Monitoring dan Evaluasi Latar Belakang

TENAGA AHLI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 120 | Modul Pelatihan Percepatan Program Inovasi Desa atau RPD pada masing-masing TPID di kecamatan.

J. Monitoring dan Evaluasi

1. Pelaporan Pelaporan dilakukan secara periodik dan berjenjang.Laporan terdiri dari laporan bulanan, laporan 6 bulanan, dan laporan akhir.Pelaksanaan laporan akan dilakukan secara digital dan manual yang akan dikoordinasikan oleh TA Nasional Bidang Monitoring dan Evaluasi dan TA Inovasi Kabupaten bagian pendataan. 2. Pemantauan Pemantauan akan dilakukan secara periodik dengan pengawasan secara melekat, fungsional dan eksternal. Pendekatan pemantauan dapat dilakukandengan pendekatan antara lain: monitoring partisipatif dan longitudinal studi selama 2 tahun program. Pemantauan dapat dilakukan juga melalui kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan atau LSM lokal khususnya dalam proses monitoring partisipatif. 3. Evaluasi Evaluasi akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak khususnya dalam mendukung proses pengembangan dan keberhasilan program Inovasi Desa. Evaluasi ini dilakukan secara menyeluruh baik itu kinerja pelaku program, operasional kegiatan dan subtansi program Inovasi desa yangdiidasarkan atas Indikator Keberhasilan Program. TENAGA AHLI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 121 SPB 3.2.1 Lembar Informasi Dana Dekonsentrasi Penyedia Jasa Layanan Teknis

A. Latar Belakang

Program Inovasi Desa PID merupakan program yang dilaksanakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrais Kemendesa PDTT yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di desa dengan mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi perdesaaan. PID juga dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan program-program prioritas Kemendesa PDTT yang meliputi: a. Pengembangan kewirausahaan dalam kerangka penguatan kelembagaan ekonomi lokal pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa BUM Desa, Badan Usaha Milik Bersama Antar Desa dan pengembangan produk unggulan desa maupun kawasan perdesaan guna mendinamisasi perekonomian Desa; b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM. Kaitan antara produktivitas perdesaan dengan kualitas SDM ini, diharapkan terjadi dalam jangka pendek maupun dampak signifikan dalam jangka panjang melalui investasi di bidang pendidikan dan kesehatan dasar. Produktivitas perdesaan, dengan demikian, tidak hanya ditilik dari aspekstrategi peningkatan pendapatan saja, tetapi juga pengurangan beban biaya, dan hilangnya potensi di masa yang akan datang. Disamping itu, penekanan isu pelayanan sosial dasar PSD dalam konteks kualitas SDM ini, juga untuk merangsang sensitivitas desa terhadap permasalahan krusial terkait pendidikan dan kesehatan dasar dalam penyelenggaraan pembangunan desa; c. Pemenuhan dan peningkatan infrastruktur perdesaan, khususnya yang secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian desa, dan yang memiliki dampak menguat-rekatkan kohesi sosial masyarakat perdesaan, serta pengembangan sarana dan prasarana olahraga desa; d. Pemenuhan kebutuhan air untuk mendukung pengembangan pertanian perdesaan sebagai basis kultural ekonomi desa, yang akan dikembangkan melalui inisiasi dan fasilitasi perencanaan desa, agar mampu menyediakan sarana prasarana embung desa. TENAGA AHLI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 122 | Modul Pelatihan Percepatan Program Inovasi Desa Program Penyedia Jasa Layanan Teknis PJLTTechnical Service Provider TSP merupakan salah satu platform sekaligus merupakan bagian integral dari Program Inovasi Desa yang menyediakan jasa keahlian tertentu kepada desa-desa dalam bidang: 1 Kewirausahaan khususnya BUM DesaBUM Desa Bersama dan Prukades, 2 Pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya Pelayanan Sosial Dasar PAUD dan Posyandu dan 3 Infrastruktur desa khususnya embung dan sarana olah raga desa. Pada setiap kabupatenkota terpilih akan disusun direktori PJLTTSP yang dipilih dari lembaga professional yang memiliki keahian teknis tertentu dari Perguruan Tinggi, Pusat Penelitian, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM lokal, Asosiasi Profesi dan Perusahaan. Setiap kabupatenkota lokasi PJLTTSP, akan dipilih 12 jenis PJLTTSP untuk mendapatkan peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pelatihan, yaitu 2 PJLTTSP bidang kewirausahaan, 4 PJLTTSP bidang pengembangan sumber daya manusia dan 6 PJLTTSP bidang Infrastruktur Desa. Seluruh PJLTTSP tersebut akan membantu pembangunan desa-desa sesuai dengan kebutuhan Desa. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan PJLT di kabupatenkota, Kemendesa PDTT mengalokasikan dana melalui DIPA Dekonsentrasi. Untuk mengatur pemanfaatan dana PJLTTSP dimaksud, maka diterbitkan petunjuk teknis Juknis pelaksanaan.

B. Tujuan