TEKNIS PELAKSANAAN  CATATAN SISWA TUGAS DI RUMAH CERITA PENUTUP Perbuatan yang Bodoh

Tema : Pengalaman Sub Tema : Pengalaman Mengenal Tanaman Hari ke- : 4 A. JADWAL HARIAN No. Kegiatan Mata Pelajaran 1. Pembukaan : - Menyanyikan lagu berjudul Kebunku dan menjawab pertanyaan berdasarkan isi lagu 2. Inti: - Membaca cerita cerita berjudul Membuat Taman - Mengamati gambar tumbuhan dan mendata bagian-bagian dari tumbuhan tersebut - Menjawab pertanyaan seputar tumbuhan dengan cara diskusi - Menunjukkan bagian-bagian Tumbuhan pada tanaman yang di bawa anak - Memasangkan gambar bagian-bagian tumbuhan . Bahasa Indonesia I P A 3. Penutup : - Mendengarkan cerita

B. TEKNIS PELAKSANAAN 

Guru mengajak siswa menyanyikan lagu yang berjudul Kebunku dengan gembira.  Guru menugasi siswa membaca cerita yang berjudul Membuat Taman dengan lafal dan intonasi yang tepat.  Guru menjelaskan arti beberapa kata yang dianggap sulit dari bacaan.  Guru mengajak siswa mengamati gambar tumbuhan dan menyebutkan bagian-bagiannya.  Guru menugasi siswa diskusi kelompok, untuk untuk membahas dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan keempat gambar tumbuhan yang sudah diamati.  Guru menugasi siswa untuk menunjukan bagian-bagian tanaman yang dibawa  Guru mengajak siswa memasangkan gambar tumbuhan dengan tepat.  Guru meminta siswa mendengarkan cerita tentang Perbuatan yang bodoh yang dibacakan oleh guru.

C. CATATAN SISWA

 Di sekitar kita banyak sekali jenis tanaman.  Ada tanaman yang berbuah dan ada yng tidak berbuah  Ada tanaman yang dimanfaatkan daunnya, buahnya, umbinya.  Contoh tanaman yang dimanfaatkan daunnya: bayam,kangkung,daun singkong,dll.  Contoh tanaman yang dimanfaatkan buahnya: toman ,jeruk,pepaya, mentimun,dll.  Contoh tanaman yang dimanfaatkan umbinya: ubi,kentang,bawang,wortel, dll.

D. TUGAS DI RUMAH

 Tanyakan kepada orangtuamu nama-nama tanaman yang ada di sekitar rumahmu. Tuliskan ciri-ciri tanaman tersebut pada buku tulismu

E. CERITA PENUTUP Perbuatan yang Bodoh

Pada suatu hari seekor kera sedang duduk santai dibawah pohon. Dia menikmati semilir angin dan indahnya alam. Tiba-tiba terdengar suara “Buk” sebuah durian yang ranum jatuh. Kera itu terkejut. Mengetahui yang jatuh adalah durian, ia segera mengambilnya. Di tempat lain, seekor musang juga sedang menunggu durian yang jatuh. Dia sudah beberapa hari mencium bau harum durian itu. Musang menunggu di bawah pohon dari kejauhan. Begitu durian yang ditungguinya jatuh, ia segera berlari hendak mengambil durian itu. Tapi sayang, kera telah mendahuluinya. Maka terjadilah perebutan buah durian antara mereka berdua. “Hai, itu durianku. Aku telah menciumnya sejak kemarin dulu,” kata musang. “Tidak bisa. Aku telah melihat durian itu sejak kemarin. Aku juga yang tahu terlebih dahulu durian ini jatuh,” kata kera. Perselisihan terjadi. Tetapi keduanya tidak mau berkelahi. “Sekarang kita mencari keadilan,” kata musang.“Ke mana?”“Kepada siapa saja yang dapat menyelesaikan permasalahan ini secara adil.” Mereka berjalan menyusuri jalan setapak sambil membawa sebuah durian. Di jalan mereka bertemu burung hantu. “Hai burung hantu, aku melihat durian jatuh dan mengambilnya. Bukankah durian ini menjadi milikku?” kata kera. “Tetapi aku telah mencium bau durian itu sejak lama. Aku juga menunggui dari kejauhan durian itu jatuh, burung hantu” sahut musang. “Kamu mencium bau durian itu lebih dulu musang? Dan kamu melihat durian itu jatuh lebih dulu, Kera?”, tanya burung hantu.“Betul, burung hantu,” jawab mereka berdua. “Aku sekarang juga melihat dan mencium bau durian itu. Karena itu, sebaiknya kita bagi bertiga saja durian itu,” jawab burung hantu. Kera dan musang tidak puas mendengar jawaban burung hantu. Lalu mereka pergi meninggalkan burung hantu. Di perjalanan mereka bertemu dengan kuda. Mereka meminta pertimbangan atas permasalahan itu. “Maaf, kawan-kawan. Telingaku tuli, mataku ditutup, gigiku sakit. Apa yang bisa saya katakan? Maaf kawan, aku tidak bisa membantu,” jawab kuda. Kera dan musang pergi meninggalkan kuda. Beruntungkah mereka betemu dengan gajah. Gajah terkenal sebagai hakim nan adil. Kera dan musang segera melaporkan perihalnya. “Begini saudara-saudaraku. Alat indra itu ciptaan Tuhan dan diberikan kepada kita untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mata, telinga, dan hidung, sama-sama pentingnya. Karena itu, kalian berdua memiliki hak yang sama atas durian itu,” kata gajah menjelaskan. Kera dan musang lega hatinya. Mereka akan membagi durian itu berdua. Tetapi apa yang tejadi? Kera dan musang terkejut bukan kepalang. Durian itu tinggal kulitnya saja. Mereka kecewa, tetapi siapa yang bersalah? Ya, tentu saja tidak ada yang bersalah. Hanya perbuatan bodoh mereka saja yang membuatnya berebut durian tak ada isinya. PESAN MORAL Kera dan musang memang bodoh. Durian tidak ada isinya diperebutkan. Sudah capai-capai membawa durian, tetapi tidak ada hasilnya. Itulah akibat dari kebodohan. Aku tidak mau menjadi orang bodoh. Aku mau belajar lebih rajin lagi. Tema : Pengalaman Sub Tema : Pengalaman Mengenal Tanaman Hari ke- : 5

A. JADWAL HARIAN No.