Defenisi Peranan KAJIAN PUSTAKA
14
b. Memeriksa surat-surat atau dokumen yang berkaitan dengan
pengangkutan hasil hutan di dalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya.
c. Menerima laporan tentang telah terjadinya tindak pidana yang
menyangkut hutan, kawasan hutan dan hasil hutan. d.
Mencari keterangan dan barang bukti terjadinya tindak pidana yang menyangkut hutan, kawasan hutan dan hasil hutan.
e. Dalam hal tertangkap tangan, wajib menangkap tersangka untuk
diserahkan kepada yang berwenang . f.
Membuat laporan dan menandatangani laporan tentang terjadinya tindak pidana yang menyangkut hutan, kawasan hutan dan hasil
hutan. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 pasal 36 ayat 2
Mengendalikan bentuk ganguan dan hambatan hutan dan hasil hutan, akan diciptakan sistem dan prosedur penanggulangan dan pengendalian yang
mantap implementasinya diarahkan pada usaha preventip dan represif. Dengan adanya kegiatan perambahan hutan merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh orang di dalam kawasan hutan atau di luar kawasan hutan yang tidak didasari hukum atau peraturan perundang-undangan yang ada dan
telah ditentukan oleh pemerintah. Perlindungan Hutan merupakan usaha untuk mencegah dan membatasi
kerusakan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit,
serta mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat
yang berhubungan dengan pengelolahan hutan. D.
Definisi Perambahan
Pada dasarnya perambahan hutan dapat dikatagorikan sebagai penyerobotan kawasan hutan yang berarti perbuatan yang dilakukan orang
atau badan hukum secara tidak sah tanpa izin dari pejabat yang berwenang,
15
bertujuan menguasai suatu hak dengan melawan hak orang lain. Tindakan menguasai atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah dan melawan
hukum merupakan perbuatan yang dilarang Alam Setia Zain, 1996:41. Alam Setia Zain, 1996: 41 menjelaskan tindakan perambahan hutan atau
penyerobotan kawasan hutan dapat digolongkan sebagai kesatuan tindakan yang bertentangan dengan aturan hukum dengan memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut : a. Memasuki kawasan hutan dan merambah kawasan hutan tanpa izin dari pejabat yang berwenang. b. Menguasai kawasan hutan dan atau
hasil hutan untuk suatu tujuan tertentu. c. Memperoleh suatu manfaat dari tanah hutan atau manfaat dari hasil hutan.
Perambahan kawasan hutan lebih disebabkan kurangnya lahan usaha masyarakat sekitar hutan. Pengunaan yang dilakukan lebih kepada
kepentingan individu akibat sempitnya usaha. Termasuk dalam kategori ini masyarakat yang masih mempraktekkan pola perladangan berpindah.
Masyarakat umumnya mengetahui bahwa yang mereka rambah adalah kawasan hutan negara yang tidak serta merta dapat mereka miliki Ali
Djajono, 2009. Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Pasal 50 Ayat 3 tentang
kehutanan, bahwa perambahan hutan merupakan perbuatan pidana kehutanan dengan menyatakan bahwa setiap orang dilarang :
1. Mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan
hutan secara tidak sah. 2.
Melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan dengan radius atau jarak sampai dengan :
a. 500 lima ratus meter dari waduk atau danau.