PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
21 Pengamatan Amphibia Reptilia
Pengumpulan data amphibia dan reptilia dilakukan dengan menggunakan metode penghitungan secara visual
visual encounter survey= VES pada transek pengamatan sepanjang 500 m dan lebar 20 m, baik di habitat
terestrial maupun riparian. Pengumpulan data dilakukan pada malam hari 19:00 hingga 23:00. Data yang dicatat meliputi: jenis yang ditemukan,
jumlah individu setiap jenis yang ditemukan .
4. Metode Pengolahan Data 1. Komposisi dan Struktur Vegetasi
Komposisi jenis diperhitungkan berdasarkan nilai-nilai parameter kuantitatif tumbuhan yang mencerminkan tingkat penyebaran, dominansi dan
kelimpahannya dalam suatu komunitas hutan. Nilai-nilai ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai mutlak maupun nilai relatif. Berdasarkan pengambilan
contoh dengan menggunakan metode jalur berpetak maka nilai-nilai tersebut dirumuskan sebagai berikut Soerianegara dan Indrawan 1983:
Kerapatan K =
Jumlah individu suatu jenis Total luas unit contoh
Kerapatan Relatif KR = Kerapatan suatu jenis
x 100 Kerapatan seluruh jenis
Frekuensi F =
Jumlah plot ditemukan suatu jenis Jumlah total unit contoh
Frekuensi Relatif FR = Frekuensi suatu jenis
x 100 Total frekuensi seluruh jenis
Dominansi D =
Luas bidang dasar suatu jenis Total luas unit contoh
Dominansi Relatif DR = Dominansi suatu jenis
x 100 Total dominansi seluruh jenis
Indeks Nilai Penting INP
= KR+DR+FR
2. Keanekaragaman Spesies
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
22
Indeks keanekaragaman diversity index merupakan ukuran matematis bagi
keanekaragaman spesies dalam suatu komunitas. Indeks keanekaragaman memberikan informasi yang lebih baik tentang komposisi komunitas
dibandingkan dengan kekayaan spesies yang dihitung secara sederhana seperti jumlah spesies yang ada serta telah memperhitungkan kelimpahan
relatif dari spesies-spesies yang berbeda. Indeks keanekaragaman memadukan kekayaan dan kemerataan spesies ke dalam satu nilai.
Keanekaragaman spesies berdasarkan tipe penutupan lahan dianalisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman alpha yang mencakup: a
indeks keanekaragaman Shannon, b indeks keanekaragaman Simpson, dan c indeks kemerataan Simpson Krebs 1989. Indeks keanekaragaman
Shannon dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: H =
s
i i
i
p p
1
ln .
i
p
=
s
i i
i i
n n
N n
1
keterangan: H
= indeks keanekaragaman Shannon
N =
total jumlah individu semua jenis yang ditemukan
i
n
= jumlah individu spesies ke-i
s =
jumlah spesies ditemukan Kriteria Indeks :
H’1, keanekaragaman rendah H’= 1 - 3, keanekaragaman sedang
H’ 3, keanekaragaman tinggi Apabila dilihat dari struktur pertumbuhan yang normal pada hutan alam,
indeks keanekaragaman jenis tingkat semai tingkat pancang tingkat tiang tingkat pohon tingkat tumbuhan bawah, sehingga regenerasi jenis
tumbuhan dapat berjalan dengan baik. Bila pertumbuhannya tidak mengikuti pola tersebut atau terjadi gangguan pada salah satu tingkat, maka
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
23
hutan tersebut bisa dikatakan sedang mengalami suksesi Resosoedarmo, et
all,1992. Harapan H’ dapat digunakan sebagai alternatif bagi H’. Harapan H’ ekuivalen
dengan kesamaan jumlah spesies umum yang diperlukan untuk menghasilkan nilai H’ tertentu dari suatu contoh. Menurut Whittaker 1972,
ragam H’ dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
H Var
=
2 2
2
. 2
1 ]
ln .
[ ]
.[ln N
s N
p p
p p
i i
i i
Untuk menguji perbedaan nilai H’ antar unit contoh, dapat digunakan metode Hutcheson 1970 untuk uji signifikansi dengan uji t. Persamaan
statistik uji tersebut adalah:
t
h
= .
.
2 1
2 1
H Va r
H Va r
H H
df =
2 2
1 1
2 2
1
. .
] .
. [
N H
Va r N
H Va r
H Va r
H Va r
Keterangan:
1
H Var
= ragam indeks keanekaragaman Shannon pada
sampel pertama
2
H Var
= ragam indeks keanekaragaman Shannon pada
sampel kedua
1
H =
indeks keanekaragaman Shannon pada sampel pertama
2
H =
indeks keanekaragaman Shannon pada sampel kedua N
1
= total jumlah individu pada sampel pertama
N
2
= total jumlah individu pada sampel kedua
df =
derajat bebas
PERUM PERHUTANI KPH RANDUBLATUNG
Laporan Monitoring Dan Evaluasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi Tahun 2016
24
Simpson 1949 memberikan peluang bagi dua individu yang ditarik secara acak dari komunitas besar yang tidak terbatas berdasarkan perbedaan
spesies sebagai berikut:
S
D
=
2 i
p Keterangan:
S
D
= indeks Simpson
p
i
= proporsi individu spesies ke-i, = n
i
N Indeks kemerataan spesies kemungkinan merupakan indeks yang paling
banyak digunakan oleh ahli-ahli ekologi. Indeks kemerataan spesies berdasarkan Simpson dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
D
E
=
s x
p D
D
s i
i
1 1
1 2
max
keterangan: ED
= indeks kemerataan spesies ekuitabilitas=evenness
D =
indeks Simpson D
max
= S atau total jumlah spesies ditemukan
p
i
= proporsi jumlah individu spesies ke-i, = n
i
N n
i
= jumlah individu spesies ke-i
N =
total jumlah individu seluruh spesies
3. Kesamaan Komunitas