ÑÒÓ Ô Õ Ö
× ØÙ Ó Ú ÒÔ
Û × Ü× Ú
Ý Þ ß
Ýà áâ
ã á
- 2017 12
Payakumbuh. Umumnya indikator ini sangat berbanding lurus dengan pencapaian HDI di suatu wilayah kerja. Khusus untuk Kota Payakumbuh,
pencapaian indikator ini masih jauh dibawah batas indikator propinsi Sumatera Barat yang mengamanatkan pada angka 40 kasus untuk tiap KabKota
sebagaimana tertuang pada kesepakatan MDG’s sampai dengan tahun 2015, pencapaian Payakumbuh masih pada tahap yang baik, walaupun setiap tahun
angka-angka tersebut akan terus ditekan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Payakumbuh.
äåæ ç è é
ê ëì æ í åç
î ê ïê í
ð ñ ò
ðó ôõ
ö ô
- 2017 13
Tabel 3. Kasus Kematian Bayi AKB di Kota Payakumbuh dari Tahun 2009- 2012.
Pada tahun 2012 kasus kematian bayi menurun menjadi 21 dari 2.272 kelahiran hidup. Dengan turun naiknya Angka Kematian Bayi AKB
menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan. Penyebab utama dari kematian bayi ini didominasi karena kasus BBLR dan Aspiksia.
6. Kasus Kematian Ibu Maternal A K I
Selanjutnya mengenai kasus kematian Ibu Maternal AKI, Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh selalu melakukan audit kematian parinatal
sehingga secara total kasusnya sebagai berikut : Tabel 4. Kasus Kematian Ibu di Kota Payakumbuh dari Tahun 2009-2012.
Tahun Jumlah Kelahiran Hidup
Kematian Ibu 2009
2192 1 kasus
2010 2318
2 kasus 2011
2368 5 kasus
2012 2.272
3 kasus
Sumber : Laporan Bidang Kesga Dinas Kesehatan Tahun 2012
Pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu menurun menjadi 3 kasus dari 2.272 kasus Kelahiran Hidup
7. Angka Kesakitan
Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat diperoleh dari Pendataan Dasar Puskesmas dan hasil pengumpulan data
baik dari Dinas Kesehatan Kota maupun dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas. Tahun
Jumlah Kelahiran Hidup Kematian Bayi
2009 2.192
22 kasus 2010
2.318 12 kasus
2011 2.368
24 kasus 2012
2.272 21 kasus
Sumber : Laporan Bidang Kesga Dinas Kesehatan Tahun 2012
Tahun Jumlah Kelahiran Hidup
Kematian Bayi 2009
2.192 22 kasus
2010 2.318
12 kasus 2011
2.368 24 kasus
2012 2.272
21 kasus
Sumber : Laporan Bidang Kesga Dinas Kesehatan Tahun 2012
÷øù ú û ü
ý þÿ ù
øú ý ý
- 2017 14
a. Penyakit P2 TBC
Berbagai upaya yang dilakukan telah banyak mencapai hasil dimana pencapaian angka TB paru penemuan dan pengobatan
penderita dengan angka kesembuhan 89,4 pada tahun 2011 dan terjadi penurunan padan tahun 2012
menjadi 81,8 . Kecenderungan peningkatan cakupan P2-TBC ini ditunjang dengan
adanya pelatihan dokter dan paramedis puskesmas, penyuluhan TB, pelatihan tenaga laboratorium dan bimbingan teknis dokter ahli paru.
b. Pneumonia
Jumlah penderita Pneumonia Balita tahun 2011 sebanyak 399 dan terjadi penurunan pada tahun 2012 menjadi 176. Ini terjadi
karena pelayanan terpadu balita sakit di Puskesmas sudah berjalan dengan baik.
c. Diare
Untuk kasus diare di Kota Payakumbuh yang tercatat melalui Profil Kesehatan, jumlah penderita diare pada balita tahun 2011
sebanyak 2.771 sedang balita diare yang ditangani 2.771 100 .
8. Status Gizi
Untuk indikator status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR , dan
status gizi balita. a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR
Berat Badan Lahir Rendah kurang dari 2500 gram merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan
neonatal. Pada tahun 2012 di Kota Payakumbuh jumlah bayi dengan berat badan lahir sebanyak 17 Bayi 4,88 dari 2.272 bayi yang lahir.
b. Status Gizi Balita Status Gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara antropometrik yang menggunakan
indeks Berat Badan menurut Tinggi BBT, untuk Kota Payakumbuh 0,82 menderita gizi buruk.