pasien TB dan keluarga dalam pencegahan dan penanganan TB. Sebelum memberikan edukasi perawat melakukan pengkajian kebutuhan pengetahuan
pasien dan keluarga tentang perawatan TB untuk kemudian menyusun rencana pendidikan kesehatan. Kemudian perawat melaksanakan pendidikan kesehatan
dengan topik yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga, diantaranya cara-cara pencegahan penyakit TB MDR, cara penanggulangannya. Selanjutnya
perawat membantu pasien dalam mengambil keputusan untuk menentukan pengobatan TB dengan cara membantu memilih sumber informasi antara lain
berasal dari petugas kesehatan, buku bacaan, televisi, majalah, dll.
3. Peran sebagai Konselor di Unit DOTS
Directly Observed Treatment Short-course
Di Rumah Sakit terdapat unit DOTS pada unit DOTS peran perawat sangat strategis yaitu sebagai konselor. Perawat memfasilitasi pasienklien untuk
mencari pemecahan masalah kesehatan dalam perubahan perilaku yang terjadi dan dihadapi pasienklien. Pada konseling keperawatan TB MDR TB, perawat
tidak boleh memberi instruksi kepada pasien untuk melakukan sesuatu tetapi membantu pasien untuk melakukan proses penyelesaian masalah dan mengambil
keputusan yang tepat untuk bertindak. Kegiatannya adalah sebagai berikut mengidentifikasi dan klarifikasi masalah yang harus diselesaikan kemudian
melibatkan pasien dalam mengidentifikasi dan memilih alternatif penyelesaian masalah. selanjutnya memfasilitasi pasien dalam mengevaluasi keputusan yang
diambil untuk meningkatkan kesadaran dirinya untuk mengatasi masalah. Kemudian melaksanakan kerjasamakolaborasi antar anggota tim dan tenaga
Universitas Sumatera Utara
kesehatan lain dokter, psikolog, petugas gizi, dll. Konseling yang diberikan perawat kepada pasien dan keluarga yang mengalami masalah psikososial dan
isolasi sosial akibat menderita TB. Konseling juga diberikan kepada pasien yang mengalami efek samping OAT, konseling terkait konflik dalam keluarga akibat
TB, konseling penanganan masalah TB MDR, konseling bagi pasien HIV-TB.
4. Peran Perawat Sebagai Pengelola Ruangan
Perawat mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
dalam pelayanan dan pemberian asuhan keperawatan pada pasienklien dengan TB. Perawat sebagai pengelola ruangan yaitu sebagai ketua tim atau case
manager khusus pada kasus pasien dengan masalah TB. Adapun kegiatan sebagai Ketua Tim Case manager diruangan pada kasus TB, adalah sebagai berikut:
4.1 Mengelola pencegahan dan pengendalian infeksi TB pada pasien dan keluarga di Rumah Sakit.
4.2 Mengelola asuhan keperawatan mengkaji, mengidentifikasi, menganalisa hasil pengkajian dan menyusun kebutuhan asuhan keperawatan sesuai
dibutuhkan pasien. 4.3 Mengelola dan mengembangkan tindakan keperawatan bersama perawat
pelaksana ruangan. 4.4 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam memberikan
asuhan keperawatan. 4.5 Melakukan evaluasi hasil dan dampak asuhan keperawatan yang diberikan
oleh perawat pelaksana. 4.6 Mendokumentasikan asuhan keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
5. Peran Sebagai Peneliti