ÛÜÝ Þ ß àá
â ãÝ äÜÞ å á æ á äçè é ç ê
ë ì íë
- 2017 26
Pada ketiga puskesmas ini difokuskan pada pelayanan puskesmas perkotaan di Payakumbuh dalam rencana Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup. Selanjutnya juga terdapat 3 tiga puskesmas yang berada pada
daerah perlintasan antar propinsi dan kabkota, yakni Puskesmas Padang Karambia pada perlintasan Kota dengan Situjuh, Puskesmas Tarok berada
pada perlintasan Kota – Pekan baru, dan Puskesmas Air Tabit yang berada pada perlintasan jalan Kota – LintauLintas Sumatera. Khusus untuk
puskesmas Air Tabit yang berada pada perlintasan tersebut merupakan perlintasan yang cukup ramai lalulintasnya, sehingga untuk kedepannya
diperlukan sarana pelayanan Gawat Darurat yang representatif. Selanjutnya, terdapat 1 satu puskesmas pula yang berada pada
wilayah yang cukup jauh dengan pusat Kota, yakni Puskesmas Lampasi. Pada puskesmas ini akses transportasi masih belum lancar sampai dengan
kondisi tahun 2012 lalu, trayek angkutan umum belum optimal untuk area ini, sehingga yang akan datang khusus untuk Puskesmas lampasi ini sangat
dibutuhkan kelengkapan fasilitas pelayanan yang paripurna, meliputi, gawat darurat, sistem rujukan, pelayanan rawatan termasuk persalinan. Dengan
pelayanan paripurna pada puskesmas pada jangkauan yang cukup jauh dari pusat Kota ini diharapkan representasi cakupan wilayah kerja pada
masyarakat dapat lebih dioptimalkan dalam jangka panjang.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Dari data yang dikemukakan pada BAB II terdahulu sebagai dasar dalam melakukan menelaah isu–isu strategis sebagai berikut :
1. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan yang semakin baik dengan ditandai dengan penyebaran pembangunan sarana kesehatan secara
lebih merata, seperti keberadaan Puskesmas yang terdiri atas 2 dua unit masing-masing kecamatan, puskesmas dengan kemampuan gawat
darurat optimal pada daerah perlintasan lalulintas ramai, puskesmas dengan kemampuan paripurna termasuk rawatan pada wilayah dengan
jangkauan terjauh..
îïð ñ ò óô
õ öð ÷ïñ ø ô ù ô ÷úû ü ú ý
þ ÿ þ
- 2017 27
2. Motivasi stafjajaran kesehatan yang tinggi yang dibarengi dengan sarana dan prasarana pelayanan dan dengan ditetapkannya peraturan dan
standar kerja yang terdiri atas Standar Pelayanan Minimal SPM Tingkat KabKota dan Pemenuhan Indikator Indonesia Sehat.
3. Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan keberhasilan upaya dan manajemen kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan
yang professional masih terbatas terutama untuk menghadapi dan mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
menguasai Iptek Mutakhir terutama ketika menghadapi pesaing dari luar pada era pasar bebas.
4. Sumber daya manusia kesehatan ditentukan oleh nilai-nilai moral yang dianut dan diterapkan dalam menjalankan tugas dan profesinya.
Penegakkan etika dan mematuhi peraturan yang berlaku masih terasa kurang,
sehingga akan
memberikan dampak
buruk terhadap
profesionalisme mereka. 5. Penyebaran sarana fisik kesehatan belum diikuti sepenuhnya dengan
peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh lapisan masyarakat. Dengan demikian, tantangan pembangunan kesehatan Kota
Payakumbuh meliputi pula upaya meningkatkan mutu pelayanan disetiap jenjang yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tantangan ini
akan dijabarkan melalui upaya akreditasi Puskesmas se-Kota Payakumbuh sehingga kualitas pelayanan berskala nasional dapat
dinikmati masyarakat. 6. Kecukupan dan keterampilan petugas pada surveylance epidemiology
masih belum memadai dan merata, hal tersebut ditandai dengan kurangnya tenaga yang bersangkutan di Dinas kesehatan maupun
Puskesmas. 7. Pembinaan teknis belum kontiniu dilaksanakan di lapangan.
8. Terbatasnya biaya pendidikan dan pelatihan yang tersedia di lingkungan Pemerintah Daerah.
9. Adanya Komitmen pemerintah untuk menerapkan good governance. 10. Dukungan secara kelembagaan dan organisatoris dari Lintas Sektoral
Kesehatan terhadap upaya program kesehatan di Kota Payakumbuh.