Penilaian kompetensi Kompetensi dan Penilaian kompetensi 1.

Bentuknya dapat berupa isian singkat, menjodohkan, pilihan ganda, uraian objektif, uraian non-objektif. 2 Tes untuk mengukur ranah psikomotor Tes mengukur ranah psikomotor adalah tes untuk mengukur penampilan atau perbuatan atau kinerja performance yang telah dikuasai siswa. Contoh tes penampilankinerja yaitu : a Tes paper and pencil Berbentuk seperti tes tulis, namun yang menjadi sasaran adalah kemampuan siswa dalam menampilkan karya, seperti berupa desain alat, desain grafis, dan sebagainya. b Tes identifikasi Untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengidentfikasi sesuatu hal, seperti menemukan bagian yang rusak atau yang tidak berfungsi dari suatu alat. c Tes simulasi Simulasi bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang sudah menguasai ketrampilan dengan bantuan peralatan tiruan seolah – olah menggunakan peralatan nyata. d Tes petik kerja work sample Tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai ketrampilan menggunakan suatu alat dalam hal ini alat yang nyata. b. Alat penilaian berbentuk tes nontes Komponen afektif turut menentukan keberhasilan belajar siswa. Paling sedikit ada dua komponen afektif yang penting diukur, yaitu sikap dan minat terhadap suatu pelajaran. Dari pernyataan diatas yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa alat penilaian merupakan untuk menilai tingkat kompetensi seberapa tinggi atau rendahnya setelah mengikti pelajaran. Alat penilaian ada dua jenis yaitu alat penilaian tes dan alat penilaian nontes. Alat penilaian tes mengukur dapat mengukur dua ranah yaitu ranah kognitif dan ranah psikomotor. Sedangkan alat penilaian nontes lebih menekankan kepada ranah afektif yaitu sikap dan minat.

C. Penelitian yang relevan

Berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai peningkatan karyawan dengan pelatihan dan pengembangan karyawan diantaranya yaitu : 1. Penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan oleh Novia Dwi Reguning dengan judul Pelaksanaan Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Di Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Periode 2010-2011. Adapun hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan karyawan di Kopma UNY periode 2010 – 2011 meliputi : a analisis kebutuhan yang terdiri dari analisis organisasional sesuai dengan visi pada individu yang berpotensi, b kegiatan Pelatihan dan pengembangan yaitu pelatihan bahasa inggris, sistem komputer, barista, kepemimpinan, customer service, finger sprint dan alih tugas karyawan, c evaluasi dilihat dari reaksi karyawan yang meningkatkan kinerja, semangat dan tujuan tercapai. Faktor pendukung yaitu motivasi karyawan yang tinggi, keinginan untuk berkembang dan rasa memeiliki pada divisinya. Faktor penghambat yaitu kendala pengaturan waktu dikarenakan adanya sistem shift karyawan dan biaya dikarenakan kopma UNY belum merupakan organisasi besar. 2. Penelitian deksriptif kualitatif yang dilaksanakan oleh Edwind Raynaldi dengan judul Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepagawaian Daerah BKD Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun hasil penelitian tersebut menunjukan : a Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pada Badan Kepegawaian Daerah BKD Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Diklat Struktural, Diklat Fungsional, dan Diklat Teknik dianggap masih belum optimal. Hal ini disebabkan bahwa dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dalam hal ini adalah pegawai yang masih dipengaruhi oleh adanya pembedaan status yang dimiliki pegawai. b Faktor yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia pada Badan Kepegawaian Daerah BKD Provinsi Selatan. Indikator yang mempengruhi tersebut antara lain faktor pendukung yaitu kempemimpinan, motivasi dan komitmen. Sedangkan faktor pengahambat meliputi prestasi kerja yang cenderung rendah, kondisi kerja yang kurang efektif dan komunikasi yang kurang efektif.