124
Laporan Tahunan 2016 Panin Sekuritas
Dalam memitigasi risiko, Perusahaan melakukan pemetaan terhadap risiko yang terdapat dalam kegiatan usaha
perusahaan yang dikategorikan ke dalam 9 sembilan jenis risiko utama yang dapat dijabarkan dengan penjelasan atas
masing-masing risiko sebagai berikut :
1. Risiko Kredit
Potensi kerugian yang akan terjadi akibat kegagalan debitur danatau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada Perusahaan. Perusahaan memberikan kreditpembiayaan terhadap transaksi Reverse Repo
maupun kepada nasabah yang menggunakan fasilitas pembiayaan di dalam rekening marjin. Untuk mencegah
gagal bayar dalam pembiayaan reverse repo maupun marjin, maka Perseroaan melakukan analisa secara
mendalam terhadap calon nasabah reverse repo dan
marjin, dan juga menerapkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dahulu Bapepam LK nomor V. D. 6 dalam
menjalankan pengawasan atas pembiayaan kepada nasabah Perusahaan.
2. Risiko Pasar
Potensi kerugian yang dapat terjadi akibat adanya pergerakan harga atas portofolio yang dimiliki oleh
nasabah maupun Perusahaan yang secara langsung berpengaruh atas nilai jaminan nasabah dan nilai
portofolio Perusahaan dapat dikategorikan sebagai risiko pasar yang tidak dapat dikendalikan oleh
Perusahaan. Oleh karena itu Perusahaan melakukan analisa risiko pasar yang mendalam terhadap portofolio
nasabah yang menggunakan fasilitas pembiayaan dan portofolio Perusahaan sendiri.
Selain itu, risiko pasar juga dihadapi oleh anak perusahaan Perusahaan, yaitu Panin Asset
Management, dalam hal risiko penurunan Nilai Aktiva Bersih NAB akibat penurunan nilai efek yang menjadi
bagian portofolio dana kelolaan. Untuk mengatasi risiko tersebut, Perusahaan melakukan analisis mendalam
atas efek yang merupakan bagian dalam portofolio dana kelolaan, dan melakukan diversifikasi pada
instrumen investasi lainnya seperti pada pasar uang dan pendapatan tetap.
In mitigating risk, the Company charts the inherent risks in the business activities of the company and categorizes them into 9
nine types of risks that can be described as follows:
1. Credit Risk
Potential losses resulting from the failure of the debtor and or other parties to meet the obligations to the
Company. The company delivers credit financing to the Reverse Repo transactions or to customers who
use financing facility in a margin account. To prevent a default in reverse repo and margin financing, then
Company performs in-depth analysis of the prospective reverse repo and margin customer, and also apply
the rules of the Financial Services Authority formerly Bapepam LK number V.D. 6 in performing oversight of
the financing to the customers of the Company.
2. Market Risk
Potential losses occuring due to price movements on the portfolio held by the Company’s customers that
directly affect the value of customer collateral and the value of the Company’s portfolio can be categorized as
market risk that can not be controlled by the Company. Therefore, the Company performs an in-depth market
risk analysis of the portfolio of customers who take advantage of the financing, and the Company’s own
portfolio. Additionally, the market risk is also faced by the
Company’s subsidiaries, namely Panin Asset Management, in terms of risk of reduction in Net Asset
Value NAV due to impairment of securities that are part of a portfolio of managed funds. To address these
risks, the Company conducts a thorough analysis on the securities which are part of the portfolio of funds
under management, and diversify in other investment instruments such as money market and fixed income.
Panin Sekuritas 2016 Annual Report
125
Corporate Governance Profil Perusahaan
3. Risiko Likuiditas
Potensi kerugian yang akan terjadi akibat ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau dari aset likuid berkualitas tinggi
yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perusahaan. Terdapat dua tipe
risiko likuiditas, yang pertama adalah risiko likuiditas pasar, dimana Perusahaan tidak dapat membeli
atau menjual suatu aset pada harga yang wajar, dikarenakan kurangnya likuiditas aset tersebut di pasar.
Kedua adalah risiko kehati-hatian likuiditas, dimana Perusahaan tidak dapat memenuhi standar minimum
likuiditas, misalnya likuiditas rasio. Namun, Perusahaan telah memenuhi ketentuan Modal Kerja Bersih
Disesuaikan MKBD yang dipersyaratkan.
4. Risiko Operasional
Potensi kerugian yang akan terjadi akibat ketidakcukupan danatau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya kejadian-kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Perusahaan. Dari sisi operasional, Perusahaan telah membuat dan
menerapkan Standard Operating Procedure SOP. Manajemen risiko selalu mengacu pada peraturan dari
regulator OJK dan SRO BEI, KSEI, KPEI.
5. Risiko Hukum