PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
44
3 Kebakaran
- -
- -
Sumber data laporan pemantuan lingkungan dan keamanan
Monitoring di kawasan Kesongo meliputi kegiatan mengevaluasi adanya pengukuran Koefisien Rejim Sungai KRS, curah hujan dan monitoring kebakaran.
Adapun dari hasil kegiatan evaluasi data KRS pada tahun 2016 lebih tinggi dibanding pada tahun sebelumya. Dan data curah hujan pada tahun 2016 lebih
tinggi dibanding pada tahun sebelumnya, dan itu tidak berpengaruh pada populasi jenis satwa. Adapun untuk kejadian kebakaran pada tahun 2016 nihil
artinya tidak ada kejadian kebakaran dikarenakan pada tahun 2016 hampir tidak ada musim kering.
3. Merak Pavo muticus
Dilindungi oleh oleh pemerintah melalui UU no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem, PP RI no 7 tahun 1999, mempunyai nilai
umbrella index yang tinggi. Burung ini mempunyai deskripsi bentuk yang khas, berukuran sangat besar
jantan 210 cm, betina 120 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang jantan saja, dan jambul tegak di atas kepala. Jantan: mantel, leher, dan dada
hijau mengilap, ekor kipas terdiri dari bulu mengilap dengan bintik berbentuk mata. Betina: warna bulu kurang bagus, keputih-putihan pada bagian bawahnya.
Tidak mempunyai ekor panjang. Iris dan paruh coklat, kaki hitam keabuan. Dengan keindahan itu, burung merak menjadi salah satu satwa yang sering diburu
untuk diperdagangkan, sebagai satwa peliharaan. Hal ini tentunya mengancam kelestariannya. Bahkan,
International Council for Bird Preservation telah menetapkan burung merak ini sebagai spesies yang hampir punah. Kawasan yang
menjadi daerah habitat Merak Hijau adalah Has Bekutuk, Has Kesongo, Has Randublatung, Sempadan Sungai, Kelerengan, KPPN Randublatung dan KPPN
Banglean.
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
45
Gambar 30. Peta lokasi NKT 2.3 Merak Hijau
• Monitoring Kondisi Target
Tabel 18. Monitoring Keanekaragamam jenis vegetasi di tipe habitat
2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 Has Bekutuk
2,26 2,22 2,21 2,26 1,98 1,94 1,21 0,78 0,75 0,11 0,11 0,12 0.48 0,48 0,48 2 Has Kesongo
2,54 2,59 2,44 1,6 1,12 1,12 1,58 0,96 0,98 0,08 0,09 0,09 0,32 0,41 0,41
3 Has Randu 1,8 1,71 1,86 2,11
1,9 1,91 1,6 1,32 1,26 0,18 0,26 0,25 0,37 0,37
0,5 4 Semp.Sungai
2,64 2,48 2,5 2,69 2,44 2,44 3,05 2,72 2,67 0,79 0,79 0,76 0,87 0,87 0,93
5 Semp.Jurang 2,33 2,14 2,15 1,81 1,67 1,68 1,59 1,14 1,14 0,21 0,21 0,26 0,15 0,07 0,07
6 KPPN Randu 2,65 2,52 2,57 2,42
2,1 2,16 2,4 2,14 2,16 1,06 0,94 0,92 0,22 0,22 0,22
7 KPPN Bangklean 2,93 2,81 2,82 2,08 1,85 1,86 2,61 2,37 2,32 1,03 1,11 0,84 0,35 0,44 0,47
No Tipe Habitat
Keanekaragaman flora Pohon
TB Semai
Pancang Tiang
Sumber survey biodiversity tahun 2014 dan 2016
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
46
Gambar 31. Grafik keanekaragaman Flora habitat Merak
Dari hasil monitoring Biodiversiy tahun 2016 jenis Tumbuhan Bawah, semai dan Pancang di berbagai kawasan menunjukkan penurunan di tingkat jenis walupun
tidak signifikan, Begitu pula untuk jenis tiang dan pohon. Evaluasi Keanekaragaman jenis vegetasi pada kawasan hutan rutin dilaksanakan
monitoring guna mendapatkan gambaran pengelolaan untuk mendukung keberadaan satwa liar yan berfungsi sebagai tempat habitat.
Tabe 19. Monitoring Keanekaragamam jenis fauna
2014 2015
2016 2014
2015 2016
2014 2015
2016 1 Has Bekutuk
3,25 3,49
3,47 2,21
2,28 2,39
2,49 2,52
2,53 2 Has Kesongo
2,76 2,4
2,25 1,65
1,83 2,12
2,8 2,79
2,62 3 Has Randu
2,28 2,39
2,37 1,94
1,85 2,02
1,8 1,95
2,2 4 Semp. Sungai
2,22 2,23
2,38 2,29
2,29 2,52
2,16 2,14
2,53 5 Semp.Jurang
2,3 2,38
2,63 2,08
2,29 2,19
2,46 2,35
2,33 6 KPPN Randu
3,41 2,54
2,23 2,22
2,19 2,43
2,64 2,56
2,56 7 KPPN Bangklean
2,86 2,42
2,25 2,34
2,36 2,6
2,83 2,8
2,78 No
Tipe Habitat Keanekaragaman fauna
Herpetofauna Aves
Mamalia
Sumber survey biodiversity tahun 2014 dan 2016
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
47
Gambar 32. Grafik keanekaragaman Fauna habitat Merak
Dari tabel di atas keanekaragaman jenis Aves, Herpetofauna dan Mamalia di Tipe kawasan Has Bekutuk, Has Kesongo, Has Randublatung, Sempadan sungai,
Sempadan Jurang, KPPN Randublatung dan KPPN Bangklean mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak siknifikan jika di banding tahun sebelumya. Ada
beberapa tipe kawasan yang mengalami penurunan pada jenis Aves yaitu pada Has Bekutuk dimana tahun 2015 3,49ha pada tahun 2016 menjadi 3,47ha. Untuk
jenis mamalia pada tipe habitat Has Bekutuk juga mengalami kenaikan di banding tahun sebelumnya yaitu 2,28ha menjadi 2,39ha pada tahun 2016. Adapun jenis
Herpetofauna yaitu pada tipe kawasan Has Bekutuk, sempadan sungai dan sempadan jurang pada tahun ini mengalami keniakan dibanding tahun sebelumnya
artinya pengelolaan keanekaragaman fauna baik dan sesuwai yang di harapkan. Tabel 20. Monitoring Populasi Spesies Interest Merak
No Lokasi
Populasi 2011 2012 2013
2014 2015 2016 1
HAS bekutuk -
0,56 0,85
1,06 1,20
1,273 2
HAS Kesongo 0,07
- -
0,28 0,56
0,281 3
HAS Randu 0,28
0,49 0,56
0,849 4
S.Sungai 0,70
0,28 0,64
0,77 0,77
0,849 5
Kawasan Curam 1,41
0,84 2,41
2,61 2,40
0,92 6
KPPN Randu 1,98
0,77 1,63
1,76 1,20
0,566
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
48
7 KPPN Banglean
0,14 0,35
1,70 1,84
1,41 1,273
Sumber survey biodiversity tahun 2011 dan 2016.
Gambar 33. Grafik populasi habitat Merak
Dari data tabel di atas populasi keberadaan sepecies interes atau penyebaran jenis satwa Merak pada tahun 2016 hampir merata di semua tipe kawasan dibanding
pada tahun sebelumya. Jenis satwa Merak merupakan pemakan biji-bijian dan serangga kecil misalnya rayap, semut sehingga mudah untuk mencari sumber
pakan dan juga tempat habitatnya tidak terlalu sulit di karenakan jenis satwa ini cukup menyediakan semak belukar. Seperti pada tipe kawasan Has Bekutuk di
mana tahun 2015 sebesar 1,20ha menjadi 1,273ha pada tahun 2016 ada juga yang mengalami penurunan seperti di tipe kawasan KPPN Bangklean dimana
tahun 2015 sebesar 1,41ha tahun 2016 menjadi 1,273ha. Jika dilihat dari tahun ke tahun mengalai kenaikan penyebaran jenis satwa Merak.
4. Biawak Varanus salvator