Jenis Pekerjaan Responden PERANAN BALAI TAMAN NASIONAL TESSO NILO DALAM MENANGGULANGI PERAMBAHAN HUTAN TAMAN NASIONAL TESSO NILO DI KECAMATAN UKUI KABUPATEN PELALAWAN PROPINSI RIAU.

48 Kemudian dari hasil wawancara pada hari Selasa Tanggal 28 april 2015 dengan Camat Ukui di peroleh informasi bahwa “pemeriksaan, penyitaan barang bukti dan penangkapan tidak tahu pasti apakah ada dilakukan oleh pihak Balai, apakah tidak. Sebab ini merupakan tugas dan kewenangan dari Balai itu sendiri”. Selanjutnya pada hari Rabu Tanggal 29 april 2015 peneliti mewawancarai salah seorang Kepala desa yang berada disekitar Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. di peroleh informasi “Bahwa pemeriksaan, penyitaan barang bukti, penangkapan memang ada dilakukan oleh pihak petugas Balai Taman Nasional namun untuk proses selanjutnya saya tidak mengetahui sebab merupakan kewenangan dari Balai Taman Nasional”. Hasil pengamatan di lapangangan bahwa pelaksanaan penyidikan yang dilakukan oleh petugas Balai Taman Nasional dalam bidang pemeriksaan, penyitaan barang bukti, dan penangkapan memang sudah dilakukan namun masih mengalami hambatan-hambatan. Hal ini dapat dilihat dari petugas yang masih minim yang berjumlah 18 orang petugas Polisi Kehutanan dengan luas wilayah ± 83.068 ha, masih kurangnya sarana prasanana alat transportasi. Sehingga kondisi ini memberikan dampak terhadap pelaksanaan pemeriksaan dan penangkapan terhadap perambah hutan. Hal ini tidak memungkinkan untuk dapat bertindak dengan tegas terhadap perambah hutan. Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penyidikan dalam penanggulangan perambahan hutan Taman Nasional 49 Tesso Nilo dinilai sudah sangat berperan, namun masih perlu ditingkatkan dan bertindak secara tegas.

2. Perlindungan

Pelaksanaan perlindungan hutan Taman Nasional Tesso Nilo melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03Menhut-II2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman Nasional dalam menanggulangi perambahahan hutan Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Perlindungan hutan Taman Nasional Tesso Nilo di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan, di bawah ini dapat dilihat jawaban responden yang sengajah di kumpulkan dengan kuesioner yang di sebarkan kepada responden yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel.8. Melakukan Sosialisasi Dan Penyuluhan. No Item pertanyaan Katogori Penilaian Jumlah Persentase Sangat berperan Cukup berperan Kurang berperan 1 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang hutan 35 36,84 18 18,94 42 44,2 95 100 100 2 Memberikan penyuluhan 53 55,78 26 27,36 16 16,84 95 100 100 Sumber: Data Primer diolah 2015 Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa jawaban responden menilai bahwa perlindungan hutan Taman Nasional Tesso Nilo di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan dalam melakukan sosialisasi dan penyuluhan. Jawaban responden yang tertinggi berkategori kurang berperan berjumlah 42 44,2. Sedangkan untuk memberikan penyuluhan berkategori sangat 50 berperan berjumlah 53 55,78. Dari semua jawaban responden tersebut dapat disimpulkan peran perlindungan dalam m elakukan sosialisasi kepada masyarakat kurang berperan dengan jumlah 42 44,2. Sosialisasi sangat perlu ditingkatkan lagi. Sedangkan untuk memberikan penyuluhan sangat berperan dengan jumlah 53 55,78. Walaupun sudah sangat berperan tapi tetap perlu di tingkatkan supaya masyarakatnya lebih mengerti dan paham. Tabel.9. Melakukan Koordinasi Dengan Masyarakat dan Pembentukan Tim Masyarakat Peduli Api MPA. No Item pertanyaan Katogori Penilaian Jumlah Persentas e Sangat berperan Cukup berperan Kurang berperan 1 Melakukan koordinasi dengan masyarakat 34 35,78 21 22,1 40 42,1 95 100 100 2 Pembentukan Tim Masyarakat Peduli Api MPA 43 45,26 36 37,89 16 16,84 95 100 100 Sumber: Data Primer diolah 2015 Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa jawaban responden menilai bahwa perlindungan hutan Taman Nasional Tesso Nilo di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan dalam Melakukan koordinasi dengan masyarakat. Jawaban tertinggi responden untuk berkategori Melakukan Koordinasi dengan masyarakat dinilai kurang berperan berjumlah 40 42,1, Sedangkan untuk Pembentukan Tim Masyarakat Peduli Api MPA jawaban tertinggi adalah sangat berperan berjumlah 43 45,26. Dari semua jawaban responden tersebut dapat disimpulkan peran perlindungan dalam Melakukan koordinasi dengan masyarakat masih sangat kurang. Sedangkan 51 untuk Pembentukan Tim Masyarakat Peduli Api MPA sudah sangat berperan dan perlu lebih ditingkatkan. Tabel.10. Melakukan Kelola Sosial Kemitraan. No Item pertanyaan Katogori Penilaian Jumlah Persentase Sangat berperan Cukup berperan Kurang berperan 1 Membentuk organisasi pengolahan madu sialang 30 31,57 13 13,68 52 54,73 95 100 100 2 Memberikan pelatihan Masyarakat Peduli Api MPA 68 71,57 21 22,10 6 6,31 95 100 100 Sumber: Data Primer diolah 2015 Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa jawaban responden menilai bahwa perlindungan hutan Taman Nasional Tesso Nilo di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan dalam melakukan kelola sosial Kemitraan. Dalam hal Membentuk organisasi pengolahan madu sialang, responden menilai kurang berperan berjumlah 52 54,73. Dan untuk Memberikan pelatihan Masyarakat Peduli Api MPA jawaban responden sangat berperan berjumlah 68 71,57. Dari semua jawaban responden tersebut dapat disimpulkan peranan perlindungan dalam Membentuk organisasi pengolahan madu sialang tidak berjalan secara optimal . Sedangkan untuk Memberikan pelatihan Masyarakat Peduli Api MPA sangat berperan, ini disebabkan karena sering terjadi kebakaran hutan. Hasil wawancara pada hari Senin Tanggal 4 Mei 2015 dengan Kepala Balai Taman Nasional di peroleh informasi bahwa “Balai Taman Nasional 52 telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan juga penyuluhan mengenai status kawasanan Taman Nasional Tesso Nilo yang merupakan kawasan yang dilindungi oleh pemerintah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 225Menhut-II2004 dan Surat Keputusan No. 663Menhut-II2009 dan juga memberikan penyuluahan tentang Undang- undang kehutanan dan apa saja yang dilarang dan apa sanksi yang diberikan kepada yang melanggar begitu juga di dalam koordinasi dan kemitraan kepada masyarakan terus tingkatkan seperti dalam hal usaha madu Sialang Tesso Nilo, pelatihan keterampilan, dan pelatihan Masyarakat Peduli Api MPA dan sebagainya”. Hasil wawancara pada hari Rabu Tanggal 6 Mei 2015 peneliti dengan salah seorang Kepala desa diperoleh informasi bahwa “Soialisasipenyuluhan yang diberikan kepada masyarakat oleh Balai Taman Nasional sudah pernah dilakukan begitu juga dengan koordinasi dalam bidang perlindungan hutan dan perlu ditingkatkan, Namun kerjasama dalam bentuk kemitraan masyarakat memang sudah pernah diberikan seperti pelatihan - pelatihan baik itu keterampilan, pembentukan Tim Masyarakat Peduli Api MPA, dan pengolahan madu sialang. Tetapi setelah pelatihan itu selesai, masyarakat tidak mengetahui kejelasan dari pelatihan tersebut dan tidak adanya bimbingan dari pihak Balai Taman Nasional lagi”. Hasil pengamatan di lapangan bahwa pelaksaanan perlindungan hutan dalam bentuk sosialisasipenyuluhan, koordinasi, dan kemitraan yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional memang sudah dilaksanankan, baik