Kriteria Kegiatan Inovatif Pelaporan Program Inovasi Desa

TENAGA AHLI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 114 | Modul Pelatihan Percepatan Program Inovasi Desa DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan dialokasikan di setiap kecamatan yang besarnya ditentukan berdasarkan jumlah desa dan tingkat kesulitan. Daftar Lokasi dan alokasi akan di tetapkan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi b. Pencairan dan Penyaluran DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan.  Dana ini dikelola oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa TPID yang berkedudukan di tingkat Kecamatan.  Pencairan dana dilakukan secara bertahap, dimana pengajuan pencairan dana menyertakan rencana pengajuan dana tahap berikutnya dan laporan perkembangan realisasi kegiatan serta bukti pengeluaran.  Pencairan dana disalurkan melalui kelompok masyarakat yang ditetapkan oleh kepala pemerintahan lokal. c. Prioritas Penggunaan DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan. Penggunaan dana operasional inovasi desa dibagi dalam tiga bidang:  Penggunaan DOK pada TA anggaran 2017 digunakan untuk 20 untuk pelaksanaan Bursa Inovasi Desa yang diadakan di Kabupaten, jadi setiap kecamatan akan berkontribusi 20 dari seluruh pagu alokasi kecamatan, pelaksanaan Bursa Inovasi Desa akan dikoordinasi oleh Tim Inovasi Kabupaten.  Operasional, administrasi, replikasi, peningkatan kapasitas, caputuring atau dokumentasi, biaya musayawarah, dll. Tim Pelaksana Inovasi Desa TPID ,sebesar 80 dari total DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan;  Proses Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan contoh penggunaan dana dapat dilihat dalam Bab II, poin 4.b. Pelaksanaan Kegiatan dalam rangka Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi .  Proses peningkatan kapasitas bagi Tim Pelaksana Inovasi Desa dan pelaku masyarakat lainnya dalam rangka pelaksanaan program inovasi dan pengelolaan pengetahuan Desa.

F. Kriteria Kegiatan Inovatif

Kriteria ini digunakan sebagai referensi untuk melakukan penilaian atas berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang masuk dalam kategori inovatif atau praktek cerdas. Kriteria yang digunakan sebagai berikut: a. Kategori kegiatan pembangunan dibidang infrastruktur, kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal dan sumberdaya manusia yang memberi manfaat secara luas bagi masyarakat dan diketahui oleh masyarakat; b. Kegiatan yang berhasil mendorong terwujudnya kegiatan pembangunan berkualitas, serta mendrong partisipasi dan kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan; TENAGA AHLI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 115 c. Kegiatan pengembangan sistem yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan sosial budaya. d. Kegiatan pembangunan yang memiliki nilai keunikan karena mengadopsi unsur budayapotensi lokal dan pemanfaatan yang lebih luas serta memiliki nilai keberlanjutan. e. Kegiatan yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan unsur baru dengan yang sudah ada dan memberikan perubahan yang signifikan dari cara-cara sebelumnya dan memiliki nilai keberlanjutan. f. Kegiatan pembangunan yang dikembangkan dengan menyesuaikan terhadap kondisi geografis, keberadaan sumberdaya dan fasilitas yang tersedia. 1. Lokasi Lokasi PID berada di 33 Provinsi di Indonesia kecuali Provinsi DKI Jakata, di seluruh KabupatenKota yang berjumlah sebesar 434 KabupatenKota, dan seluruh Kecamatan yang berjumlah 6.445 Kecamatan, yang mana di dalamnya desa-desa yang menerima dana desa berjumlah 74.754 Desa. Sumber data Permendagri RI No. 56 Tahun 2015 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. 2. Alokasi Kementerian Desa PDTT pada TA. 2017 menyediakan untuk Dana Operasional Kegiatan DOK PID. Dimana dana DOK dibagi di tiap kecamatan secara porposional. Oleh karena itu dalam penetapan alokasi DOK PID di landasi atas dasar 1. Jumlah Desa di tiap Kecamatan dan 2. Tingkat kesulitan yang dilandasi dari rata-rata Jarak antara desa dengan pusat kecamatan. Sumber data yang digunakan menggunakan Data Podes tahun 2015. Dalam penentuan perhitungan secara porposional DOK PID di tetapkan dalam dua besar penggunaanya yaitu : 1. DOK untuk Administrasi dan Operasional 50, adapun penggunaanya sebagai berikut: a Bursa Inovasi Kabupaten 40 b Intensif dan Transport Pelaku 45 c Administrasi, Pelaporan dan MAD 15 2. DOK untuk Operasional Inovasi 50. a Operasional Replikasi Inovasi 60 b Operasional Capturing 40 Selanjutnya total nilai dari Jumlah DOK alokasi dasar dan DOK alokasi inovasi akan di kompilasi dengan tingkat kesulitan jarak desa dari pusat kota kecamatan, dalam TENAGA AHLI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 116 | Modul Pelatihan Percepatan Program Inovasi Desa perhitungan DOK diambil jarak rata-rata tingkat kesulitan perkecamatan, dalam menentukan tingkat kesulitan dengan mengunakan data jarak antara desa dari pusat kecamatan, bersumber pada Data Podes 2015. Dari data ini Podes 2015 ditentukan ranking dalam 4 tingkatan dan ditentukan dengan nilai koefisien guna menentukan nilai total dari DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan Desa di Kecamatan. Jadi perhitungan akhir DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan Desa, yaitu jumlah nilai dari DOK alokasi dasar dan DOK alokasi inovasi dikali dengan tingkat kesulitan dan koefisien, adapun tingkat kesulitan kecamatan dan nilai koefisien seperti pada tabel berikut: Tabel Tingkat Kesulitan dan Nilai Koefisien No Tingkat Kesulitan Jarak KM Nilai Koefisien 1 Normal 0 - 10 1,00 2 Sulit 11 - 20 1,20 3 Sangat Sulit 21 - 30 1,40 4 Ekstrim  30 1,6 Setelah dilakukan proses perhitungan di atas maka, maka jumlah rekapitulasi DOK Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan Desa dengan tingkat kesulitan dan kooefesien, maka jumlah kecamatan yang masuk dalam Norma, Sulit, Sangat Sulit dan Ekstrem; seperti dalam tabel dibawah: Tabel: Rekapitulasi Jumlah Kecamatan berdasar Tingkat Kesulitan No Tingkat Kesulitan Jumlah Kecamatan 1 Normal 4,856 2 Sulit 1,136 3 Sangat Sulit 246 4 Ekstrem 205 Jumlah Kecamatan 6,443

G. Sumber Pendanaan