Orang
empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi
41
yang mengisyaratkan apa yang dibutuhkan orang atau dikehendaki orang lain.
e. Membina hubungan. Seni membina hubungan sosial merupakan
keterampilan mengelola emosi orang lain, meliputi ketrampilan sosial yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan
hubungan antar pribadi. Sejalan dengan itu, aspek-aspek kecerdasan emosional menurut
Tsaousis 2008 yaitu: a.
Mengenali emosi diri expression recognition of emotions Mengetahui apa yang dirasakan pada suatu saat dan menggunakannya
untuk memandu dalam pengambilan keputusan serta menjadi tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang
kuat. b.
Mengelola emosi control of emotions Menangani emosi dalam diri sedemikian rupa sehingga berdampak
positif, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran dan mampu pulih kembali dari
tekanan emosi. c.
Memotivasi diri sendiri use of emotion for fascilitation thinking Menggunakan hasrat diri yang paling dalam untuk menggerakan dan
menuntun menuju sasaran, membantu diri dalam mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan menghadapi
kegagalan dan frustasi.
42
d. Mengenali emosi orang lain atau empati caring or emphaty
Merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan orang lain. Dari aspek yang dijelaskan, penulis menggunakan aspek
kecerdasan emosional menurut Tsaosis 2008 yakni mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain.
Peneliti menggunakan aspek kecerdasan emosional dari Tsoasis karena merupakan pengembangan dari aspek Selovey dan Mayer. Selain itu
menurut penulis aspek-aspek tersebut lengkap dan sederhana untuk dipakai dalam menggambarkan kecerdasan emosional remaja.
2.2.3 Manfaat Kecerdasan Emosional