Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perambahan Hutan

19 dikatakan “Yang dimaksud dengan memelihara dan menjaga, adalah mencegah dan menanggulangi terjadinya pencurian, kebakaran hutan, gangguan ternak, perambahan, pendudukan, dan lain sebagainya”. Berdasarkan asas dan tujuan UU Nomor 18 dalam program ketiga Departemen Kehutanan dinyatakan bahwa penyelenggaraan kehutanan berdasarkan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan. Dasar yang kuat untuk pemerintah dalam memberikan izin pengelolaan hutan dan lingkungan hidup yang ada harus memenuhi dan sesuai dengan azas dan tujuan tersebut. Apabila tidak bisa dilakukan oleh pengusaha, maka izin selayaknya jangan diberikan kepada pengusaha tersebut. Namun dalam praktek pemberian izin Hak Pengusahaan Hutan HPH dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri HPTI seringkali diberikan hanya karena kemampuan pengusaha secara administratif dan pendanaan. Sedangkan asas manfaat dan kelestarian tidak dilihat dan disyaratkan secara tegas. Hal ini memicu sering terjadinya hak-hak atas pengusahaan hutan yang diberikan dilanggar dengan gampangnya oleh pengusaha. Selain tindakan preventif dalam pemberian izin, dalam pengawasan, pemerintah harus dengan tegas dan rutin agar tindakan represif secepat mungkin dapat dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran hukum yang lebih merugikan negara dan masyarakat. Melihat dampak dari penebangan hutan secara liar tersebut,maka perlu adanya suatu cara untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Dalam menyikapi adanya penebangan hutan tersebut dengan cara pendekatan secara neo- 20 humanis. Di bawah ini akan diuraikan beberapa pendekatan neo-humanis dalam mencegah dan mengurangi terjadinya penebangan hutan secara liar : 1. Melakukan pembenahan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang pengelolaan hutan. 2. Bimbingan dan penyuluhan kepada penduduk setempat tentang betapa pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan semua umat. 3. Dalam hal penebangan hutan secara konservatif, dengan cara menebang pohon yang sudah tidak berproduktif lagi. 4. Melakukan program reboisasi dan reklamasi secara rutin. 5. Mencegah cara ladang berpindahPerladangan berpindah-pindah 6. Menempatkan Penjaga Hutan Polisi Kehutanan Jagawana dengan menempatkan satuan pengaman hutan 7. Perlu adanya inovasi pelatihan keterampilan kerja di masyarakat secara gratis dan rutin dari pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja dan lain-lain, sehinnga masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil hutan saja, tetapi dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dimilkinya.

G. Penelitian yang Relevan

Tabel.1. Penelitian yang Relevan. 21 No Nama Judul Tujuan Penelitian Persaman dan Perbedaan 1 Deni Susila wati Skripsi 2008 UNIL AK Analisis Dampak Dan Faktor Yang Mempengar uhi Perambahan Hutan Di Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Siak 1.Mengetahui faktor penyebab terjadinya perambahan hutan yang terjadi di Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Siak. 2.Mengetahui dampak perambahan hutan yang dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Siak 1. Persamaan a. Metode penelitian deskriptif kuantitatif. b. metode pengumpulan data dengan mengunakan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. 2. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian Deni Susilawati dilakukan di Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Siak. pada penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan. 2 Obrika Simbol on Skripsi 2007 UNRI Peran PPNS Dalam Menangula ngi Tindakan Illegal Logging Di Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar 1.Untuk mengetahui peran penyidik pegawai negeri sipil dalam penangulangan tindakan pidana di bidang kehutanan khususnya Illegal Logging di Kabupaten Kampar. 2.Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi penyidik pegawai negeri sipil dalam penanggulangan tindakan pidana Illegal Logging di kabupaten Kampar. 1. Persamaan a. Metode penelitian mengunakan deskriptif kuantitatif b. Metode pengumpulan data dengan mengunakan cara dokumentasi, observasi, wawancara, kuesioner. c. Metode pengambilan sampel yang digunakan teknik editing, koding dan tabulasi. 2. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian Obrika Simbolon dilakukan di Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar. pada penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.