e. Cara evaluasi pelatihan f.
Tempat dan waktu pelatihan g. Instruktur pelatihan
h. Rencana kegiatan dan jadwal pelatihan i.
Anggaran yang dibutuhkan Dari pendapat ahli diatas telah disebutkan berbagai macam
komponen pelatihan sebagai dasar untuk melaksanakan pelatihan diantaranya yang menjadi pokok tujuan pelatihan, alat bantu pelatihan.
Cara evaluasi, instruktur, rencana dan jadwal pelatihan. Semua yang dijelaskan sangat mempengaruhi terselenggaranya suatu pelatihan dengan
baik.
5. Tahap – tahap pelatihan
Danang Sunyoto 2012:141 menyatakan bahwa dalam pelatihan tenaga kerja yang diselenggarakan, ada tiga tahap, yaitu:
a. Penentuan Kebutuhan Pelatihan
Bertujuan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan guna mengetahui dan menentukan apakah perlu tidaknya
pelatihan dalam organisasi tersebut. Tahap ini ada tiga macam kebutuhan pelatihan, yaitu :
1 General treatment need, yaitu penilaian kebutuhan pelatihan semua pegawai dalam satu klasifikasi pekerjaan tanpa memperhatikan
data mengenai kinerja dari seorang pegawai tertentu. 2 Observable performance discrepancies, yaitu penilaian kebutuhan
pelatihan berdasarkan hasil penilaian kinerja para pekerja untuk mengawasi sendiri hasil kerjanya.
3 Future human resources needs, yaitu jenis keperluan pelatihan berkaitan dengan keperluan sumber daya manusia untuk waktu
yang akan datang. b.
Desain program Ketepatan metode pelatihan tergantung pada tujuan yang hendak
dicapai, identifikasi mengenai apa yang diinginkan agar para pekerja harus mengetahui dan harus melakukan.
c. Evaluasi program pelatihan
Pelatihan harus merupakan suatu solusi yang tepat bagi permasalahan organisasi, yaitu bahwa pelatihan harus dimaksudkan untuk
memperbaiki kekurangan
ketrampilan. Untuk
meningkatkan pembelajaran, para pekerja harus menyadari perlunya perolehan
informasi baru atau mempelajari ketrampilan – ketrampilan baru dan keinginan untuk belajar harus dipertahankan.
Dari penjelasan yang telah dijabarkan mengenai tahap – tahap pelatihan dapat ditarik kesimpulan, setiap pelatihan pastinya mempunyai
tahap – tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan suatu pelatihan yang baik dan berhasil. Tahap mulai penentuan kebutuhan pelatihan merupakan
yang utama karena terlihat jelas pelatihan tersebut ditujukan untuk siapa. Desain program merupakan skema apa saja yang akan diberikan maupun
dilalui oleh trainee. Setelah melaksanakan pelatihan tentunya perlu diukur sebagai mana penyerapan pelatihan tersebut adakah perubahan sebelum
maupun setelah mengikuti pelatihan adakah peningkatan maka perlu dilakukan evaluasi.
6. Metode Pelatihan
Hani Handoko 2001:110 menyatakan bahwa program – program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan prestasi kerja,
mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok dalam metode pelatihan yaitu :
a. Metode On the Job
Teknik – teknik “on the job” merupakan metode pelatihan yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan
supervisi langsung seorang pelatih yang berpengalaman biasanya karyawan lain. Berbagai macam metode yang digunakan adalah
sebagai berikut : 1 Rotasi Jabatan job rotation
Rotasi jabatan, umunya dipakai dalam latihan dalam latihan middle management. Cara latihan dengan rotasi jabatan umum dipakai
dalam melatih manajer di tingkat manapun juga Manullang, 1981 : 97. Menurut Hani Handoko 2001 :112 rotasi jabatan
memberikan pengetahuan tentang bagian – bagian organisasi yang berbeda dan praktek berbagai macam ketrampilan manajerial.
2 Latihan Instruksi Pekerjaan Menurut Hani Handoko 2001 : 112 latihan instruksi pekerjaan
adalah petunjuk – petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung