27
memiliki karakteristik yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi ciri khas, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa
seseorang yang berkinerja unggul superior performer di tempat kerja dan dapat memprediksi perilaku dalam berbagai tugas diukur oleh kriteria
spesifik atau standar dan situasi kerja kinerja.
c. Prokrastinasi Akademik
Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastinare dari ”pro” dan ”crastinus”. Pro berarti kecenderungan bergerak, crastinus
berarti menuju keesokan hari, sehingga jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikut.
Prokrastinasi menurut Ghuferon, 2003:14 didefinisikan sebagai suatu kecenderungan menunda-nunda suatu penyelesaian suatu tugas atau
pekerjaan. Prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda dalam mengerjakan atau menyelesaikan tugas akademik. Tugas-tugas akademik
tersebut diantaranya tugas menulis, membaca, belajar menghadapi ujian, menghadiri pertemuan, tugas administrasi, dan kinerja akademik secara
keseluruhan. Renni Nugrasanti 2006:29 mengatakan, karakteristik mahasiswa
yang melakukan prokrastinasi adalah suka menunda-nunda mengerjakan tugas sampai batas waktu pengumpulan deadline, suka tidak menepati
janji untuk segera mengumpulkan tugas dengan memberi alasan untuk memperoleh tambahan waktu dan memilih untuk melakukan kegiatan lain
28
yang lebih menyenangkan seperti menonton televisi, jalan-jalan, dan sebagainya.
Renni Nugrasanti 2006:29 berpendapat prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh keyakinan yang tidak rasional dan perfeksionalisme.
Prokrastinasi dilakukan oleh mahasiswa karena memiliki kecemasan kemampuan dievaluasi, takut gagal, dan susah mengambil keputusan.
Solomon Rothblum dalam Renni Nugrasanti, 2006:29 prokrastinasi dilakukan karena membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan
tugas, malas, kesulitan mengatur waktu, dan tidak menyukai tugas. Mahasiswa yang menilai hasil yang diperoleh disebabkan oleh
perilaku maka mahasiswa tersebut akan mengendalikan perilaku untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, sebaliknya apabila mahasiswa
menilai hasil yang diperoleh disebabkan oleh faktor dari luar diri maka mahasiswa merasa tidak dapat mengendalikan perilaku Renni Nugrasanti,
2006:29. Renni Nugrasanti 2006:29 mengatakan prokrastinasi dilakukan
karena mahasiswa memiliki keyakinan bahwa sebesar apapun usaha yang dilakukan dalam mengerjakan tugas, hasil dipengaruhi oleh faktor luar,
sehingga membuat mahasiswa tersebut menjadi enggan berusaha dengan sungguh-sungguh dan cenderung malakukan prokrastinasi.
29
Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan perilaku dalam menunda pelaksanaan atau penyelesaian tugas pada enam area akademik
tugas mengarang, belajar untuk ujian, membaca, kinerja administratif, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara umum yang
dilakukan secara terus menrus baik itu penundaan jangka pendek, penundaan beberapa saat menjelang deadline ataupun penundaan jangka
panjang hingga melebihi deadline sehingga mengganggu kinerja dalam rentang waktu terbatas dengan mengganti aktivitas yang tidak begitu
penting Rumiani, 2006. Allan Schwartz 2007 menjelaskan bagi sebagian orang,
prokrastinasi menjadi hambatan utama untuk keberhasilan di sekolah dan kemampuan untuk mencari nafkah. Bagi orang-orang seperti ini hidup
penuh dengan rasa takut dipecat dari pekerjaan atau gagal keluar dari sekolah.
Allan Schwartz 2007 orang yang perfeksionis dalam segala sesuatu yang dilakukan akan sering menunda mendapatkan tugas karena
takut jika melakukan pekerjaan, hasil akan jauh dari sempurna, berharap untuk menghindari kritik dari orang lain serta kekecewaan dalam diri,
menunda dan menunda sampai kecemasan menjadi tak tertahankan. Bahkan lebih besar dari rasa takut ketidaksempurnaan adalah takut gagal
dan ini yang sebenarnya menyebabkan seorang perfeksionis menunda tugas.
30
1 Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik
Ferrari, dkk. 1995 menyatakan ciri-ciri prokrastinasi akademik adalah sebagai berikut:
a Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu
bahwa tugas yang dihadapi harus segera diselesaikan dan berguna bagi diri, akan tetapi menunda-nunda untuk mulai mengerjakan
atau menunda-nunda untuk menyelesaikan sampai tuntas jika sudah mulai mengerjakan sebelumnya.
b Keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan
waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas. Seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimiliki
untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam penyelesaian suatu tugas,
tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimiliki. Tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak berhasil
menyelesaikan tugas secara memadai. Kelambanan, dalam arti lambannya kerja seseorang dalam melakukan suatu tugas dapat
menjadi ciri yang utama dalam prokrastinasi akademik. c Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual. Seorang
prokrastinator mempunyai kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
31
Seorang prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline yang telah ditentukan, baik oleh orang lain
maupun rencana-rencana yang telah ditentukan sendiri. Seseorang mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada
waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi ketika saat tiba tidak juga melakukana sesuai dengan apa yang direncanakan,
sehingga menyebabkan keterlambatan maupun kegagalan untuk menyelesaikan tugas secara memadai.
d Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan. Seorang prokrastinator
dengan sengaja tidak segera mengerjakan tugas, akan tetapi menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan aktivitas lain
yang dipandang lebih menyenangkan dan mendatangkan hiburan, seperti membaca koran, majalah, atau buku cerita lain, nonton,
ngobrol, jalan, mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dimiliki untuk mengerjakan tugas yang harus
diselesaikan. Pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam
mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada
melakukan tugas yang harus dikerjakan.
32
2 Area Prokrastinasi Akademik
Ghufron 2003: 20 prokrastinasi berada dalam area akademik, sebagai berikut:
a Tugas mengarang yang meliputi penundaan melaksanakan kewajiban atau tugas-tugas menulis, misal menulis makalah,
laporan, atau mengarang lain. b Tugas belajar menghadapi ujian, mencakup penundaan belajar
untuk menghadapi ujian, misalUjian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester, dan Ulangan Mingguan.
c Tugas membaca meliputi ada penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas akademik yang diwajibkan
d Kinerja tugas administratif, seperti menulis catatan, mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, mengembalikan buku perpustakaan.
e Menghadiri pertemuan, yaitu penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pelajaran.
f Penundaan kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda mengerjakan atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara
keseluruhan.
3 Faktor-Faktor Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi terjadi dikarenakan berbagai alasan yang dimiliki individu. Empat alasan sederhana individu yang cenderung melakukan
prokrastinasi Sharon Phalka, 2007, yaitu: a Sulit
33
b Memakan waktu c Kurang pengetahuan atau keterampilan
d Ketakutan Fenomena yang berkaitan dengan manajemen diri adalah
prokrastinasi. Abdul Jawwad 2004 mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan individu melakukan prokrastinasi, yaitu:
a Ada kecemasan b Depresiasi diri
c Rendahn toleransi d Ada hal-hal yang lebih menyenangkan
e Tidak dapat mengatur waktu f Ada gangguan dari lingkungan
g Pendekatan tugas yang sangat buruk h Kurang ketegasan
i Ada permusuhan dengan orang lain j Mengalami stress dan keletihan
Salah satu alasan individu melakukan prokrastinasi adalah individu mempunyai kecenderungan tidak dapat mengatur waktu. Kemampuan
siswa untuk mengatur waktu sangat berkaitan dengan prinsip-prinsip yang ada pada manajemen diri. Abdul Jawwad 2004 mengungkapkan bahwa
manajemen waktu merupakan bagian dari manajemen diri, sehingga ketika individu dapat memanajemen diri, maka secara beriringan individu
tersebutpun telah mampu mamanajemen waktu.
34
Pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prokrastinasi akademik adalah suatu kecenderungan menunda-nunda suatu
penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan di suatu akademik dan mengganti dengan kegiatan yang kurang berguna yang menyebabkan kegagalan
dalam penyelesaian tugas akademik secara keseluruhan dari waktu ke waktu.
B. Penelitian yang Relevan
1. Novpawan Andrianto 2009
dengan judul ”Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi UNAS 2009
Di SMP Kartika IV-8 Malang ” dengan jumlah responden 161. Jenis studi
yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan ada hubungan antara prokrastinasi dengan kecemasan siswa III SMP
KARTIKA IV-8 Malang. Hal ini berdasarkan pada nilai rhit 0.209 dan nilai rtabel adalah 0.008. Berdasarkan taraf signifikansi 5, rhitung dari
hasil korelasi di atas memiliki nilai rhit 0.209 dengan propabilitas 0.008. Jika propabilitas kurang dari 0.05 maka Ho di tolak, sedangkan jika lebih
dari 0.008 maka Ha di terima. Hasil propabilitas menunjukkan angka 0.008 dengan artian propabilitas kurang dari 0.05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Artinya prokrastinasi memiliki hubungan berkorelasi dengan kecemasan siswa SMP KARTIKA IV-8 dalam menghadapi
UNAS 2009. 2. Yemima Husetiya 2010 melakukan penelitian di Fakutas Psikologi
Universitas Diponegoro Semarang dengan judul “Hubungan Asertivitas