dijelaskan sebelumnya bahwa pelatihan dimaksudkan untuk peningkatan penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu
untuk melakukan pekerjaan sekarang.
2. Tujuan Pelatihan
Dale S. Beach dalam Mustofa kamil, 2010:10 mengemukakan, “The objective of training is to achieve a change in the behavior of those
trained” Tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh perubahan dalam tingkah laku mereka yang dilatih. Sementara itu dari pengertian pelatihan
yang dikemukakan Edwin B. Flippo dalam Mustofa Kamil,2010:10, secara lebih rinci tampak bahwa tujuan pelatihan adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan seseorang. Secara khusus dalam kaitan dengan pekerjaan, Simamora dalam
Mustofa kamil, 2010:11 mengelompokan tujuan pelatihan ke dalam lima bidang yaitu :
a. Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih memastikan
bahwa karyawan dapat secara efektif menggunakan teknologi – teknolgi baru.
b. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
c. Membantu memecahkan permasalahan operasional. Menurut Manullang 1981:85 tujuan utama latihan berhubungan
erat dengan jenis daripada latihan. Tujuan latihan manajer, berbeda dengan tujuan latihan para petugas baru, demikian pula tujuan latihan para mandor
tidak sama dengan tujuan latihan para tenaga staff demikian seterusnya. Walaupun terdapat perbedaan tujuan masing – masing latihan, namun pada
hakekatnya tujuan utama dari berbagai jenis latihan adalah sama, yakni agar peserta latihan dapat melakukan pekerjaannya kelak lebih efisien.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2000:45 tujuan pelatihan adalah :
a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi b. Meningkatkan produktivitas kerja.
c. Meningkatkan kualitas kerja d. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia.
e. Meningkatkan moral dan semangat kerja f.
Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal.
g. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. h. Menghindar keusangan obolescence
i. Meningkatkan perkembangan pegawai.
Dari tujuan penelitian karyawan yang telah dikemukakan diatas pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa pada inti dari tujuan pelatihan yaitu
untuk meningkatkan kemampuan baik secara ketrampilan , pengetahuan dan perilaku serta mempersiapkan karyawan atau pegawai dalam
menghadapi perubahan – perubahan yang terjadi sehingga dapat mengatasi permasalahan – permasalahan yang muncul dalam pekerjaan.
3. Prinsip – prinsip Pelatihan
Karena pelatihan merupakan bagian dari proses pembelajaran, maka prinsip – prinsip pelatihanpun dikembangkan dari prinsip – prinsip
pembelajaran. Menurut Mustofa kamil 2010:11 prinsip – prinsip pelatihan adalah sebagai berikut.
a. Prinsip perbedaan individu.
Meliputi latar belakang sosial, pendidikan, pengalaman, minat, bakat dan kepribadian harus diperhatikan dalam menyelenggarakan
pelatihan. b. Prinsip motivasi.
Berupa pekerjaan atau kesempatan berusaha, penghasilan, kenaikan pangkat atau jabatan, dan peningkatan kesejahteraan serta kualitas
hidup agar peserta pelatihan belajar dengan giat. c. Prinsip pemilihan dan pelatihan para pelatih
Sesuai dengan anggapan bahwa seseorang yang dapat mengerjakan sesuatu dengan baik akan dapat melatih dengan baik pula tidak
sepenuhnya benar, karena itu perlu ada pelatihan bagi para pelatih. Efektivitas program pelatihan antara lain bergantung pada para pelatih
yang mempunyai minat dan kemampuan melatih. d. Prinsip belajar.
Proses Belajar dimulai dari hal mudah menuju sulit, atau dari yang sudah diketahui menuju kepada belum diketahui.
e. Prinsip partisipasi aktif. Proses pembelajaran pelatihan perlu adanya partisipasi aktif untuk
meningkatkan minat dan motivasi peserta pelatihan. f.
Prinsip fokus pada batasan materi. Pelatihan dilakukan untuk melatih ketrampilan dan tidak hanya
dilakukan terhadap pengertian, pemahaman, sikap, dan penghargaan.