45
h. Masa sebagai ambang masa dewasa Pada masa ini, remaja cenderung berperilaku sebagai orang dewasa.
Berdasarkan ciri tersebut, masa remaja memiliki berbagai ciri dan fase yang mempengaruhi dirinya, baik yang bersifat dari dalam
dirinya maupun dari orang lain. Ciri-ciri yang dimiliki masa remaja tersebutlah yang membedakan dengan masa sebelum dan sesudahnya.
2. Perkembangan Emosi, Sosial dan Moral
a. Perkembangan Emosi Perkembangan emosi pada masa remaja ini menimbulkan
ketegangan emosi yang bersifat khas sehingga pada masa remaja ini disebut masa badai topan, yaitu masa yang menggambarkan
keadaan emosi yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-ledak Eka, 2008:135. Pada masa ini menimbulkan meningginya emosi
terutama karena masa remaja ini menemui sosial dan kondisi yang baru. Kepekaan emosi yang meningkat sering ditunjukkan dalam
bentuk, mudah marah, penyendiri, dan keadaan nervous Eka, 2008: 135. Sebagaimana dikatakan oleh Goleman Sugihartono, 2007: 21
“ketika otak menerima ancaman atau tekanan, kapasitas saraf untuk berfikir rasional mengecil, otak “dibajak secara emosional”
dan dituntut untuk bertempur atau kabur menghadapi ancaman atau tekanan.”
Perkembangan ini banyak disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri ataupun dari luar dirinya.
46
b. Perkembangan Moral dan Sosial Seiring dengan tingkat kematangan umur, maka dalam diri
remaja mulai timbul perhatian terhadap lawan jenis atau sering disebut dengan jatuh cinta. Dalam masa ini, remaja akan melalui
beberapa tahap perkembangan emosi cinta, yaitu Eka, 2008:136: crush cinta yang bersifat pemujaan, hero worshipping cinta kepada
orang yang umurnya jauh di atas, boy crazi girl crazy cinta pada teman sebaya, puppy love cinta dengan satu orang saja tetapi sifatnya
sementara, dan romantic love cinta yang tepat.
Pada masa inilah terjadi interaksi sosial dengan orang lain, walaupun interaksi sosial itu sendiri sudah berawal sejak masa
sebelumnya. Pada masa remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan orang lain bertambah luas dan kompleks. Sesuai dengan hubungan
sosialnya terdapat beberapa tujuan perkembangan sosial remaja yaitu:
1 Memperluas kontak sosial 2 Mengembangkan identitas diri
3 Menyesuaikan dengan kematangan seksual 4 Belajar menjadi orang dewasa
Berdasarkan ulasan mengenai perkembangan masa remaja tersebut, masa remaja memiliki ciri dan tujuan tertentu yang berbeda
dengan masa sebelum dan sesudahnya. Menurut uraian tentang karakteristik remaja, siswa SMP termasuk dalam masa remaja.
Pengaruh-pengaruh yang terdapat dari dalam diri atau luar dirinya
47
membuat perbedaan sikap emosi, moral dan sosial yang mempengaruhi remaja untuk melakukan problem focused coping.
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan sekunder bagi remaja yang diharapkan mampu memberi pengaruh positif terhadap
perkembangan emosi, moral dan sosial remaja. Sekolah juga merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku dimasyarakat serta mengajarkan berbagai keterampilan dan ilmu. Sebagaimana halnya dengan keluarga dan masyarakat di
sekitarnya. Dengan demikian sekolah dan segala kelengkapannya bukan satu-satunya lingkungan yang memberikan pengaruh terhadap emosi,
moral dan sosial remaja seperti halnya yang diungkapkan oleh Sarwono 2011:150:
“Sekolah berikut dengan segala kelengkapannya tidak lagi merupakan satu-satunya lingkungan setelah lingkungan keluarga
sebagaimana yang pernah berlaku di masa lalu.” Maka dari itu, sekolah dan keluarga diharapkan mampu
memberikan pengaruh yang baik kepada remaja, hal ini bertujuan agar remaja dapat melakukan problem focused coping dengan baik.
D. Kerangka Berfikir