52
telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan juga penyuluhan mengenai status kawasanan Taman Nasional Tesso Nilo yang merupakan
kawasan yang dilindungi oleh pemerintah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 225Menhut-II2004 dan Surat Keputusan No.
663Menhut-II2009 dan juga memberikan penyuluahan tentang Undang- undang kehutanan dan apa saja yang dilarang dan apa sanksi yang diberikan
kepada yang melanggar begitu juga di dalam koordinasi dan kemitraan kepada masyarakan terus tingkatkan seperti dalam hal usaha madu Sialang
Tesso Nilo, pelatihan keterampilan, dan pelatihan Masyarakat Peduli Api MPA dan sebagainya”.
Hasil wawancara pada hari Rabu Tanggal 6 Mei 2015 peneliti dengan
salah seorang Kepala desa diperoleh informasi bahwa
“Soialisasipenyuluhan yang diberikan kepada masyarakat oleh Balai Taman Nasional sudah pernah dilakukan begitu juga dengan koordinasi dalam
bidang perlindungan hutan dan perlu ditingkatkan, Namun kerjasama dalam bentuk kemitraan masyarakat memang sudah pernah diberikan seperti
pelatihan - pelatihan baik itu keterampilan, pembentukan Tim Masyarakat Peduli Api MPA, dan pengolahan madu sialang. Tetapi setelah pelatihan
itu selesai, masyarakat tidak mengetahui kejelasan dari pelatihan tersebut dan tidak adanya bimbingan dari pihak Balai Taman Nasional lagi”.
Hasil pengamatan di lapangan bahwa pelaksaanan perlindungan hutan dalam bentuk sosialisasipenyuluhan, koordinasi, dan kemitraan yang
dilakukan oleh Balai Taman Nasional memang sudah dilaksanankan, baik
53
itu penyuluhan, koordinasi dan kemitraan masyarakat namun perlu ditingkatkan sebab di dalam perlindungan hutan perlu kerja sama dengan
masyarakat yang berada di sekitar kawasan agar perlindungan terhadap Taman Nasional Tesso Nilo tetap tejaga dengan baik.
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perlindungan hutan Taman Nasional Tesso Nilo dinilai kurang berperan, namun perlu
ditingkatkan dalam hal sosialisasi dan penyuluhan kehutanan serta dalam bentuk kemitraan terhadap masyarakat yang ada di sekitar Taman Nasional
Tesso Nilo.
3. Pengamanan
Untuk mengetahui pelaksanaan pengamanan terhadap hutan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel.11. Melakukan Patroli dan
Membuat Pos Penjagaan. No Item
pertanyaan Katogori Penilaian
Jumlah Persentase
Sangat berperan
Cukup berperan
Kurang berperan
1 Melakukan patroli secara
rutin 2 minggu sekali hanya
siang hari 53
55,78 16
16,84 26
27,36 95
100 100
2 Membuat pos
penjagaan di tempat yang di
gunakan sebagai jalur transportasi
60 63,15
18 18,94
17 17,89
95 100
100
Sumber: Data Primer diolah 2015
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa jawaban responden menilai bahwa pelaksanaan pengamanan terhadap perambahan hutan di kawasan
Taman Nasional Tesso Nilo dalam Melakukan patroli secara rutin,
54
berkategori sangat berperan dengan jumlah 53 55,78. Sedangkan untuk
Membuat pos penjagaan di tempat yang digunakan sebagai jalur transportasi,
berkategori sangat berperan dengan jumlah 60 63,15. Dari
semua jawaban responden dapat disimpulkan peranan pengamanan dalam Melakukan patroli secara rutin 2 minggu sekali hanya siang hari sangat
berperan dengan jumlah 53 55,78. Sedangkan Membuat pos penjagaan
di tempat yang digunakan sebagai jalur transportasi sangat berperan dengan
jumlah 60 63,15. Namun untuk penjagaan di pos sangat perlu di tingkatkan. Hal ini jelas bahwa pelaksanaan pengamanan yang dilakukan
oleh Balai Taman Nasional Tesso Nilo sudah berjalan secara optimal. Namun bukan berarti lepas dari tanggung jawab balai Taman Nasional
Tesso Nilo dalam meningkatkan pengamanan di sekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan dalam
menanggulangi perambahan hutan.
Tabel.12. Melakukan Penataan Batas Seluruh Kawasan Dan
Pemasangan Papan Pemberitahuan.
No Item pertanyaan
Katogori Penilaian Jumlah
Persentase Sangat
berperan Cukup
berperan Kurang
berperan
1 Melakukan penataan
batas seluruh kawasan
68 71,57
6 6,31
21 22,10
95 100
100
2 Pemasangan papan
pemberitahua n
52 54,73
18 18,94
25 26,31
95 100
100
Sumber: Data Primer diolah 2015
Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa jawaban responden menilai bahwa pelaksanaan pengamanan terhadap perambahan hutan di kawasan
55
Taman Nasional Tesso Nilo dalam Melakukan penataan batas seluruh
kawasan, berkategori sangat berperan dengan jumlah 68 71,57.
Sedangkan untuk pemasangan papan pemberitahuan
berkategori sangat
berperan dengan jumlah 52 54,73. Dari semua jawaban responden dapat disimpulkan pengamanan dalam
Melakukan penataan batas seluruh kawasan sudah dilakukan oleh pihak Taman Nasional.
Sedangkan untuk pemasangan
papan pemberitahuan juga sudah dilakukan terutama pada tempat – tempat yang selalu dilewati pengunjung.
Hasil wawancara pada hari Jumat Tanggal 8 Mai 2015
kepada salah seorang Polisi Kehutanan di peroleh informasi bahwa “Didalam menjaga
keamanan Taman Nasional Tesso Nilo kami dari pihak Polisi Kehutanan terus melakukan patoli di sekitar kawasan yang rawan terjadinya
perambahan hutan dan membuat beberapa pos penjagaan di jalur - jalur tranportasi dan juga memasang papan-papan pemberitahuan seperti larangan
maupun sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Hasil wawancara
pada hari Senin Tanggal 11 Mei 2015 kepada salah
seorang toko masyarakat Desa yang berada di sekitar kawasan diperoleh informasi bahwa “patroli yang dilakukan oleh Polisi Kehutanan didalam
meningkatkan keamanan Taman Nasional Tesso Nilo. Merupakan tugas dari pihak Balai Taman Nasional, namun didalam hal pembuatan pos penjagaan
dan memang sudah dilakukan tetapi pos tersebut jarang dijumpai penjaga atau petugas dari Balai Taman Nasional itu sendiri dan ini merupakan suatu
kelemahan dari pihak Balai Taman Nasional. Untuk pemasangan papan
56
pemberitahuan baik itu berbentuk larangan maupun sanksi yang berkaitan dengan Taman Nasional Tesso Nilo sudah dilaksanakan di tempat - tempat
rawan perambahan yang digunakan sebagai jalur tranportasi”. Hasil pengamatan di lapangan dalam hal pengamanan hutan Taman
Nasional Tesso Nilo seperti patroli yang dilakukan oleh petugas masih belum sepenuhnya petugas melakukan pengamanan hal ini disebabkan
sulitnya akses jalan, luasnya kawasan dan kurangnya sarana dan prasanan transportasi seperti Sepeda motor, Mobil dan Pompong yang dimiliki oleh
Balai Taman Nasional. Begitu juga untuk pos penjagaan sudah dilaksanankan namun pos tersebut jarang dijumpai penjaganya.
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengamanan hutan Taman Nasional Tesso Nilo dinilai sangat berperan,
namun di dalam melakukan patroli dan tata batas kawasan perlu ditingkatkan.
4. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Penyidikan, Perlindungan
dan Pengamanan.