Manfaat Hasil Penelitian PENDAHULUAN
pengisi wirasa yang harus dapat memancarkan ekspresi muka yang dapat menjiwai isi serta maksud yang diungkapkan dalam tari.
b. Wirama
Wirama sebagai iringan dan pengisi tekanan gerak tari yang menggunakan suara irama musik pengiring tari. Selain sebagai pengisi
tekanan gerak serta penuntun irama, juga harus dapat menjiwai gerak yang selaras dengan isi serta maksud yang dilukiskan dalam bentuk
susunan tari. c.
Wirasa Wirasa merupakan unsur pokok yang penting sekali dalam tari.
Seorang penari tidaklah cukup dapat melakukan gerak-gerak tari dengan ketentuan-ketentuan saja, tetapi harus dapat juga menyatakan
suka dan duka, marah, dan gembira, di dalam ekspresiu gerak dan ekspresi muka.
Menurut Soedarsono 1978:12 dalam bukunya yang berjudul Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari menjelaskan, berdasarkan pola
garapannya, tari dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari tari tradisional dan tari kreasi baru. Yang termasuk dalam tari tradisional, ialah semua
tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama, yang selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang telah ada. Tari tradisional terdiri
atas tari klasik dan tari kerakyatan. Sedangkan tari kreasi baru, ialah tari yang mengarah kepada kebebasan dalam pengungkapan, tidak berpijak
kepada pola tradisi itu lagi. Ini menunjukkan bahwa, keberadaan tari tidak hanya di waktu tertentu, namun tari tetap dinamis dari waktu ke waktu.
Di dalam bukunya yang berjudul Seni Pertunjukkan Indonesia, Soedarsono 2010 menjelaskan fungsi tari adalah sebagai sarana ritual,
sebagai hiburan pribadi, dan presentasi estetis. Sebagai sarana ritual peran tari sebagai sarana manusia untuk mengungkapkan ekpresi jiwa kepada
penciptanya. Sebagai hiburan karena tari merupakan sebuah rangkaian gerak yang menyenangkan. Dengan fungsinya sebagai presentasi estetis tari
selalu memiliki tempat sebagai ruang untuk menyalurkan ide kreatif.